.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.***
"Cuma beli garem sama kecap doang kan bun?"
"Iya, Hati-hati ya, jalannya di pinggir jangan jalan di tengah, kalo ada kembaliannya ambil kamu aja."
"Iya, lagian aku juga bukan anak kecil lagi bunda, gak usah khawatir."
Juandra Abimanyu atau kerap di sapa juan oleh bunda dan teman-temannya, juan baru saja lulus sekolah menengah atas, tapi ia tak berniat untuk melanjutkan pendidikannya ke bangku perkuliahan, ia ingin membantu bundanya saja untuk mengurus toko roti, juan tak memiliki ayah karena itu ia tak ingin menjadi beban untuk bundanya.
"Loh, nak juan mau kemana malem-malem begini?"sapa bapak-bapak yang sedang duduk santai di pos dekat rumahnya.
"Ini pak di suruh bunda beli-beli di warung depan." jawab juan sopan seraya tersenyum ramah pada bapak tersebut.
"Gak mau mampir dulu? Sini mumpung masih ada kopi anget." tawar bapak lainnya.
"Gak usah pak, ini lagi buru-buru takut di cari bunda."
"Oh yasudah hati-hati ya nak juan."
Juan mengangguk seraya tersenyum sebagai tanda jawaban, lalu ia kembali berjalan menuju warung yang agak jauh.
Juan berjalan dengan santai, sampai ia melihat anak kucing yang berada di tengah jalan, bersamaan dengan itu ada sebuah truk yang melakukan dengan kencang, mungkin si supir tak melihat anak kucing tersebut karena masih kecil. Juan dengan panik berlari menuju anak kucing tersebut, niatnya ia menolong anak kucing tersebut tapi nyatanya ia tertabrak truk tersebut sampai tubuhnya terpental jauh dari tempat kejadian.
Juan merasakan sakit di seluruh badannya, seketika ia ingat sang bunda, ia jadi merasa bersalah pada bundanya karena harus kecelakaan terlebih dahulu sebelum membeli apa yang di suruh bundanya.
Juan berharap ia bisa membuka matanya kembali untuk melihat senyum sang bunda, ia kasihan pada bundanya karena harus meninggalkan bundanya sendirian, tapi ternyata harapannya tak terkabul.
Juan menghembuskan nafas terakhirnya dengan anak kucing yang juga sudah meninggal dalam pelukan Juan.
***
"Adek gak boleh main di luar." ?
"Adek nurut atau abang hukum." ?
"Adek kenapa bisa terluka? Jawab abang." ?
"Adek kok nangis? Sini abang gendong." ?
"Adek berenang? Siapa yang nyuruh?" ?
"Kakak kok kecil? Lebih kecil daripada aku." ?
***
KAMU SEDANG MEMBACA
ADEEEEKK
DiversosTiba-tiba memiliki 6 saudara? Padahal seingatnya ia anak tunggal Mana mereka protektif lagi penasaran? yuk langsung baca aja