Plan

181 19 3
                                    


****

Seungmin duduk santai di sofa dan menyesap expresso yang dibuatnya tadi sembari menatap orang-orang yang sibuk memindahkan barang. Karena ia masih mendapat cuti akhirnya Seungmin memutuskan untuk mengecek kemajuan apartemen yang baru dibelinya. Apartemennya yang lama bisa terbilang besar tapi apartemen itu hanya memiliki satu kamar, satu kamar mandi dan ruang tamu. Sedangkan dapur, Seungmin tidak bisa memasak jadi dapurnya hanya dipenuhi oleh mesin pembuat kopi, tidak ada kompor ataupun alat masak sama sekali, kulkasnya pun hanya berisi air mineral dan beberapa bir.

Seorang pria yang diketahui mandor itu berjalan mendekati Seungmin "Permisi Pak, saya ingin melaporkan progress untuk apartemen anda"

Seungmin mengangguk dan memberi isyarat kepada pria itu untuk menjelaskan.

"Kamar sudah siap dipakai, kamar mandi juga. Untuk kamar mandi utama, jacuzzi yang Bapak inginkan masih dalam pemesanan paling tidak 2 hari lagi sampai. Ruang kerja juga sudah aman Pak"

"Dapur?"

"Sudah siap juga Pak, bersama dengan peralatan masaknya juga"

Seungmin tersenyum senang "Berati 2 hari lagi aku sudah bisa pindah?" Mandor itu mengangguk.

Seungmin beranjak dari duduknya dan menepuk pundak pria itu "Pembiayaan tambahan bisa langsung ke sekertarisku" Ucap Seungmin menunjuk kearah Sunghoon yang setia berdiri disamping sofa.

"Ayo pergi" Ajak Seungmin dibalas anggukan sopan oleh Sunghoon.

~🤎~

Seungmin menatap binggung 2 kucing berwarna oranye dan 1 berwarna hitam yang asik berguling-guling diatas karpet bulu milik Minho.

'sejak kapan dia memelihara kucing' Batin Seungmin binggung. Pasalnya setiap kali ke apartemen Minho kucing itu tidak pernah nampak, ini pertama kali Seungmin melihatnya.

"Kucingnya lucu-lucu Tuan" Seru Sunghoon yang berdiri dibelakangnya.

Seungmin menatapnya tajam sembari melemparkan sandal berbentuk kelinci "Pakai sandal. Nanti Minho marah" Omel Seungmin.

Sunghoon pun menuruti dan langsung memakainya, ia ingin sekali tertawa melihat itu, belum lagi bentuk sandalnya yang terkesan imut.

Salahkanlah Minho.

Seungmin mendekati kucing-kucing itu dan mendudukkan dirinya diatas karpet. Salah satu kucing oranye itu mendekat kearah Seungmin.

"Apa ini artinya mereka meminta dige dong?" Tanya Seungmin.

Berbeda dengan Seungmin yang ragu untuk memegang, Sunghoon justru sudah menggendong salah satu yang berwarna hitam "Kemungkinan iya Tuan"

Seungmin menyerit "Kau suka kucing?" Tanya Seungmin melihat mereka yang sudah sangat akrab.

"Ah saya punya beberapa di rumah Tuan" Jawab Sunghoon.

Seungmin mengangguk paham.

"Ngomong-ngomong Tuan. Tuan Minho masih belum ada cerita sama sekali soal trauma atau keluarganya?"

Seungmin mengangkat kucing oranye itu dan membawanya kepangkuan "Ini soal kepercayaan, walaupun kami sudah suami istri tapi hubungan kami masih canggung" Jawab Seungmin sambil mengelus kucing itu.

"Saya menyarankan untuk liburan Tuan, supaya kalian bisa semakin dekat" Ucap Sunghoon memberi saran membuat Seungmin menghentikan kegiatannya.

Seungmin tampak menimang "Cuti ku sisa 4 hari lagi sih, cukup memang?"

"Bulan depan ambil cuti lagi Tuan kalo kurang"

"Akan ku pikirkan" Ucap Seungmin ragu. Minho tidak pernah mengungkit  soal bulan madu, begitupun dirinya. Seungmin tidak memiliki keberanian untuk mengajak Minho bulan madu karena takut trauma yang diderita Minho malah tak kunjung mereda.

Destiny | 2Min (Seungmin x Leeknow)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang