Jangan lupa vote ya!😡
*****
Saat ini Singto sedang bermain bersama si kembar di halaman depan rumah, Aroon dan Airin berlari kecil dengan kaki mungil mereka mengejar Singto sehingga membuat Singto tertawa lepas karna dua bayi mungil itu belum juga berhasil menangkapnya sejak tadi.Singto memang malas pergi ke restoran hari ini, apa lagi ada dua bayi menggemaskan di rumah jadi Singto lebih memilih untuk mengasuh dua bayi itu, sedangkan Korn dan Weir pergi ke kantor.
Pintu pagar terbuka sehingga membuat Singto berhenti berlari, Singto mematung melihat kedatangan Krist.
Krist menatap datar ke arah Singto, kini Aroon dan Airin berhasil menangkap Singto dan memeluk kaki Singto.
"Krist..." Gumam Singto dengan mata yang memerah siap ingin mengeluarkan air matanya.
Korn menghentikan langkahnya saat melihat Krist berdiri tak jauh dari Singto.
"Krist?" Ucap Korn sehingga membuat Krist menatap ke belakang.
"Da-ddy..." Ucap Aroon dan Airin bersamaan, mereka berlari kecil menghampiri daddy mereka.
Korn menggendong dua anaknya, Krist menatap Korn dan Singto bergantian, setelah itu Krist pergi dari sana.
Singto langsung berlari mengejar Krist, sebelum Krist masuk ke mobilnya Singto lebih dulu memeluk tubuh Krist dari belakang.
"Krist, jangan pergi lagi, ku mohon" Ucap Singto.
Tangis Singto pecah sekarang, dia memeluk erat tubuh Krist agar tidak pergi meninggalkannya. Singto takut Krist salah paham karna melihat Aroon dan Airin, Singto takut Krist berpikir itu anaknya dan Korn, apa lagi Weir tak ada bersama Korn tadi.
Punggung Krist basah karna air mata Singto, sedangkan Krist masih terus diam, membiarkan Singto memeluknya.
"Lepaskan aku" Ucap Krist yang akhirnya mengeluarkan suaranya, Krist melepas tangan Singto kemudian dia masuk ke mobilnya dan menjalankan mobilnya pergi dari sana.
"Krist!!!" Teriak Singto berharap Krist menghentikan mobilnya, tapi mobil Krist malah semakin melaju kencang hingga tak terlihat lagi.
Korn berjalan menghampiri Singto sambil menggendong Aroon dan Airin.
"P-phi Korn.... Krist pergi, phi. A-aku takut dia salah paham" Ucap Singto.
"Aku akan mencarinya nanti, ayo masuk" Ucap Korn pada Singto.
"B-bagaimana jika Krist berpikir Aroon dan Airin anak ku?" Ucap Singto.
"Dia tak akan berpikir seperti itu. Aku yakin Krist tahu jika Aroon dan Airin anak ku dan Weir. Dia berpenampilan rapi dan sangat terurus, itu artinya dia baik-baik saja selama ini, dia tak mungkin tidak mencari tahu tentang keluarganya sendiri 'kan?" Ucap Korn.
Korn sangat penasaran dimana Krist bersembunyi selama 1 tahun ini, bahkan orang suruhannya sampai sekarang belum berhasil menemukan Krist, setelah melihat penampilan Krist tadi, Korn sedikit merasa lega, dia yakin adiknya baik-baik saja, dia bahkan membawa mobil tadi, itu artinya Krist tak kesusahan selama jauh dari keluarganya.
"Semoga saja, tapi kenapa Krist langsung pergi saat melihat aku? Apa dia membenciku?" Lirih Singto.
"Entahlah, Sing" Gumam Korn.
Benar.. kenapa Krist langsung pergi setelah melihat Singto bersama si kembar? korn jadi ragu sekarang, apa Krist benar-benar salah paham dan menganggap si kembar anaknya dan Singto? Apa lagi Korn hanya pulang sendiri, andai tadi dia pulang bersama Weir, Krist bisa melihat dia bersama Weir dan tak akan salah paham.
"Jangan katakan tentang Krist pada mama dan papa" Ucap Korn pada Singto.
"Kenapa phi?"
"Aku hanya tak mau mama dan papa sedih mendengar Krist sempat pulang tapi pergi lagi. Aku berjanji akan mencari Krist dan membawa Krist pulang nanti" Ucap Korn.
"Iya" Ucap Singto.
"Bisakah kamu membawa Aroon dan Airin ke neneknya? Aku pulang karna ingin mengambil laptop ku yang tertinggal di kamar, aku takut Weir akan marah karna menunggu ku terlalu lama" Ucap Korn.
"Ya" Ucap Singto sembari mengambil alih Aroon dan Airin dari Korn.
Singto berjalan ke kamar mertuanya sedangkan Korn berjalan ke kamarnya sekarang.
*****
Krist keluar dari mobilnya dan berjalan masuk ke dalam rumah."Dari mana saja kamu!?" Tanya Namtan sembari menatap tajam ke arah Krist.
"Aku jalan-jalan melihat kota ini" Ucap Krist.
"Kamu tak menemui Singto 'kan?" Ucap Namtan.
"Tentu tidak, kenapa aku harus menemuinya?" Ucap Krist.
"Oh" Ucap Namtan.
Namtan berjalan menghampiri Krist dan memeluk tubuh Krist.
"Krist" bisik Namtan.
"Hmm"
"Aku--" Namtan meraba bagian bawah Krist dan Krist langsung memegang tangan Namtan.
"Kita belum pernah melakukannya" Ucap Namtan.
"Aku belum siap" Ucap Krist.
Percaya atau tidak, selama 1 tahun mereka tinggal bersama, keduanya memang tak pernah melakukan seks, Krist hanya mengecup singkat bibir Namtan setelah itu mengalihkan pembicaraan mereka agar Namtan tak lagi menggodanya.
"Kapan kita menikah?" Tanya Namtan.
"Bukankah aku belum bercerai dengan Singto?" Ucap Krist.
"Ya, meskipun belum bercerai tapi Singto sudah menikah dengan phi Korn, itu artinya kita juga bisa menikah meskipun kalian belum bercerai" Ucap Namtan.
"Jangan bahas ini sekarang" Ucap Krist.
"Baiklah" Ucap Namtan.
Tbc.
Hayolohh 👻👻👻
YOU ARE READING
Closer To You ✓
Fiksi PenggemarKrist tahu betul dia sudah sangat keterlaluan, dan penyesalan memang selalu datang di akhir, dulu dia di cintai dengan hebat oleh Singto, sekarang Singto mati rasa karna ulahnya, di tambah dia harus bersaingan dengan saudaranya sendiri demi mendapat...