13

3.6K 312 16
                                    

Happy Reading semuaaa~

...

👶👶👶


Attalariick sedih karena daddynya harus kembali bekerja di luar negri, padahal ia baru saja sembuh dari sakit, tapi sang daddy harus pergi, apalagi ia kedatangan tamu.

"Daddy gak akan lama, janji deh." Alger mengusap kepala sang anak dengan sayang, sebenarnya ia tak mau meninggalkan Attalariick, tapi pekerjaannya tak bisa di luar negri di tinggal begitu saja.

"Kan sekarang juga ada kala sama kana."

Perlu di ketahui, tamu yang di maksud adalah Arkala dan Arkana dua anak kembar yang katanya anak dari sahabat sang mommy, mereka berdua di titipkan di mansion ARKANTARA untuk sementara waktu karena orang tua mereka ada urusan pekerjaan.

Begini, bukannya Attalariick tidak mau berteman dengan mereka berdua, tapi menurutnya mereka berdua agak aneh, ia mempunyai firasat buruk tentang mereka berdua.

"Daddy gak bakalan lama kok." ucapnya meyakinkan sang anak.

"Sana masuk, main sama kala dan kana." titah Alger.

Attalariick menghapus air matanya, lalu ia mendekat dan memeluk Alger, tak lupa juga ia menyempatkan diri untuk mengecup pipi sang daddy. Membuat saudaranya yang lain iri karena sang daddy mendapat kecupan dari Attalariick.

"Makasih sayang." Alger mengecup Attalariick juga, lalu ia pamit pergi setelahnya, Calvin menghampiri Attalariick yang tetap diam di tempatnya saat mobil yang di tumpangi Alger perlahan menjauh dari pekarangan mansion.

"Don't cry baby." Calvin langsung menggendong Attalariick yang sudah banjir air mata.

Kemudian mereka masuk ke dalam, yang langsung di sambut ceria oleh dua anak kembar, Arkala dan Arkana jauh lebih tua satu tahun dari Attalariick, mereka berdua juga mempunyai kepribadian yang sama dengan Attalariick, yaitu sama-sama bersifat polos, maybe?

"Kakak-kakak, ayo main bareng sama kita, ayo." ajak kana dengan ceria, terlihat dari senyum lebar di bibirnya.

"Gimana kalau main sama adek?" tawar Althair.

"Hm? Adek? Albert maksudnya? Albert kan gak suka main sama kita." raut wajah kebingungan kala berubah jadi sedih.

"Bukan gue, tapi Atta." sahut Albert langsung, Calvin berjalan mendekati Arkala dan Arkana, lalu ia menurunkan Attalariick di hadapan keduanya.

"Apa gapapa biarin adek main sama si kembar? Mereka kan musuhan." Arsel agak khawatir, mengingat dulu Attalariick dan dua kembar itu tak pernah akur.

"Adek beda dari yang dulu." jawab Ansel.

"Hah? Atta? Maksudnya Attalariick?" heran kana, apa benar ia akan di satukan dengan musuhnya? Hei, apa mereka lupa, kalau ia dan kala tak akan pernah akur dengan Attalariick.

"Dia kan jahat sama kita, kenapa harus main bareng?"

"Bener, kana gak mau main sama dia."

"Kala juga."

Attalariick? Ia hanya kebingungan, apakah memang raga ini dengan dua kembar di depannya tak akur?

"Adek udah berubah kok, dia sekarang jadi adek yang manis dan baik." bela Arsel yang tak Terima karena adik kesayangannya di hina.

Arkala dan Arkana saling pandang, lalu mereka beralih menatap ke arah Attalariick yang masih diam, memang aneh saat melihat Attalariick yang sekarang.

Mereka berdua sempat menatap tajam ke arah Attalariick, lalu segera merubah ekspresi mereka dengan senyum ceria yang mengembang di bibir keduanya.

"Yaudah ayo." Arkala dan Arkana langsung menggandeng tangan Attalariick untuk di bawa pergi bermain.

Lalu mereka bermain di ruang keluarga dengan beralas karpet berbulu, banyak mainan yang berserakan di mana-mana, Attalariick bingung, ia sudah bukan anak-anak, akan sangat aneh kalau dirinya bermain dengan mainan anak-anak, karena selama ini pun kalau tidak ada kegiatan ia akan menonton televisi atau handphone saja, atau pergi ke halaman belakang mansion untuk melihat para pekerja kebun.

"Kenapa gak main riick?" tanya kala bingung pada sosok yang masih diam tak berkutik.

"Hah?"

"Lo pura-pura jadi anak baik dan polos kan?"

"Hah?"

"Ck, bego."

Oke, Attalariick simpulkan, kalau ia harus berhati-hati dengan dua orang di depannya, mereka sangat berbeda.

"Adeeekk, waktunya bobo siang." seru Arsel yang tiba-tiba menghampiri mereka dengan dot di tangannya.

Arsel langsung mengangkat adiknya itu ke dalam gendongannya, "ayo bobo bareng abang."

"Bareng gue." seru Ansel yang tadi sempat mengikuti Arsel dari belakang.

"Sebagai kembaran yang baik, gue izinin lo tidur bareng adek, tapi gue juga mesti tidur bareng adek, gimana? Harus saling berbagi kan?"

Ansel berdecak malas, tapi tidak apalah, asalkan ia bisa tidur dengan adik kesayangannya itu.

"Hm."

"Kita juga mau tidur bareng." celetuk Arkala dan Arkana secara bersamaan.

"Gabisa." tolak Ansel.

"Ta-tapi kana mau tidur bareng." mata kana sudah berkaca-kaca, sedangkan kala mengusap punggung sang kembaran.

"Sama yang lain aja deh." ucap Arsel lalu pergi dari sana, di ikuti oleh Ansel.

Arkala dan Arkana menggeram marah, baru kali ini saja ia mendapat penolaka oleh mereka berdua, sebelumnya tidak pernah, tapi semenjak Attalariick berubah, semuanya kacau.

"Kita pergi ke bang Calvin sama bang Althair saja kana."

👶👶👶

Maaf kan aku kawan-kawan

Sudah hilang tanpa jejak

Updatenya sedikit pula

Jadi tolong pada pembaca ku yang setia, tetaplah bersama adek sampai adek tamat yah

Sayang kalian, lopyu😘

ADEEEEKKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang