Korn menghentikan langkahnya saat melihat banyak orang berlalu lalang di hadapannya, semua orang sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing sekarang.
Saat ini Korn dan Weir sedang melihat persiapan pernikahan mereka yang akan dilangsungkan 3 hari lagi. Setelah kedua belah pihak keluarga mereka bertemu, Korn dan Weir memang langsung menetapkan tanggal pernikahan.
Perasaan Korn bercampur aduk saat melihat banyak orang yang sedang mendekorasi gedung, di satu sisi Korn bahagia akhirnya dia menikah di usianya yang sekarang, tapi di sisi lain dia sedih Krist tak akan bisa hadir di pernikahannya, bahkan Krist tak tahu jika phinya akan menikah karna sampai sekarang Korn belum bisa menjenguk Krist di penjara, setiap Korn datang Korn selalu di usir oleh pihak polisi yang bertugas disana, entah apa sebabnya.
Korn memang membuat pesta meriah untuk hari pernikahannya, itu ide dari tuan Edward, dia tentu ingin pernikahan anak pertamanya di ketahui oleh banyak orang, dan mereka mengundang hampir 4000 orang mengingat tuan Edward dan istrinya memiliki banyak rekan bisnis, begitu juga dengan Korn dan Weir.
"Tuan..." Ucap Weir.
"Harus berapa kali aku mengatakannya pada mu?" Ucap Korn.
"P-phi Korn, maaf, aku belum terbiasa" Ucap Weir dengan wajah merahnya, entah kenapa setiap kali dia memanggil Korn dengan sebutan phi, wajah Weir terasa panas, dia malu memanggil pria yang selama 3 tahun ini di panggilnya tuan dengan sebutan phi.
Korn memang meminta Weir untuk memanggilnya phi tapi sampai sekarang Weir selalu memanggilnya tuan karna Weir belum terbiasa memanggilnya phi.
"Apa ada orang yang memanggil calon suaminya tuan?" Ucap Korn.
"Maaf" Lirih Weir.
"Aku tak marah, jangan khawatir" Ucap Korn sembari mencubit pipi Weir.
"Phi Korn, sekarang sudah jam 10, bukankah kita berjanji dengan dokter jam 10.30?" Ucap Weir.
Selain melihat persiapan pernikahan mereka, Korn dan Weir juga ada janji bertemu dengan dokter untuk memeriksa kandungan Weir.
"Ya, ayo pergi" Ucap Korn.
Beberapa menit di perjalanan akhirnya mereka tiba di rumah sakit.
Saat ini Weir sedang berbaring di ranjang pasien dan dokter mengoleskan gel di perutnya ingin melakukan USG.
"Kandungan tuan Weir sangat sehat, dan jantungnya berdetak normal" Ucap dokter.
"Apa ada keluhan selama mengandung bayi kembar ini, tuan?" Tanya dokter pada Weir.
"H-huh, kembar, dok?" Ucap Weir terkejut.
"Apa tuan belum tahu itu? Usia kandungan tuan sudah memasuki 26 minggu 'kan, saya pikir tuan sudah tahu jika tuan mengandung bayi kembar" Ucap Dokter.
"Ini kali pertama aku memeriksa kandungan ku, jadi aku baru tahu sekarang" Ucap Weir.
"Itu tak bagus, tuan. Seharusnya tuan memeriksa kandungan tuan setiap satu bulan sekali" Ucap dokter.
"Maaf, dok" Ucap Weir.
Bagaimana bisa dia memeriksa kandungan saat Korn belum ada tanda-tanda ingin menikahinya? Weir malu memeriksa kandungannya sendiri itu sebabnya dia memilih untuk tidak memeriksanya.
"Semua salah ku" Ucap Korn yang akhirnya mengeluarkan suaranya, Korn sangat merasa bersalah sekarang.
Cukup lama bertemu dokter, berbicara mengenai kandungan Weir, kini Korn dan Weir pamit pulang.
"Apa kamu lelah?" Tanya Korn.
Saat ini keduanya sedang berada di dalam mobil, dalam perjalanan untuk pulang.
YOU ARE READING
Closer To You ✓
Fiksi PenggemarKrist tahu betul dia sudah sangat keterlaluan, dan penyesalan memang selalu datang di akhir, dulu dia di cintai dengan hebat oleh Singto, sekarang Singto mati rasa karna ulahnya, di tambah dia harus bersaingan dengan saudaranya sendiri demi mendapat...