7. Resmi

11 4 0
                                    

Memang Erick tadi sudah menjadi perwakilan Bestie's untuk berkenalan, tapi belum afdol rasanya jika belum berkenalan secara pribadi. Akan lebih resmi pula pertemanan mereka.

Jam sudah menunjukkan waktunya istirahat. Dan Jeyya akan mengembalikan buku paket ke lokernya karena lacinya penuh dengan tas yang kosong.

Kebiasaan memang. Loker ada di bagian belakang kelas biar siswa-siswinya nggak kelamaan jalan ketempat penyimpanan loker mungkin.

"Ayo kantin. Cus kita jajan." Ucap Bobby sembari menarik tangan Jeyya.

"Let's go!." Ujar ketiga lainnya sangat kompak jika urusan makan dan perut. Perut kenyang hati pun senang.

"Ayo Caramel ikut kita aja." Seloroh Bobby pada Caramel. Yang diajak pun ngikut.

"Kita jemput babang Jean yuk guys. Lumayan kalo ditraktir." Spontan Erick. Kebiasaan susah dirubah.

"Wah oke banget itu aman deh uang jajanku." Pekik gembira Feyya disebelah Erick.

Jeyya, Bobby dan Caramel sudah berjalan didepan, "Sini sama Abang. Bobby keliatan maruk banget sih." Kata Jean sambil mengambil alih tangan Jeyya.

Yang mau disamperin udah nongol jadi mereka langsung ketujuan utama isi perut!.

"Bang traktirkan ini?." Tanya Feyya. Lantas dijawab, "Boleh. Itung-itung buat nyambut mamber baru."

Kini keenamnya sudah duduk berdampingan di satu meja. Jean, Bobby, dan Kenrick sedang mengantri makanan. Nah untuk itu sudah diatur dari mereka SD bahkan.

Jadwal beli makanan di Sekolah.

Senin
Jeyya
Feyya
Jeanno

Selasa
Kenrick
Bobby
Jeanno

Rabu
Jeyya
Kenrick
Jeanno

Kamis
Feyya
Bobby
Jeanno

Jum'at
Jeyya
Bobby
Jeanno

Sabtu
Feyya
Kenrick
Jeanno

Capt.
Jeanno Montefalco.

Jeanno is everyday sebagai yang tertua, yang bertanggung jawab, yang dipasrahi sebagai Captain of Bestie's. Kepercayaan para orang tua.

Walaupun mereka rusuh dan kadang susah diatur Jeanno menyayangi adik-adiknya ini. Namun jika difase empat semprul sedang gesrek bisanya dia akan ikut gesrek juga. Namanya juga udah sama-sama dari kecil pasti punya efek menular, gesreknya.

"Baik waktunya kenalan nih, Gue Jeyya Aluna. Anaknya Mama Laluna dan Papa Mike. Salam kenal, tapi gue mau manggilnya Starla aja gakpapa kan?." Ucap Jeyya sambil tersenyum manis dan menjabat tangan Caramel.

"Nggak papa. Panggil senyaman kamu aja!." Jawab Caramel antusias.

"Gue Feyya Aluna." Ucap Feyya sambil tersenyum lembut kepada Caramel, dirinya sukses membuat Caramel bingung.

Caramel mengernyit, "Gue Kakaknya Jeyya. Kami saudara kembar." Tambah Feyya ketika yang melihat raut bingung caramel tadi.

"Oh jadi siapa diantara kalian yang pernah muncul waktu video call sama bunda aku?." Tanya Caramel.

"Oh itu gue. Sumpah waktu itu nggak sengaja gue kira nggak bakal masuk frame masuk juga ternyata." Ucap Jeyya kali ini sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal sebenarnya.

"Sekarang kita udah resmi temenan ya. Karena Lo anak Tante Rosa dan om Nino maka wajib masuk ke Bestie's. Sini bagi nomor handphonemu." Kata Feyya.

"Oh baik, terimakasih karena kalian langsung ngenalin aku tadi. Nggak tau kalo misal kita nggak sekelas gimana ya." Ya sudah berbicara panjang karena feedback baik dari si kembar.

O_o

Para lelaki datang dengan nampan penuh makanan. Saatnya Bestie's makan.

"Kak Jean, Kak Fey udah masukin Starla ke grup chat kita." Kata Jeyya kepada sang captain.

"Okey, nanti Kakak buat jadwal beli makanan disekolah ya." Jawab Jeanno kepada Jeyya yang mampu mengangkat ibu jari dari empat orang sekaligus.

"Oh iya gue Jeanno, kakak kandungnya Erick panggil Abang atau kakak ya Starla." Kata Jean kepada Caramel. Caramel pun mengangguk dengan senang hati.

O_o

Setelah makan Jeanno segera bergegas bergabung dengan anak OSIS lainnya untuk memulai kembali kegiatan MOS. MOS dilakukan satu minggu dengan tiga hari disekolah dan tiga hari dua malam outbound.

Awal semester membuat mereka sibuk. Dihari outbound pula anak-anak yang sudah mengisi selebaran ekstrakulikuler akan mencoba atau simulasi terlebih dahulu, khusus kelas XI dan XII dulu.

Jam sudah menunjukkan waktu pulang. Tepat pukul 14.00 Bestie's keluar kelas untuk turun pulang. Bel sudah berbunyi 15 menit lalu sebenarnya tetapi mereka tadi sibuk mengerjakan latihan matematika karena nanggung banget tinggal satu soal lagi. Takut lupa jika ditunda.

Jeanno juga sudah menjemput adik-adiknya kekelas mereka karena memang dekat dari aula. Tinggal jalan kejembatan penghubung gedung C turun satu lantai, sampai.

Jalan beringin. Lantas berpisah saat Jeanno dan Erick pulang menggunakan sepeda motor mereka. Serta Bobby yang mengambil Billy.

Tinggallah ketiga gadis itu yang bejalan menuju kegerbang utama. "Yuhu, mama twins is here." Kata Jeyya lalu menyalami tangan Luna begitupun dengan Feyya yang langsung memeluk Luna. Bagi mereka Luna seperti charge pengisi energi bagi kedua anaknya.

"Hay twins ini Tante Rose, bundanya Caramel." Kata Luna kepada kedua permatanya. "Hehe halo Tante Rose aku Jeyya." Ucap Jeyya sambil menyalami Rose.

"Oh ini Jeyya, berarti yang ini Feyya ya." Tanya Rose, "Iya Tante aku Feyya kakaknya Jeyya." Jawab Feyya seadanya.

"Makasih ya sudah menemani Caramel." Ucap Rose pada duo Aluna.

"It's okay. Kita gak bertiga aja kok sama mereka juga." Kata Jeyya kala melihat ketiga Bestie's sudah keluar dengan motor masing-masing.

"Hallo Tante saya Jeanno dan ini adik saya Kenrick. Lalu yang sendirian itu Bobby tan." Kata Jean sembari menyalami tangan Rose dan Luna bergantian dengan diekori Erick dan Bobby.

Hari ini terselesai dan mereka mananti apakah yang akan terjadi besok. Seperti kalimat 'kemarin adalah masa lalu, sekarang adalah realita, dan besok masih misteri',

Dari sini kita bisa belajar tanggung jawab dari Jeanno yang selalu mengusahakan untuk para bokemnya yang kini bertambah satu. Yang selalu ngalah dan selalu menyempatkan waktu ditengah kesibukan sebagai ketua OSIS. Terimakasih kak Jean yang sudah mengayomi Bestie's selama ini.

O_o

Don't plagiarize.
Terimakasih telah berkunjung untuk membaca cerita ini.

#tbc

😉

The SiblingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang