Clara dan bunda Naura keluar dari ruangan itu, tepat saat mereka keluar ruangan, semua mata langsung tertuju kepada keduanya.
Bisik bisik dan tatapan kagum terdengar, membisikkan kecantikan ibu dan anak itu.
Bahkan Bara dan teman temannya yang biasa mengejek Clara, kini mereka tercengang, mulutnya sedikit terbuka. Siapa yang sangka Clara akan se cantik itu, biasanya Clara hanya tampil seadanya dan tanpa makeup.
Lihatlah sekarang, Clara terlihat seperti aktris terkenal yang baru naik daun.
Semua terpesona, bahkan Rendi yang beberapa hari lalu berselisih dengan Clara kini ikut terpesona.
Tersadar akan tingkahnya, Rendi mengusap wajahnya dengan kasar, telinganya memerah.
"Ck sok cantik," gumamnya. Namun berbeda dengan isi hatinya saat ini.
"Kenapa dia jadi semakin cantik?" batin Rendi
Mendengar kata semakin cantik dari mulut Rendi bukankah menimbulkan sebuah kecurigaan? Benar, selama ini Rendi kagum terhadap Clara, atau sekarang rasa kagum itu telah menjadi suka. Dan rumor bahwa Rendi memiliki pacar dari sekolah lain, adalah sebuah kebohongan.
Rendi memang kagum, bahkan menyukai Clara sejak lama. Ia kagum terhadap Clara yang berpenampilan apa adanya dan tak mudah ditindas. Namun Rendi adalah Rendi, pemuda dengan ego tinggi itu tidak akan pernah mengaku bahwa ia menyukai seorang Clara.
Semua perkataannya yang penuh dengan ejekan memang menjadi caranya agar Clara selalu melihat keberadaannya, alasannya karena Clara terlalu cuek jika dihadapkan dengan laki laki.
Boby yang mendengar gumaman Rendi pun menyikut lengannya.
"Heh jaga omongan Lo, kalau si Bara tau abis Lo. Diem dulu, jangan buat onar di hari spesialnya Bara," bisik Boby.
"Ck iya iya," ujar Rendi jengah. Sesekali ia melirik Clara yang tersenyum bahagia.
Sama seperti Bara dkk, para sahabat Clara pun sama tercengangnya, bahkan mulut mereka terbuka lebar.
"Astaga i-itu siapa? Kok cantik?" celetuk Sasa.
"Itu Clara lah, siapa lagi yang mendampingi Tante Naura kalau bukan si Clara," ujar Luna.
"Buset....cantik juga si titisan Hulk itu," ujar Radit.
"Dia kalau kayak gini jadi kelinci dari pada Hulk," ujar Raka menimpali.
"Betul itu betul," ujar Ares.
Setelah mengantar bundanya, Clara menghampiri para sahabatnya. Ia tersenyum cerah dan melambai lambaikan tangannya penuh semangat.
"Yo bestie, apa kabar?" tanya Clara kepada para sahabatnya. Mereka ber-tos ala ala mereka.
"Kabar kita baik, kalo sakit gak mungkin kita ada di sini," ujar Sasa dan diangguki lainnya.
"Betul itu. Eh btw..., Lo jadi cewek yupi kalo penampilan Lo gini." Raka memindai penampilan Clara dari atas ke bawah.
"Emang iya? Keliatan yupi banget ya?" tanya Clara.
"Yupi?" gumam Lulu bingung.
"Maksudnya itu cewek lembut Lulu...., Sekali gigit langsung lumer gitu maksudnya," ujar Radit berusaha sabar.
"Lumer?" Lulu menatap Clara penuh binar dimatanya. Yang lain mengangguk mengiyakan.
Lalu tanpa aba aba Lulu langsung menggigit lengan Clara, membuat sang empu terpekik.
"Aaaaaaakh!!" teriak Clara.
Semua mata kini tertuju kepadanya, bahkan sang bunda memelototinya dari kejauhan. Clara hanya bisa tersenyum malu, sembari menggaruk pipinya yang tidak gatal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cewek Konyol Dan Pangeran Pulu-pulu
Teen FictionClara, gadis berpenampilan nerd yang suka membuat ulah, tiada hari tanpa membuat onar dan bertingkah konyol baginya. Terlebih lagi, saat ibunda tercintanya menikah lagi, Clara semakin menjadi-jadi tingkah konyolnya. "Hehehe, mari kita ber-eksperimen...