9. Rapat

10 4 0
                                    

Mentari belum menampakkan wajahnya hari masih berembun dengan anak-anak dan para orang tua yang semalam merayakan pesta penyambutan itu masih terlelap terbawa hawa dingin yang nyaman untuk lanjut tidur. Dirumah ini memang ada tujuh kamar milik para orang tua.

Para anak muda tidur di ruang keluarga dengan satu springbed queen size dan dua kasur lantai. Feyya, Jeyya, dan Caramel tidur di springbed dengan Bobby, Kenrick, Jeanno, dan Cakrawala putra dari Bagas yang memutuskan untuk ikut kakak-kakak ini. Supaya adiknya Syajila bisa tidur tanpa berebut kasur dengan kedua orangtuanya.

Cakrawala Senja. Kecil-kecil sudah terlihat sifat dewasanya, calon laki-laki berjiwa green flag ijo neonnya Indonesia dimasa depan. Sangat mengalah pada yang namanya perempuan. Hasil didikan Bagaskara dan Dini memang luar biasa.

Semalam saat ditawari tidur diatas, Cakra menjawab tidak papa karena aku lelaki, aku akan mengatakan ladies first jadi kakak-kakak ayo naik springbed, waktunya tidur. Feyya dan Jeyya sampai terbang akan kalimat Cakra dan reflek menjadikan Cakra sebagai standar cowok mereka. Ada ada saja.

"Bob, geseran dong, Starla tidurnya muter nggak bisa banget guee!!." Kata Jeyya sembari menidurkan diri disebelah Bobby.

Santai sekali bukan interaksi mereka? Bukankah keduanya sama-sama sudah baligh? Mengapa masih bisa tidur bersebelahan bahkan tangan Bobby mengelus rambut Jeyya dengan lembut.

Entahlah hanya Jeyya yang diurusi, Feyya kuat juga mempertahankan diri disamping Caramel yang tidurnya muter. Batin Bobby masih dengan mata yang tertutup. Biasanya kedua tangan Bobby akan penuh satu untuk Jeyya dan satu untuk Feyya.

Ya mereka bebas berinteraksi layaknya kakak adik, karena mereka bertiga terhitung saudara sepersusuan. Dahulu saat masih bayi, Mami Bobby tidak bisa menyusui putranya karena ada masalah. Jadilah saat Feyya dan Jeyya lahir terkadang Luna akan menyusui Bobby baik secara langsung maupun memberikan stok asi untuk Bobby. Memang sangat indah pertemanan mereka.

Sampai saat ini jika Bobby bersama dengan kedua orangtua duo Aluna akan memanggil mereka Papa Migo dan Mama Luna. Sedangkan duo Aluna memanggil Justine juga dengan sebutan Papi.

O_o

Namun, tak lama kemudian Feyya ikut turun dan tidur disisi Bobby yang masih kosong. Jeanno terbangun dan memindahkan Cakra kesamping Erick. Dirinya akan bersiap-siap lebih awal untuk mandi disini. Sebagai seorang ketua OSIS hukumnya harus tepat waktu walaupun menginap ditempat lain. Pantang telat kalo Jeanno, padahal telat sekali tidak masalah.

"Bang, mau kemana?." Tanya Erick dengan suara seraknya saat Jeanno beranjak akan keluar rumah.

"Mau ngambil seragam, punya kamu Abang ambilin juga. Lanjut tidur nanti kalo Abang selesai mandi langsung bangunin Erick." Jawab Jeanno kemudian berlalu dari ruang keluarga setelah mengambil kunci mobil Jamalio.

Jamalio melihat interaksi putra-putranya dengan perasaan bahagia. Bagaimana tidak, dirinya berpikir telah gagal mendidik putranya namun ternyata keduanya bahkan sangat harmonis. Pertanda Jamal berhasil, semoga berhasil hingga semua anaknya bisa berdiri sendiri.

O_o

Semuanya telah berkumpul diruang makan dan jarum jam telah menunjukkan pukul 05.45 semua makanan untuk sarapan telah terhidang. Sudah biasa juga mereka melaksanakan sarapan yang kepagian disetiap kali mereka menginap di weekday.

Caramel sedari tadi meringis menatap Jeyya dan Feyya seperti menyesali sesuatu. Mungkin karena dirinya melihat Jeyya dan Feyya tidur di kasur lantai dengan Bobby. Apakah separah itu perputaran tubuhnya?.

The SiblingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang