Ok selamat membaca semuanya~***
Entah sudah berapa lama juan terduduk seraya meratapi nasibnya, yang pasti hari sudah petang, dan juan masih bingung dengan apa dan siapa raga yang di tempati jiwanya.
Huf~
Kenapa juga ia di hidupkan kembali oleh Tuhan kalau ia tidak bisa bertemu dengan bundanya? Semua dunianya berpusat pada sang bunda.
Oke mungkin juan sudah menyadari kalau ternyata ia berada di dalam hutan rimbun, sejak pertama kali bangun ia langsung melihat pepohonan yang menjulang tinggi, perasaan was-was mulai menghampirinya kala ia mendengar suara-suara hewan, alam pun menjadi gelap. Hanya sinar rembulan yang menyinarinya meski dari sela-sela dedaunan pohon.
Saat hendak berdiri, juan merasakan sakit pada pergelangan kaki kirinya, ia merabanya dan bisa merasakan kalau pergelangan kakinya terluka, hal itu menyebabkan ia tak bisa berdiri.
"Huf~ sebenarnya ada apa dengan tubuh ini? Kenapa bisa dia ada di tengah hutan sendirian? Apa dia berusaha kabur dari para penjahat yang menculiknya?"
Entah kemajuan dari mana, juan mulai merangkak agar bisa keluar dari hutan belantara ini, yang mungkin saja ia mustahil dapat keluar dari hutan ini tapi apa salahnya mencoba bukan?
Di tambah, ia takut pada suara suara hewan entah itu suara anjing yang menggonggong atau serigala yang melolong, juan juga beberapa kali meringis karena kedua telapak tangan dan kedua lututnya memar, karena memang si pemilik tubuh ini hanya menggunakan celana di atas lutut.
Setelah sekian lama merangkak tak tentu arah, akhirnya juan mengistirahatkan tubuhnya yang lelah, entah kenapa rasanya juan ingin menangis saja atau sudah menangis?
"Bunda juan takut." liriknya dengan perasaan sesak di dadanya, apakah ia akan kembali mati lagi?
Grrrrrrrrrr
Tubuhnya tersentak saat mendengar erangan serigala, oh tidak, bahkan ia bukan lagi mendengar tapi melihat serigala-serigala yang mengerumuni nya.
Tubuh juan bergetar hebat, ia menutup mulutnya rapat-rapat agar tak menimbulkan suara meski dirinya menangis, sungguh demi apapun ia sangat ketakutan saat ini, juan memejamkan matanya ketika serigala-serigala itu mulai mendekat, bahkan ia mulai memejamkan matanya karena takut.
Dor dor dor dor dor dor
Suara tembakan begitu nyaring mampu meng kagetkan dirinya, apa yang telah terjadi, saat membuka matanya kenapa serigala-serigala itu sudah mati? Siapa yang menolongnya.
"Sudah bermainnya ATTALARIICK KAIFAN ARKANTARA?"
Mendengar suara asing membuat juan menoleh kebelakang, dahinya mengernyit bingung melihat tiga laki-laki yang kelihatannya masih muda, melihat mereka membuat kepalanya pusing dan tak lama kesadarannya hilang begitu saja.
👶👶👶
Juan terbangun dengan perasaan gelisah, bagai mana tak gelisah kalau juan sudah tahu identitas tubuh yang ia tempati sekarang.
Namanya adalah ATTALARIICK KAIFAN ARKANTARA
Attalariick anak ke-6 dari 7 bersaudara.
CALVINO KAIFAN ARKANTARA Anak pertama dari 7 bersaudara, saat ini umurnya masih 23 tahun.
ALTHAIR KAIFAN ARKANTARA, Merupakan anak ke dua dari 7 bersaudara, umurnya 21 tahun.
AXELIO KAIFAN ARKANTARA, Anak ke 3 dari 7 bersaudara, umurnya 19 tahun.
ANSEL KAIFAN ARKANTARA, Anak ke 4 dari 7 bersaudara, umurnya 17 tahun.
ARSEL KAIFAN ARKANTARA, Anak ke 5 dari 7 bersaudara dan merupakan kembaran dari ansel, umurnya sama dengan ansel.
ATTALARIICK KAIFAN ARKANTARA, Anak ke 6 dari 7 bersaudara, umurnya 16 tahun.
ALBERT KAIFAN ARKANTARA, Anak terakhir dari 7 bersaudara, umurnya 15 tahun.
