33. Agit

9 4 0
                                    

Tahun ajaran baru telah dimulai membuat Bestie's sibuk untuk mengurus peralatan sekolah. Tak terasa tahun akhir sudah tiba untuk angkatan 40.

Kini Jeyya melangkahkan kakinya menuju kelas XII MIPA 3 bersama dengan Erick. Tahun ini hanya dirinya dan Erick yang satu kelas. Bobby, Feyya, dan Caramel berada di MIPA 4. Namun itu bukan menjadi masalah bagi mereka asalkan mereka masih di satu lingkungan yang sama.

Karena hari ini hari pertama, Erick dan Jeyya hanya fokus mencari meja tempat duduk. Dikelas tiga ini mereka akan mengambil meja dibelakang alih-alih didepan karena urutan nomor dua dari depan sudah termasuk barisan depan bukan?. Namun itu hanya rencana saja. Nyatanya mereka malah duduk dibarisan paling depan, depan meja guru pula.

"Nasib amat dapet depan gini." Ujar Erick merasa malas harus duduk didepan meja guru. Jadi orang yang selalu ditanya-tanya nantinya mungkin. Bukankah begitu jika ada yang tidak masuk pasti siswa yang duduk didepan meja guru yang memberitahu.

"Elah, nggak papa kali. Siapa tau makin pinter didepan. Tapi rada gugup gue, kebiasaan dibelakang jadi kayak gimana gitu." Balas Jeyya.

"Makanya. Untung gue nggak sendirian Jey. Kenapa pakek acara diacak lagi sih kelasnya padahal kan enak yang kemarin lagian kita kelas XII bukan tempat cari teman baru lagi." Cerocos Erick tak henti-henti.

"Yaudah sih, terima aja. Emang mau complain kemana kita?." Tanya Jeyya.

"Enggak ada juga sih." Balas Erick lalu mereka mendudukkan diri dibangku yang tersisa dikelas. Sebenarnya ada lagi namun sama-sama didepan juga tidak ada bedanya. Hanya saja satu ditengah dan dipojokan. Maka mereka memilih ditengah siapa tau mendapat Ilham berupa otak encer.

Suasana kelas XII MIPA 3 kini sedang ramai. Banyak anak yang berkumpul bersama-sama, mungkin mereka memang satu circle dahulu makanya dapat akrab kembali disini.

"Apalah kita. Emang dari kelas kita cuman berdua aja Jey?." Ujar Erick lemas.

"Enggak tau. Gue cuman fokus ke nama gue dikelas mana aja tadi." Kata Jeyya.

"Lagian kenapa nggak dikirim ke grup kelas sebelas deh. Bikin pusing aja harus antre lihat mading." Keluh Erick.

"Udahlah pasrah gue." Kata Jeyya menelungkupkan tangannya diatas meja guna menumpu kepalanya.

O_o

"Apa kata gue, kita pasti sekelas lagi. Nggak percayakan kalian." Kata Bobby membuka forum perbincangan mereka di MIPA 4.

"Mana ada Bob? Jey sama Erick aja nggak sekelas sama kita." Sarkas Feyya.

"Yang penting mereka kan juga sekelas. At least nggak ngenes-ngenes amat lah ya." Ujar Bobby santai.

"Udahlah. Bob gue duduk sama Celsey lagi, kamu sama Feyya lagi." Kata Caramel lalu berjalan menuju meja baris ketiga.

"Eh anti depan kita, Lo aja yang depan kita." Tawar Feyya yang tak mau duduk dibarisan kedua.

"Depan itu tempatnya Harsya, kita nomor dua kali Fey." Kata Bobby menarik tangan Feyya untuk duduk. Siapa tau nanti ada yang nyerobot tempat duduk mereka? Beneran duduk depan mereka.

Oh iya, Harsya adalah teman sekelas saat kelas X Bobby dan Jeyya. Kini mereka bertemu kembali dikelas XII. Namun Harsya masih duduk seorang diri tanpa teman sebangku. Apakah anak kelas MIPA 4 ganjil?.

O_o

"Siapa bilang nggak ngenes?! Kita ngenes! Nggak ada yang ngajak ngobrol please!." Ungkap Jeyya saat Feyya bercerita mengenai opini Bobby yang mengatakan mereka akan baik-baik saja karena setidaknya masih berdua. Bukan seorang diri.

The SiblingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang