Part 16

278 46 32
                                    

Korn duduk di sebuah kursi memperhatikan Weir yang sedang sibuk mempersiapkan makan siang untuk mereka.

Satu fakta tentang Weir yang di ketahui oleh Korn sekarang, Weir sangat pandai memasak sama seperti Singto

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Satu fakta tentang Weir yang di ketahui oleh Korn sekarang, Weir sangat pandai memasak sama seperti Singto. Tapi entah kenapa rasanya Korn tak pernah suka dengan Weir, mungkin karna pria itu terlalu nakal dan agresif, Korn tak suka orang yang bertingkah seperti jalang, dia tak suka pria atau wanita nakal, dan dia lebih suka pria polos seperti Singto.

Korn terus memperhatikan Weir tanpa mengalihkan tatapannya sedikitpun dari Weir, memperhatikan cara pria itu berjalan dengan sangat lambat karna tadi Weir mengeluh pantatnya masih sakit, padahal sudah 2 hari sejak kejadian malam itu.

"Siap" Ucap Weir sambil tersenyum.

Korn masih terus menatap Weir seakan tak menyadari ucapan Weir tadi, karna terus di tatap seperti itu Weir menjadi gugup, kini Weir duduk di kursi samping Korn menyadarkan Korn dari lamunannya.

2 hari ini Weir seperti manusia pada umumnya, maksudnya tidak lagi mencari kesempatan seperti hari-hari lalu dengan mencoba untuk menggodanya atau mencuri kesempatan menyentuhnya, mungkin karna Weir masih sedikit trauma.

"Besok jadwal kita bertemu tuan Robert dan tuan Robert mengundang kita untuk terjun langsung ke lapangan melihat proses pembangunan" Ucap Weir.

Korn mengangguk sambil memulai makan siangnya, Korn memang sedang membangun sebuah mall sekarang, dan itu akan menjadi mall terbesar yang ada di kota X. Bagaimana jika mall itu selesai di bangun, dan mulai beroperasi, Weir yakin akan semakin banyak keuntungan yang di dapat oleh Korn dan pria itu akan semakin kaya, pasti akan ada banyak pria atau wanita mencoba untuk menggodanya, apa lagi Korn memang masih lajang hingga sekarang.

Weir mencuri pandang ke arah Korn yang terlihat fokus dengan makanannya, apa dia menyukai pria di sampingnya atau hanya sebatas penasaran karna selama 3 tahun mencoba merayunya baru kemarin dia berhasil tidur dengan Korn, entahlah, tapi rasanya Weir takut untuk bersikap nakal lagi sekarang, bukan karna rasa penasarannya sudah habis, tapi karna pantatnya masih sangat sakit.

"Kenapa?" Ucap Korn sambil menatap Weir sehingga membuat Weir langsung mengalihkan tatapannya dari Korn.

"T-tidak, tuan" Ucap Weir.

"Cepat habiskan makanan mu, setelah itu bersiap, bukankah kita ada janji bertemu dengan tuan Louis jam 1 nanti?" Ucap Korn.

"Ya" Ucap Weir sembari memulai makan siangnya.

***
Setelah kelas berakhir, Krist, Poon, dan Off langsung pergi ke desa, hari ini mereka memang berencana ingin melihat keadaan Namtan karna memang sudah lama Krist tidak menemui Namtan langsung.

"Apa dia sudah hamil?" Tanya Krist.

"Belum" Ucap orang suruhan Krist yang bertugas untuk menjaga Namtan.

"Oh, apa dia mau makan?"

"Terkadang dia memakan makanan yang kami berikan, dan terkadang tidak"

Off dan Poon terus menatap ke arah Namtan yang tampak seperti orang gila, rambut panjangnya terlihat sangat kusut, baju yang di kenakannya robek, air mata juga mengering di pipinya.

Closer To You ✓Where stories live. Discover now