Ost Melawan Restu-Mahalini
[APOTIK]
Varo dan Marlina melangkah masuk ke apotik, matanya berbinar dengan tekad jahat. Udara di dalam apotik terasa dingin dan berbau obat-obatan. Varo mengambil beberapa obat dari rak obat dan menunjukkannya kepada Marlina.
"Aku akan mencari obat yang paling kuat untuk Alyssa. Kita tidak ingin membuatnya menjadi sangat terhipnotis, hanya cukup membuatnya tenang saja," kata Varro, suaranya dingin.
"Kita cukup membuat dia berhalusinasi," kata Marlina, suaranya penuh dengan kelicikan.
Varo menunjukkan beberapa obat kepada Marlina. "Ini semua obat yang kami butuhkan. Aku ingin kamu membantu aku memberikannya pada Alyssa saat kita sampai di sana. Aku akan membuat dia berhalusinasi dengan obat ini.""Itu obat apa?" tanya Marlina, matanya berbinar penasaran.
Varo menunjukkan obat-obat itu kepada Marlina. "Ini semua adalah obat halusinasi yang kuat. Aku akan membuat Alyssa merasakan hal-hal yang tidak nyata saat ia meminum obat ini. Ini akan membuatnya sangat mudah untuk mengendalikannya."
"Okay, bagus. Ayo," kata Marlina, suaranya penuh semangat.
Varo mengambil semua obat dan membawanya keluar dari apotik.
"Sekarang kita harus cepat sampai ke Alyssa. Aku yakin dia sudah mulai membuat masalah," kata Varro.
[RUMAH ALYSSA]
Varo dan Marlina sampai di rumah Alyssa. Kondisinya terlihat sangat berantakan. Ada barang-barang berserakan di mana-mana. Alyssa terlihat sedang terbaring di sofa dengan ekspresi bingung.
Marlina mulai membuat Alyssa terhipnotis. Alyssa mulai kehilangan fokusnya dan mulai melihat hal-hal yang tidak nyata. Matanya berputar-putar, wajahnya pucat pasi, dan bibirnya sedikit gemetar.
"Ini minum obat ini," kata Varro, sambil menyerahkan obat kepada Alyssa.
Alyssa menerima obat dari Varro dan mulai meminumnya. Ia terlihat sangat terpengaruh dengan hipnotis yang kamu dan Marlina lakukan.
Alyssa terbangun dari hipnotis setelah kamu menyadarkannya. Ia terlihat bingung dan tidak tahu apa yang terjadi sebelumnya.
"Apa yang terjadi? Aku sedang melakukan apa?" tanya Alyssa, suaranya bergetar.
Alyssa terus terdiam, tampak bingung dengan semua yang terjadi sebelumnya. Ia mulai menyadari ada sesuatu yang berbeda dengan dirinya, tapi ia belum tahu apa.
"Hm, obatnya sedang bekerja kan, Varo?" tanya Marlina, suaranya penuh kegembiraan.
Varo mengangguk. "Ya, obat itu mulai bekerja. Alyssa akan mulai berhalusinasi dalam beberapa saat."
"Okay, kita tunggu," kata Marlina, matanya berbinar senang.
Mereka menunggu sambil mengawasi Alyssa. Ia mulai terlihat lebih bingung dan mulai berbicara sendiri, seolah-olah sedang berbicara dengan sesuatu yang tidak ada di sana.
"Hm, bagus. Sekarang kita akan menyuruh dia untuk terus minum obat ini sampai dia jadi gila," kata Marlina, suaranya penuh kelicikan.
Varo mengangguk setuju dengan rencana kamu. Ia mengambil obat lainnya dan memberikannya kepada Alyssa.
"Sekarang kita harus terus memberinya obat ini. Biarkan dia terus berhalusinasi sampai ia menjadi sangat gila," kata Varro.
Setiap malam, Varo dan Marlina memberikan obat halusinasi kepada Alyssa. Alyssa mulai menerima obat-obatan dari Varro dan Marlina setiap malam. Ia mulai terus-menerus terhipnotis dan berhalusinasi setiap saat. Tubuhnya terus menjadi lebih lemah dan lebih mudah untuk dikendalikan.
"Sekarang ikat dia, Varo," kata Marlina, suaranya penuh kekejaman.
