12

5.9K 376 11
                                    

Happy Reading semuaaa~

...

👶👶👶

Esok harinya kamar inap Attalariick sudah ramai dengan teman-teman Ansel dan Arsel yang datang menjenguk, tak lupa juga ada Dean yang datang.

Karena hari ini hari libur, jadinya mereka datang pagi, bahkan dalam kamar inap nya ini sangat berisik, tapi tak apa, Attalariick suka.

"Daddy, Atta mau buah."

Alger mengelus surai anaknya, "tunggu dulu yah, bentar lagi biba datang, bawain buah kesukakaan Atta."

Attalariick mengangguk paham, ia melihat sekelilingnya yang tampak ramai, tanpa sadar ia tersenyum lebar, dulu saat sebagai juan, ia juga merasakan seperti ini, ia juga punya teman, tapi entah kenapa saat ia menjadi Attalariick rasanya berbeda, tapi sungguh itu sangat menyenangkan.

"Dih apaan mainnya, curang." protes Albert tak Terima saat lawannya dapat memenangkan game.

"Apanya yang curang, lo nya aja kagak hoki bocah." sahut Reyhan membela diri.

"Kagak Terima gue ayo main lagi."

"Etdah, bocah kocak." gumam Reyhan yang tak habis fikir.

Mereka di sibukkan dengan aktivitas mereka masing-masing, berbeda dengan Dean yang duduk tetap, dan terus melihat Attalariick.

"Mau minum?" tawar Dean saat melihat gelagat Attalariick yang terus melihat ke arah makasih tempat air berada.

Mendengar itu, tentu saja Attalariick langsung mengangguk, Dean membantu Attalariick untuk minum, setelah air itu lewat tenggorokannya, rasanya sangat menyegarkan.

"Bang Dean, makasih udah jenguk Atta."

"Iya, kita kan teman." jawab Dean dengan senyum manisnya.

"Dedek Atta, jangan sakit lagi yah, abang deo jadi sedih." tiba-tiba deo datang menghampiri brankar Attalariick setelah perdebatan kecil dengan Arsel dan Davin.

"Untuk bayi." keano juga ikut menghampiri Attalariick, lalu ia menyerahkan dua yupi kesukaan Attalariick, membuat si kecil tersenyum bahagia.

"Ck, jangan nyela gue dulu dong no." protes deo karena se enaknya saja menyela ucapannya.

"Pokoknya dedek Atta cepet sembuh yah, biar bisa sekolah lagi." ucap deo lagi.

"Kayaknya bang Dean pamit dulu ya, nanti kita ketemu lagi di sekolah." ujar Dean seraya mengusap kepala Attalariick dengan lembut.

"Kayaknya kita juga deh, kita pamit dulu." seru Davin yang di setujui oleh yang lainnya.

Setelah pamit, akhirnya mereka pulang, dan menyisakan keluarga ARKANTARA saja, Attalariick pun sudah mulai beristirahat atas perintah dari sang daddy.

👶👶👶

Attalariick sudah sehat dan sudah di perbolehkan pulang, jujur saja ia senang karena di perbolehkan pulang karena menurutnya, rah sakit adalah tempat yang dimana saja pasti selalu dapat mencium obat.

Sebenarnya Attalariick ingin normal, maksudnya ia ingin biasa saja tanpa harus di gendong dan di bayikan, tapi salahkan mentalnya yang selalu ciut ketika di ancam oleh mereka, Attalariick kan laki-laki, ia ingin kuat dan jadi laki-laki sejati, tapi salahkan lagi tubuhnya yang selalu merespon dengan rengekan serta tangisan, huh, sungguh bukan dirinya sama sekali.

"Gak setuju, nanti gimana kalo adek tiba-tiba sakit lagi kayak kemaren?" bantah Alger yang di setujui oleh saudaranya yang lain.

Ini nih salah satu langkahnya untuk menjadi laki-laki sejati, yaitu mempunyai kamar sendiri, tapi lihat mereka yang tak setuju.

"Atta kan udah gede, Abet aja udah punya kamar sendiri, masa Atta yang abang gak punya kamar sendiri?" kesalnya dengan mata yang sudah memerah menahan tangis.

"Gimana kalo adek sama Abet aja?" tawar Albert yang langsung dapat sentilan di keningnya oleh Arsel.

"Yeeee, itu mah elunya yang keenakan bjirr."

Albert cengengesan tanpa dosa, "lagian adek ada ada aja, kan adek takut tidur sendiri."

Sebenarnya Attalariick yang dulu memang punya kamar sendiri, tapi semenjak berubahnya Attalariick, mereka tak pernah memberi tahu kamar si adik, itu alasan agar supaya Attalariick tidur dengan mereka secara bergantian.

"Enggak kok, Atta udah gede bukan bayi lagi."

"Gak boleh." ujar Ansel dengan tajam.

Attalariick menunduk, ini kenapa sih dengan keluarganya? Sekuat tenaga ia mencoba untuk menahan isakannya agar tidak terdengar.

Althair berdiri dan langsung menggendong Attalariick, karena mengetahui bahwa adiknya itu sudah menangis.

"Udah besar kok masih suka nangis?" goda Althair.

"Ta-tapi A-atta...... Hiksss........." ucapannya tertahan karena isakannya lolos begitu saja.

"Tidur yuk udah malem." tanpa pamit Althair langsung pergi begitu saja, tak lupa menyuruh biba untuk menyiapkan susu untuk si kecil.

"Anjir si Althair nyuri start." gerutu Arsel kesal.

"Bahasamu Arsel, sudahlah kalian pergi ke kamar kalian masing-masing, ini sudah malam." titah Alger lalu pergi.

"Huh, nasib jadi ganteng ya gini." seru Albert tiba-tiba.

"Apa hubungannya anjir?"

"Ya gapapa." Calvin dan Ansel sudah pergi, Arsel pun juga pergi setelah berdebat kecil dengan Albert yang non faedah.

"Gue tertinggal di sini." Lagi-lagi Albert menghembuskan nafas panjang.

👶👶👶

"Sepertinya keluarga mereka tengah bahagia sekali."

"Itu karena ada anak dari salah satu mereka berubah tuan, dan mereka sangat memanjakan dan menjaga anak itu." jawab si bawahan setia orang misterius tersebut.

Si orang dengan bekas luka sayatan di mata kirinya tersenyum miring, "ah, saya sudah lama tidak bermain-main dengan mereka, terakhir kali itu saat luka ini." si orang tersebut menyentuh luka di mata kirinya.

"Dari yang saya selidiki, mereka sangat ketat menjaganya."

"Kau tahu bukan? Mengusik mereka sangat menyenangkan, bagaimana ini? Aku sampai selalu ingat wajah mereka ketika melihat kesayangan mereka kesakitan? Apa mereka akan memperlihatkan wajah yang sama saat aku menyiksa anak itu?"

"Tentuin saja tuan, anak itu sudah sangat di jaga oleh mereka, tentu mereka akan tersiksa melihat kesayangan mereka kesakitan." jawab sang bawahan.

"Aku sungguh tidak sabar sekali." ujar si pria itu yang di akhiri oleh kekehan mengerikan dari bibirnya.

👶👶👶

Sebenarnya nih guys aku tuh juga bingung mau nulis gimana, mungkin ni cerita gak bakaln banyak chapter nya, gatau juga deh bingung aku.

Pokoknya maksih untuk kalian yang setia nunggu cerita ini.

Maaf kalo kurang seru yah.

Sayang kalian😘❤

Salam sejahtera saya istri Jung Jaehyun.

ADEEEEKKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang