61-70

14 0 0
                                    

Buku 12: Bab 61: Bulan Dingin Berubah Menjadi Jiwa Berbintang

Tinggalkan komentar ⇐ SebelumnyaBerikutnya ⇒

Langit bergejolak saat serpihan-serpihan memori mengalir deras. Meski hanya sisa-sisa kesadaran kuno, serpihan-serpihan itu membawa fluktuasi dahsyat dari era itu, yang hampir membuat Lily pingsan.

Dalam pecahan-pecahan ingatan yang kacau ini, serangan datang dari segala arah—mantra yang tak terhitung jumlahnya, cakar dan taring hantu.

Lily mendapati dirinya beralih dari serangan gencar ke pertahanan panik. Setiap musuh yang menyerangnya pasti akan binasa; setiap formasi yang menjeratnya pasti akan hancur!

Namun, aliran musuh, formasi, dan harta yang menyerangnya tampak tak ada habisnya!

Kenangan itu semakin kacau, berganti dengan kecepatan yang memusingkan! Langit dan bumi menjadi gelap di sekelilingnya. Rasa sakit tiba-tiba mencengkeram jiwa Lily, mengancam untuk mencabik-cabiknya.

Mengapa? Mengapa dia merasa sangat menderita, meskipun kenangan itu bukan miliknya?

Dalam adegan saat ini, semuanya menjadi tenang, dan wanita dalam pecahan memori itu menundukkan kepalanya. Sebuah pedang menusuk tubuhnya dari belakang, menodai pakaiannya yang putih dan compang-camping menjadi merah...

Pedang—kuno dan hitam—pisau lurus bermata dua yang jarang dilihat Lily, menembus tubuh Tsukuyomi.

Lambat laun, pandangan Lily berubah menjadi merah... Dia tidak bisa membedakan apakah dunia diwarnai merah oleh darah musuh atau darah yang ditumpahkan oleh wanita itu sendiri.

Dunia berputar saat Lily merasakan kesadarannya terkoyak dari kepingan memori itu dan terlempar ke kepingan memori lain.

Di sini, penglihatan Lily sepenuhnya berwarna merah, dan dia merasa terkekang, ditelan oleh rasa putus asa... Dari dalam jiwanya, terasa seolah-olah pemilik kenangan ini telah mencapai akhir penaklukannya.

Di hadapan Tanah Yomi yang luas, kawanan iblis yang jumlahnya mencapai jutaan berkumpul.

Sementara itu, di belakang wanita itu, sepasukan dewa turun dari langit yang retak seperti segerombolan belalang hitam. Namun, pasukan dewa ini menyimpan niat membunuh yang jauh lebih ganas daripada iblis!

"Bahkan jika... aku jatuh di sini, kalian para iblis dan setan tidak akan melewati Luka Surga! Dalam hidup, aku bisa menaklukkan surga dan bumi; dalam kematian, aku akan menghancurkan tiga alam dengan satu serangan!"

Satu tebasan pedang membelah langit dan bumi. Membelah Tanah Yomi yang luas, membentuk jurang yang tak dapat diatasi!

Pasukan iblis, dari setan bungkuk terkecil hingga dewa Yomi yang terkuat, akan musnah jika mereka berani menyeberangi jurang sendirian!

Inilah Bekas Luka Surga.

Lily merasakan pandangan Tsukuyomi berangsur-angsur menjadi gelap.

Di tengah kegelapan abadi yang menyelimuti penglihatannya, dia melihat sekumpulan dewa hitam terbang ke arahnya. Di antara mereka ada dewa-dewi kuno dan aneh, yang menurut Lily sulit dijelaskan, bahkan belum pernah terlihat sebelumnya dalam legenda...

"Kau ingin menangkapku? Kalau begitu ikutlah denganku."

Dunia berubah putih, dan semuanya lenyap dari pandangan. Dalam sekejap, Lily merasa seolah-olah indranya telah hilang. Dia tidak tahu berapa lama itu berlangsung...

Penglihatan Lily berangsur-angsur pulih. Telinganya berdenging beberapa saat sebelum semuanya perlahan kembali normal...

Dia merasakan sesuatu mendekatinya, tetapi terlalu jauh atau kabur untuk dilihat dengan jelas.

Gadis Pedang IblisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang