46. Kemarahan keluarga Xaviero

536 22 0
                                    

Jangan Lupa untuk di Vote, Komen dan di Share yaa teman - teman...
🤗🙏🙏

Kalau ada Typo dan kesalahan kata.
Maafkan author..
😇🥹🙏

HAPPY READING 📜📜


Axter dan Galen yang baru sampai di Kediaman Xaviero langsung saja masuk dengan wajah Santai tapi dalamnya mengandung Kemarahan..

Ia sangat geram. Walaupun mereka tau kalau itu hanyalah akal - akalan Duo Baby mereka, Tapi Tetap saja, Kuah yang ditumpahkan Mega itu Panas.

Untung saja Tidak sampai melepuh, Mega adalah salah satu Dalangnya. Ia pun juga berniat sama. Nanti seperti nya dia akan interogasi..

Dan Juga, selain Mega, Pasti ada seseorang lagi. Dan Galen Tau itu. Tapi biarkan saja ini yang menjadi Urusannya, Dan Juga Levan. Axter tidak perlu ikut campur, karena mereka adalah Rival.

"Selamat Siang Son, Galen, tumben lebih awal pulang. Ada masalah?" Tanya Deon. Disampingnya ada Gery yang tumben datang ke Mansionnya.

Disana ada Deon, Gery, Levan, Dan Vanie. Yang lain ada yang sibuk Kerja, Sibuk Kuliah, dan yang satu, sudah berkeluarga.

"Haahh.... Ada sesuatu yang mau kami sampaikan pada Kalian" . Ujar Axter.

Deon mengangguk. Bisa dilihat wajah Axter dan Galen Kini serius . Wajah yang lain juga mulai ikut serius.

"Jelaskan sejelas - jelasnya Kalian berdua.".

Axter dan Galen mengangguk. Lalu keduanya menceritakan semuanya tanpa terkecuali, entah dari sudut pandang Baby mereka dan dari CCTV.

Mereka semua kaget dan mulai emosi. Bisa terlihat Urat mereka yang mulai menonjol. Sementara Vanie sudah mulai menangis. Ia menangis karena Tidak menyangka Hal ini akan terjadi pada Baby mereka.

"Jangan menangis mom..  Biarkan Kami yang mengurus itu,jangan khawatir." Axter memeluk Sang Mommy.

Galen mengepalkan tangannya. Ia sudah tidak sabar untuk bermain - main dengan siapapun yang menyakiti Baby atau Kekasih nya itu.

"Gery Tolong siapkan ruang bawah tanah." Bisik Deon.

"Siap Tuan ."

Gery segera pergi dari sana dan menuju Ruang Bawah Tanah rahasia keluarga Xaviero. Levan sejak tadi juga kaget, ia masih berpikir keras.

Melihat Levan yang sedari tadi diam saja, Galen berniat Menghampiri.

"Van. Gue minta Tolong bantuan Lo. Bisa kan? Soalnya... Ini masalah Pribadi" ujar Galen sembari mengedipkan sebelah matanya.

Levan mengernyitkan alisnya, Tapi setelah Galen memberi kode F. Levan paham. Ini berkaitan dengan Rivalnya. Ia mengangguk.

"Tenang aja Len. Gue tau. Gue bakalan bantuin Lo. Gue berusaha mendem emosi gue. Baby sama Andra baik - baik aja kan sekarang?"

" Yaa, Pulang sekolah, dia bakalan gue eksekusi Maunya." Ujar Galen sambil Bersmirk.

Levan ikut tersenyum miring. Sudah lama ia tidak bermain dengan alat siksaannya.

LORENZO  (The Innocent Boy) {BxB} || END ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang