Gadis Pedang Iblis

11-20

BAB 11 – SEPULUH PENEGAK SETAN

Penulis : Saus WortelSumber Asli : SFACGJumlah Kata : 3079 karakterPenerjemah : YukiSumber Bahasa Inggris : Re: LibraryJumlah Kata : 1688 kataEditor : Robinxen

Di kedalaman pegunungan ratusan mil jauhnya. Di dalam gua tua Gunung Ooe. Di dalam gua bawah tanah besar yang gelap dengan radius seribu meter dan tinggi seratus meter, sebuah patung besar dewa eldritch kuno berdiri di dalamnya.

Di tangan atau bahu patung eldritch itu berdiri sosok yang menakutkan.

Angka-angka ini bervariasi tinggi dan ukurannya, tapi ada tujuh. Masing-masing memancarkan aura yang lebih tinggi dari seorang jenderal yang bertahta dan beberapa bahkan melampaui aura seorang penguasa bertahta puncak. Juga, di antara patung-patung itu, ada tiga patung yang tidak ada seorang pun yang berdiri.

Suara mendesing! Pada patung dengan wajah iblis menyerupai wajah Prajna yang hancur dan tubuh seperti alien, api hantu biru muncul, perlahan-lahan berubah menjadi pria berambut ungu panjang yang mengenakan jubah panjang. Di punggung pria ini ada tangan hantu besar.

Yang Mulia, Ibaraki Doji! Tokoh lainnya terkejut dengan penampilannya.

Sosok wanita ular yang berdiri di tangan patung dewi ular eldritch merasakan auranya dan mau tidak mau bertanya, "Yang Mulia Ibaraki, Anda......sudahkah Anda menyatukan jiwa dan tubuh Anda?"

Mata Ibaraki bersinar dengan api tua saat dia mengangguk, "Tentara kekaisaran akan menyerang, aku tidak bisa lagi membagi jiwaku untuk berlatih."

Di masa lalu, ketika Ibaraki berangkat ke Heian-kyo untuk menangkap wanita cantik untuk Shuten, dia tidak ingin menunda latihannya sehingga dia menggunakan metode rahasia untuk membagi jiwanya, sehingga separuh jiwanya tetap berada di Tanba untuk menyerap padat. aura Yomi di kedalaman Gunung Ooe sementara tubuh utamanya memasuki Heian-kyo.

"Yang Mulia Ibaraki, ahahahaha, bagaimana kabar tangan Anda setelah bersatu kembali? Sepertinya tidak bisa disembuhkan lagi?" Kata sosok gemuk seperti bakso sambil bergoyang di tangan dewa tua.

Ibaraki melihat lengannya yang hilang, "Benar, aku juga terkejut karena lengan ini tidak bisa dipasang setelah jiwaku dipulihkan. Kebencian macam apa yang dimiliki pedang wanita itu? Seolah-olah itu dilahirkan untuk menahan saya dan klan saya."

Wanita ular itu bertanya, "Apakah yang baru-baru ini membuat Yang Mulia Shuten tertarik? Dia dipanggil Kagami Lily?"

"Ehehehehe, Akahime, apa kamu cemburu? Biksu malang ini telah melihat wanita itu, dia bukanlah seorang pelacur melainkan peri surgawi murni. Jika bukan karena Lord Shuten, biksu malang ini pasti ingin menangkapnya sendiri!" Di tangan patung dewa eldritch berkepala elang berdiri seorang biksu iblis berkulit abu-abu. Itu adalah penguasa Gunung Heiei yang ditemui Lily dalam perjalanan ke Gunung Izumo. Dia secara alami kembali setelah gagal menangkapnya.

"Aku? Cemburu padanya? Sungguh bercanda, kami adalah tangan dan kaki Yang Mulia Shuten, pedangnya. Wanita hanyalah mainan Yang Mulia, jadi bagaimana jika dia cantik, begitu Yang Mulia bermain dengannya, dia hanya bisa mati, apa yang membuat iri pada tumpukan tulang?"

"Wanita itu cepat atau lambat akan mendarat di tangan Yang Mulia. Saat ini, kita harus mendiskusikan bagaimana menghadapi tentara kekaisaran." Ibaraki menghentikan perdebatan, "Menurut informasi yang dikumpulkan, setelah tentara kekaisaran memasuki Tanba, mereka melanjutkan perjalanan menyusuri sungai Tanba."