16.

1.6K 201 23
                                    

Happy Reading semuaaa~

...

👶👶👶

Gimana sih rasanya di tuduh? Kesal gak sih? Ya pastinya kita kesal kalau kita di tuduh yang enggak-enggak, itu juga yang di rasakan Attalariick, pulang sekolah dirinya sudah di sambut dengan tangisan kencang Arkana, dan tatapan intimidasi dari para saudaranya.

Calvin menghampiri Attalariick yang masih seperti orang linglung, kakak pertamanya itu mencengkrang lengan Attalariick tak lupa juga tatapan tajamnya.

"Atta, kamu masih berurusan sama mereka?" tanyanya yang di tatap bingung oleh Attalariick, mereka siapa maksudnya? Attalariick tak mengerti.

Althair menghela nafas panjang, "Attalariick, bilang jujur sama abang."

"Ini kenapa sih?" tanya Albert yang juga baru datang bersama Attalariick, Ansel dan Arsel.

"Kana di pukul sama musuhnya Attalariick yang ada di sekolah kita." jawab Arkala yang sedari tadi sibuk menenangkan kembarannya.

"Tadi emang adek gak ke kantin." jawab Arsel menambahi.

"Gak mungkin." seru Ansel, ia percaya kok kalau Attalariick tak mungkin berurusan dengan dunianya yang dulu.

"Bener, Atta gak mungkin lakuin itu, heh, bocil setan, jan ngadi-ngadi lu yeh." serobot Albert yang tak Terima kakak kecilnya itu di fitnah.

"Albert, mulutnya." peringat Althair tegas.

"Sudah-sudah, untuk hari ini gak usah di perpanjang, lain kali, Attalariick, kalau kamu ketahuan berurusan dengan mereka lagi, kamu kakak hukum."

Diam-diam Arkala dan Arkana tersenyum kemenangan, sangat menyenangkan saat melihat Attalariick menunduk dan mengeluarkan air mata.

"Dan untuk kalian berdua, kalau ada yang merundung kalian, lawan balik." ucap Calvin yang tertuju pada si kembar Arkala dan Arkana.

Setelah mereka bubar, Attalariick berjalan menunduk ke arah kamarnya, ini gimana sih? Attalariick masih tak mengerti, padahal yang di maksud 'mereka' Attalariick tidak kenal.

"Atta sedih?"

Attalariick menoleh, ternyata ada Albert yang berjalan di sampingnya, Attalariick tak menyadari itu, karena sedari tadi pikirannya sedang ribut.

"Udah, gak usah masukin hati, Abet percaya kok kalau Atta gak lakuin itu semua."

Attalariick makin sedih mendengarnya, ia langsung memeluk Albert dengan erat, terdengar pula isakan kecil dari sang empu, Albert langsung terkekeh di buatnya, tanpa ragu ia menggendong Attalariick, lalu mencium seluruh wajah kakak kecilnya itu, yang sontak membuat Attalariick terkikik geli.

Sedangkan itu di pintu utama.

"I'm coming home." seru Axel dengan semangat membaranya, karena baru saja mengantarkan cewek incarannya.

Tapi dirinya di sambut dengan kesunyian di mansion, "loh? Kok sepi?"

👶👶👶


Terlepas dari kejadian kemarin, Attalariick kini bahagia karena sang daddy yaitu Alger akan segera datang, maka dari itu, Attalariick menyambut kedatangan Alger di mansion bersama para saudaranya, berhubung sekarang lagi tanggal merah, hah, dunia sedang berpihak kepadanya sekarang.

Attalariick masih agak canggung dengan kakak pertama dan keduanya, hanya Attalariick saja sih yang merasa takut untuk berbicara dengan mereka berdua, kalau kedua kakak tertuanya itu sih kelihatan biasa saja dan juga sesekali mengajak Attalariick berbicara, meski di jawab dengan bahasa tubuh, alias anggukan dan gelengan kepala.

Sedangkan Arkala dan Arkana sibuk menempel pada Axel, Ansel dan Arsel, mereka tampak asik bercanda ria, dan dengan Ansel yang masih cuek dan menanggapi seadanya.

Albert sih ogah ya gabung sama mereka, oh ya Albert itu tidak suka dengan dua kembar itu, dari dulu pun ia dan Attalariick sering bertengkar dengan mereka berdua, pokoknya Albert gak suka bukan benci.

"Daddy pulang." suara mereka nantikan akhirnya tiba, Attalariick langsung tersenyum cerah mendengarnya, bahkan ia berdiri bersiap menghampiri Alger, tapi......

"Daddy~" teriakan dari dua anak kembar yang menumpang di mansion mereka terdengar, beriringan dengan larian mereka ke arah Alger, si kala dan kana memeluk tubuh Alger sebelum sampai di ruang tamu, meski tak di balas pelukan mereka, Alger tetap mengusap kepala mereka masing-masing.

Dan, hal itu membuat Attalariick melunturkan senyumannya, meskipun begitu Attalariick kembali tersenyum walaupun agak di paksakan, Attalariick merasa cemburu, lihat, mereka bertiga akrab seperti anak ayah sungguhan, sifat Arkana yang ceria membuat orang-orang di sekitarnya ikut ceria, berbeda dengan Attalariick yang penakut, pemalu dan cengeng.

Alger sejujurnya tak begitu menanggapi ocehan kedua anak yang di titipkan padanya itu, ia ingin segera bertemu dengan bayi kecilnya yang begitu ia rindukan.

"Bayi daddy." ucap Alger dengan segera menggendong Attalariick, menciumi seluruh wajahnya, aroma khas bayi yang menguar dari tubuh sang anak begitu menjadi candunya.

"Gimana dad? Semuanya lancar?" tanya Calvin, tentunya itu mengarah pada pekerjaan.

"Yah, seperti biasa." jawab Alger yang masih sibuk dengan Attalariick.

"Daddy~ kana rindu daddy juga." Arkana mendekati Alger lalu memeluk Alger, begitu juga dengan Arkala yang mengikuti kembarannya.

"Daddy, lihat wajah kana luka." Arkala menunjuk  wajah sang kembaran yang terdapat plester bergambar binatang di sudut bibirnya.

Mendengar itu, Alger melihat ke arah kana, seketika semuanya menjadi senyap, bahkan Attalariick sampai menahan nafas, tubuh kecilnya bergetar ketakutan.

"Kenapa?"

Albert memutar bola matanya malas, ia tahu pasti mereka akan mengadukan kejadian kemarin, lalu menuduh kakak kecilnya itu.

"Itu semua salah Attalariick." kana menunjuk Attalariick dengan kesal.

Alger pun menoleh pada Attalariick dengan kebingungan, sepertinya ada sesuatu yang terjadi sebelumnya.

"Maaf daddy." cicit Attalariick dengan mata yang sudah mengembun.

👶👶👶

Hallo guys

Update nih......

Sorry ya kalau lama

Ini klonfiknya tipis tipis dulu lah yah🤭

Vote and coment juseyo.......

ADEEEEKKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang