Pagi harinya, Clara bersenandung ria sembari menuruni tangga. Senyum merekah terbit di bibir gadis itu.
"Selamat pagi semua," sapa Clara dengan senyuman manis.
Semua yang ada di sana menoleh, dan menatap Clara heran, sebab gadis itu tersenyum dan bangun pagi.
"Tumben bangun pagi, ada apa?" Tanya Naura keheranan, pasalnya putrinya itu biasanya selalu bangun kesiangan.
"Bunda gitu banget sama anak sendiri, bangun kesiangan salah, bangun pagi juga salah," ujar Clara dengan kesalnya.
"Oke, makan dulu," ujar Naura, dirinya saat ini malas untuk berdebat dengan Clara.
Bara memperhatikan cara makan Clara yang tidak estetik dan terkesan berantakan.
"Clara, cara makan Lo aneh banget," ujar Bara yang langsung di pelototi oleh ayahnya.
"Emang kenapa kalau cara makan gue aneh? Lo ngerasa rugi?" Ujar Clara setelah menelan makanan di mulutnya.
"Nggak sih," ujar Bara.
"Anak-anak, jangan berdebat di meja makan, makan dulu yang benar," ujar Naura yang menyahuti dari dapur, membuat kedua anak itu terdiam.
Bagas yang sudah selesai makan memperhatikan putrinya dengan seksama, menyadari penampilan putrinya yang terlihat sederhana.
"Sayang, papa lihat penampilan kamu terlalu sederhana," ujar Bagas membuat Clara mendongak.
"Emangnya kenapa pa? Apa Clara aneh kalau berpenampilan kayak gini?" Tanya Clara.
Bagas tersenyum dan menggeleng.
"Bukan begitu sayang, tapi apa kalau kamu berpenampilan kayak gini gak kena bully?" Tanya Bagas penasaran."Kan pernah Clara bilang waktu itu, dulu pernah, tapi sekarang udah nggak kok pa," ujar Clara jujur.
"Kamu gak ada niatan merubah penampilan?" Tanya Bagas.
Clara menggeleng, yang mengartikan tidak.
"Kenapa gak mau? Padahal kalau kamu makeup dikit udah cantik loh," ujar Bara.
"Kalian kayak sama siapa aja, ini Clara. Clara itu dari dulu emang gak pernah mau perawatan mas, setiap aku suruh pasti dia gak mau, katanya sih jadi cewek cantik itu merepotkan," ujar Naura yang baru saja datang dari dapur.
"Clara, jangan gitu nak, nanti ikut perawatan ya, sama Bunda mu?" Pinta Bagas.
"Tapi pa, Clara nyaman sama penampilan ini," ujar Clara, menolak secara halus.
"Lo keras kepala banget deh Ra, Lo itu cewek, masak gak mau perawatan sih, dasar aneh," ujar Bara Tah habis pikir.
"Ya gimana lagi, gue udah nyaman sama penampilan ini," ujar Clara.
"Ayolah sayang, anak Bunda yang cantik. Kamu itu harus mulai terbiasa sama makeup dan perawatan, biar cantik, oke?" Ujar Naura. Clara hanya bisa pasrah mendengar ucapan mamanya itu.
"Nanti obatin juga mata Lo, biar gak minus lagi, emang gak bosen apa pake kacamata terus? Lagian itu kacamata yang Lo pake kan punya Samuel," ujar Bara yang teringat dengan kacamata yang dipakai Clara.
"Iya iya, ayo berangkat, nanti telat," ujar Clara yang sudah pusing dengan ceramah keluarganya .
Akhirnya Bara dan Clara pun berangkat sekolah, kali ini Bara menjalankan motornya dengan pelan, karena memang masih pagi.
"Nah gini dong kalau bawa motor, pelan-pelan aja yang penting sampai di tempat tujuan," ujar Clara.
"Kalau mau yang santai gini, Lo harus sering-sering bangun pagi, jadi kita gak terlambat," balas Bara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cewek Konyol Dan Pangeran Pulu-pulu
Teen FictionClara, gadis berpenampilan nerd yang suka membuat ulah, tiada hari tanpa membuat onar dan bertingkah konyol baginya. Terlebih lagi, saat ibunda tercintanya menikah lagi, Clara semakin menjadi-jadi tingkah konyolnya. "Hehehe, mari kita ber-eksperimen...