Itulah hal yang bisa di ingat oleh attalariick, dan juga ARKANTARA adalah keluarga yang sangat sukses, bukan hanya di Indonesia saja tapi di berbagai negara ARKANTARA terkenal.
"Aduh aduh." keluhnya saat merasakan nyeri di bagian tangan kirinya, ternyata ia sedang di infus, wah, sungguh luar biasa, di kehidupan pertamanya saat masih menjadi juan, ia sangat ingin tahu bagaimana rasanya di infus, karena seumur hidup juan sampai mati pun juan tak pernah di infus.
Ternyata sakit juga yah di infus.
Ceklek
Pintu ruangan tersebut di buka dan menampilkan 6 pemuda dengan wajah datarnya, membuat juan bergidik ngeri melihatnya.
"Bagaimana keadaanmu attalariick? Apa kau mencoba untuk kabur lagi?" pertanyaan yang di selingi oleh tatapan tajam dari mereka mampu membuat juan bergetar ketakutan.
"Ti-tidak, atta baik, a-atta tidak ka-kabur." jawabnya dengan gugup.
"Good boy, jadilah anak baik dan penurut, dan ini saatnya untuk kau makan." althair mulai mendekat ke arah brankar adiknya untuk mengantar bubur.
"Makanlah lalu minum obat, setelah itu istirahat." titah althair yang di balas anggukan oleh sang adik.
Setelah itu juan memakan dengan lahap, mungkin karena dirinya lapar, bubur yang biasanya hambar begitu enak sekarang, yang lain hanya melihat dari sofa di ruangan itu, bagaimana attalariick yang memakan bubur hingga belepotan kemana-mana, sungguh attalariick seperti bukan dirinya sendiri, biasanya attalariick akan memberontak dan teriak teriak tak jelas, kenapa berbeda dengan attalariick yang sekarang pendiam, penurut dan menggemaskan?
"Syudaaahh." attalariick memperlihatkan mangkuk yang berisi bubur itu telah habis pada althair. Tak sadar dengan tingkahnya yang membuat para abang dan adeknya menahan gemas pada attalariick.
"Pintarnya." althair tersenyum seraya mengelus kepala attalariick. Tangannya mengambil tisue untuk membersihkan sisa bubur di pipi dan mulut attalariick.
Arsel berdiri dari duduknya, ia berjalan ke arah attalariick, "adeeek, jangan gemes-gemes, abang gak kuat." hebohnya seraya memeluk attalariick dari samping saking gemasnya, tak lupa pula ia mencium seluruh wajah attalariick.
Juan baru kali ini di peluk dan di cium oleh yang namanya saudara, rasanya nyaman, tapi juga agak aneh.
"Aduh aduh." ringisnya kala arsel tak sengaja menyenggol tangan kiri juan yang di infus.
Calvin menarik kerah baju arsel agar menjauh dari jangkauan attalariick, "kau menyakitinya bodoh."
"Oke attalariick, saatnya untuk minum obat." seru althair.
Baiklah juan rasa ia bisa untuk menelan obat, karena di kehidupan sebelumnya ia bisa minum obat.
Saat kapsul obat memasuki mulutnya, rasa pahit langsung bisa ia rasakan membuat ia mengeluarkan kembali obat yang sudah berada di dalam mulutnya.
"Attalariick kenapa kau memuntahkan kembali obatnya?" tanya calvin dengan nada tajamnya.
"Pa-pahit." cicitnya dengan tubuh yang bergetar takut.
"Udahlah bang, lo bikin adek takut aja." arsel mengerti kalau adiknya itu sangat ketakutan.
"Tumbenan kak attalariick langsung takut sama bang Calvin, biasanya ngoceh dulu." celetuk Albert si anak bungsu.
"Hiks hiks."
"Loh? Kak attalariick langsung nangis? Dia beneren kakak gue kah? Kok beda? Langsung mellow aj—"
Mulut Albert di bekap oleh ansel, lihat, gara-gara adik bungsunya itu attalariick semakin menjadi-jadi.
"Cup cup sudah abang ada di sini." axel langsung merebut attalariick dari dekapan arsel, membuat sang empu mendengus kesal karena sang adik di rebut oleh kakak ketiganya.
👶👶👶
Tolong di vote yah biar tambah semangat aku upnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
ADEEEEKK
RandomTiba-tiba memiliki 6 saudara? Padahal seingatnya ia anak tunggal Mana mereka protektif lagi penasaran? yuk langsung baca aja