Tidak butuh waktu lama, Ling Jiushi melompat turun dari bis di perhentian berikutnya. Dia harus tiba secepat mungkin di kantor polisi Xisi, dan taksi adalah pilihan terbaik. Dia menghentikan sebuah taksi dengan panik setelah hampir terserempet satu kendaraan pengangkut barang. Omelan dari supir sama sekali tidak dia tanggapi, bahkan dia nyaris menyerbu satu taksi yang berhenti dan menarik pintunya tergesa-gesa.
"Kantor polisi Xisi, tolong cepat!"
Dia melemparkan diri ke kursi belakang dan mengatur napasnya yang tersengal.
Ling Xiaoyi duduk meringkuk di sel tahanan sementara sambil tak henti menangis ketakutan. Begitu dia melihat kakaknya datang, gadis itu menghambur dan lagi-lagi memohon untuk dibebaskan.
"Jangan takut, Xiaoyi. Aku pasti akan mengeluarkanmu secepatnya. Ini pasti kesalahan."
Ling Jiushi berjuang untuk tidak menitikkan air mata saat mereka ingin berpelukan tapi terhalang jeruji besi.
"Aku dijebak. Ini pasti jebakan. Tapi siapa yang tega melakukan ini padaku? Aku sama sekali tidak memiliki musuh." Xiaoyi menangis lagi. Wajahnya pucat pasi dan jejak demam yang dideritanya kemarin belum lenyap sepenuhnya. Lingkaran keabuan samar menghiasi matanya dan itu membuat wajahnya semakin terlihat menyedihkan.
"Aku percaya padamu," ujar Ling Jiushi. Dia menoleh pada seorang petugas dan berkata padanya,
"Bisakah kau membiarkan adikku keluar dari sel ini?"Petugas itu menatapnya skeptis.
"Kalian bisa bicara tanpa harus membuka kuncinya," ia menjawab.
"Hanya sebentar, tolong. Ini pasti sebuah kesalahan. Adikku tidak pernah bersentuhan dengan narkoba."
Petugas itu menatap Ling Jiushi dan Xiaoyi bergantian, lantas setuju untuk membiarkan Xiaoyi keluar.
"Hanya lima belas menit. Aku akan mengawasi kalian."
"Terima kasih, Pak."
"Dan ingat," petugas berkata lagi sambil memutar kunci gembok, "satu gram sabu ditemukan di dalam tas adikmu. Ini fakta. Jadi, sepertinya kalian akan menghadapi masalah serius."
"Kau boleh melakukan tes darah. Hasilnya pasti negatif," tukas Ling Jiushi.
Si petugas mengangkat sebelah alis.
"Bagaimana dengan kepemilikan? Menyimpan dan melakukan transaksinya saja sudah melanggar hukum."Ling Xiaoyi terlihat gemetaran hingga ia nyaris jatuh jika Ling Jiushi tidak segera menahan bahunya.
"Sepertinya kami butuh pengacara," kata Ling Jiushi. "Kalian tidak bisa menahan seseorang tanpa pembelaan."
Petugas menatapnya sekilas, mengangkat bahu acuh tak acuh.
"Tentu saja."
Dia berjalan menjauh membiarkan dua orang itu duduk di bangku kayu dan mulai bicara.
Awalnya semua baik-baik saja, demikian Xiaoyi mulai menuturkan apa yang terjadi sepanjang hari ini.
Dia pergi ke kampus, menghadiri kelas, mengerjakan tugas di perpustakaan, dan keluar pada pukul empat sore. Kemudian dua orang pria tak dikenal mengajaknya bicara di dalam bis untuk menanyakan satu alamat padanya."Tiba-tiba saja ketika aku turun di dekat Taman Xisi, dua orang petugas polisi menghampiriku dan mengatakan bahwa aku ditahan atas tuduhan kepemilikan obat bius."
Sampai di situ, Xiaoyi tidak bisa melanjutkan lagi ceritanya karena teramat sedih dan terguncang.
"Kau masih ingat seperti apa dua orang pria yang mengajakmu bicara dalam bis?" selidik Ling Jiushi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Evil Love (The Spirealm)
Fanfiction𝐎𝐧𝐜𝐞 𝐲𝐨𝐮 𝐥𝐨𝐨𝐤 𝐢𝐧𝐭𝐨 𝐭𝐡𝐞 𝐝𝐞𝐯𝐢𝐥'𝐬 𝐞𝐲𝐞𝐬 𝐘𝐨𝐮 𝐰𝐢𝐥𝐥 𝐭𝐮𝐫𝐧 𝐢𝐧𝐭𝐨 𝐭𝐡𝐞 𝐝𝐞𝐯𝐢𝐥 𝐭𝐨𝐨 Tiga bulan setelah kehilangan pekerjaannya sebagai seorang programmer di sebuah perusahaan, Ling Jiushi tiba-tiba mendapatkan...