Setelah mengantarkan Feyya pulang kemarin, Benua terus-menerus kepikiran dengan ucapan Feyya. Ucapan yang dirinya mengatakan bahwa sudah memiliki seorang kekasih.
"Kalo beneran punya pacar gimana." Ucap Benu sore itu kepada Nugha. Benua adalah salah satu teman Nugha.
"Ya selagi janur kuning belum melengkung, gas in aja kali." Jawab Nugha.
"Yang bener aja. Dia anak atasan gue ditempat kerja BTW." Sanggah Benu.
"Nggak papa lah. Malah lebih mudah nggak sih, Lo bisa nunjukin kinerja terbaik Lo biar dilirik jadi mantu." Saran Nugha.
Ye, nanti Lo nonjok gue lagi kalo salah. Ini ponakan elo bro! Gue tau Lo paman posesif ke ponakan ya kali langsung gue gas aja. Tapi kalo nggak gue kejar gue banci dong nggak gantle. Batin Benu.
"Boleh lah." Balas Benu.
"Eh gue langsung ya ini kelas bakalan dimulai bentar lagi." Pamit Nugha.
"Iya belajar yang rajin Lo." Kata Benu.
"Lo kata gue adek Lo apa." Sindir Nugha.
"Iya, buktinya masih sekolah." Balas Benu.
"Dah lah bay!." Kata Nugha lalu beranjak menuju kampusnya.
"Oke gue bakalan mulai dengan cari pacarnya." Kata Benu pada dirinya sendiri.
O_o
"Cowok gue jelas Xu Minghao Seventeen dong." Kata Feyya.
Saat ini Feyya sedang bercerita tentang first datenya dengan Benua. Yang mereka pergi ke pasar antik.
"Gila, gimana kalo tu om-om overthinking kak?." Tanya Jeyya.
"Yeu biar dia juga usaha dong. Cari tau semua tentang kesukaanku. Jangan aku mulu yang cari tau tentang tu om-om." Terang Feyya membuat Jeyya menganggukkan kepalanya.
"Palingan nanti gue yang diwawancarai. Mana tepat banget besok gue diajak Bobby ketempat Oma. Kenapa ya nggak ngajak Lo aja sih." Ungkap Jeyya.
"Ya bagus dong!. Kalo dia tanya jawab gue udah ada cowok. Biar sekalian overthinking." Kata Feyya.
"Kasihan nanti nggak konsen kerja tau." Ujar Jeyya, "Tapi bagus sih biar bisa lihat perjuangan tu om-om gue. Pantes nggak sama kakak gue satu-satunya." Lanjut Jeyya.
"Nah gitu dong. Udah gue mau balik ke kamar." Kata Feyya lalu beranjak meninggalkan meja makan.
O_o
Paginya, Bobby benar-benar datang menjemput Jeyya untuk diajak ke rumah Oma Lin. Mengapa Bobby tidak mengajak Feyya? Karena dia tau jika bersama Feyya akan banyak cekcoknya. Walaupun begitu juga, antara Jeyya dan Bobby sama-sama orang iseng jadi cocok-cocok saja jika pergi bersama. Ibaratnya, jika ada orang ketiga diantara mereka maka dialah yang menjadi objek jahilnya.
"Assalamualaikum Oma Lin, cucu tampanmu is here!." Teriak Bobby sambil membuka pintu rumah Oma Lin.
"Ya, masuk sayang! Oma sedang memasak!!, Bangunin Crist juga!. " Jawab Oma Lin ikut berteriak.
Keduanya melangkahkan kaki menuju lantai atas dimana kamar Harry berada.
"Kita buka pintu pelan, masuk nanti pokoknya harus meminimalisir suara dari pergerakan kita." Instruksi Bobby.
"Nanti kau kekanan aku kiri bang. Kita teriak dikupingnya biar langsung bangun." Bisik Jeyya yang diangguki Bobby dengan senyum tengil diwajah mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Siblings
FantasyPernah nggak sih kalian merasa wah banget sama circle ortu kalian. Yang pertemanannya ngalahin circle anaknya, luas banget dari berbagai bentuk manusia hidup. Mana orang-orangnya pada asik lagi. Tapi jangan salah circle anaknya gak kalah asik kok. J...