Varo mengangguk dan mulai mengikat Alyssa dengan kain. Ia tidak akan dapat bergerak atau berbicara sekarang.
"Sekarang kita harus melakukan apa padanya?" tanya Marlina, suaranya penuh kegembiraan.
Varo berpikir sejenak sebelum menjawab. "Sekarang kita harus terus membuat dia tetap terikat dan terus memberikan obat kepadanya. Aku ingin dia terus dalam keadaan terhipnotis selama mungkin."
"Okay," kata Marlina, suaranya penuh kegembiraan.
Mereka terus mengikat Alyssa dan memberikan obat kepada Alyssa setiap malam. Ia mulai menjadi sangat terikat pada obat-obatan itu, dan tidak dapat melakukan apa-apa untuk melawan....
Beberapa hari kemudian, Alyssa sudah sangat terpengaruh dengan obat-obatan yang diberikan kepada dia. Ia sudah hampir tidak dapat berbicara atau bergerak sendiri. Ia hanya terus berbaring di tempat tidur dengan mata terpejam dan tidak sadar apa-apa.
"Dia sekarang sudah tidak sadar. Bagus," kata Marlina, suaranya penuh kegembiraan.
Alyssa sudah benar-benar tidak sadar. Tubuhnya bergerak sedikit, tapi hanya untuk sementara waktu sebelum kembali ke posisi semula. Ia tidak dapat melakukan apa-apa, bahkan untuk melawan atau membuat suara.
Tiba-tiba, pintu kamar terbuka dengan kasar. Polisi tiba-tiba datang dan menangkap Marlina dan Varro. Mereka tampak terkejut melihat apa yang terjadi pada Alyssa.
"Apa yang kalian lakukan dengan dia? Kalian melakukan sesuatu padanya?" tanya polisi, suaranya tegas.
[RUMAH SAKIT]
Alyssa dipindahkan ke rumah sakit. Ia terus terikat dan terbaring di ranjang dengan mata tertutup. Ia sudah tidak dapat bergerak atau melakukan apa-apa, sementara dokter dan petugas medis mulai memeriksanya untuk mengetahui apa yang terjadi.
"Bagaimana, Dok?" tanya polisi.
Dokter-dokter mulai memeriksa Alyssa dan mulai mencari tahu apa yang terjadi pada dia. Ia terlihat sangat terpengaruh dengan obat-obatan yang diberikan kepada dia, dan tidak dapat memberikan informasi apa-apa.
"Aku tidak tahu apa yang terjadi pada dia. Ia sudah tidak sadar sama sekali," jawab dokter, suaranya penuh kekhawatiran.
"Tolong sembuhkan dia, Dok," kata polisi, suaranya penuh harap.
Dokter mengangguk dan mulai memberikan perawatan kepada Alyssa. Ia terus melakukan pemeriksaan untuk mencari tahu penyebab Alyssa menjadi seperti ini, sementara polisi mengawasi setiap gerakannya.
[BEBERAPA MINGGU KEMUDIAN]
Alyssa terus terbaring di rumah sakit. Ia mulai perlahan-lahan mulai pulih dari efek obat-obatannya. Tubuhnya sudah tidak terikat, tapi ia masih tidak dapat berbicara atau bergerak sendiri.
"Syukurlah dia sudah mulai pulih," kata polisi, suaranya penuh lega.
Polisi dan dokter-dokter senang melihat Alyssa mulai pulih. Mereka semua bersyukur karena Alyssa sudah mulai keluar dari masalahnya.
[BEBERAPA HARI KEMUDIAN]
Alyssa mulai bangun dari tidurnya setelah beberapa hari di rumah sakit. Ia terlihat sangat lemah dan bingung, tapi sudah mulai lebih sadar daripada sebelumnya.Syukurlah Alyssa sudah membaik semoga dia cepat sembuh, mau tau kelanjutannya? Jangan lupa tinggalkan jejak 🥰
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Behind The Shadows (End)
Teen FictionAlyssa Kamila, seorang gadis yang berani menentang arus, menolak cinta dari Varo, siswa tampan yang dipuja-puja sebagai dewa idaman sekolah. Alih-alih memilih Varo, Alyssa justru tertarik pada Jaegar, siswa misterius yang dikenal dingin dan dicap se...