bab 17. orang misterius

221 29 15
                                    



Gibran menemui Salma yang sedang berada didapur

"Mama" panggil Gibran

"Loh gib ada apa" tanya Salma

"Mama sekarang mama bacain doa di gelang ini" ucap Gibran

Salma bingung dengan permintaan aneh Gibran

"Buat apa sih" tanya Salma mengelus pipi Gibran

"Ma bacain al fatiah atau Al ikhlas deh bebas" ucap Gibran

"Buat apa dulu... Doa seorang mama gak buat main main loh" ucap Salma

"Mah... Hari ini aku akan bertemu secara langsung dengan afan, dan aku bakal kasih gelang ini ke dia" ucap Gibran

Salma tersenyum ia sangat lucu melihat tingkah anaknya ini

"Yaudah sini" Salma mengambil  gelang itu dan membacakan Al Fatihah pada gelang nya

"Yess thanks mama ku sayang" ucap Gibran menyalami Salma. Dan pergi keluar

"Semoga beruntung ya gib" ucap Salma

.........

Afan bekerja dengan sangat giat di caffe milik Al.

Al juga senang ketika melihat afan melayani pelanggan di caffe itu dengan sangat baik dan ramah

"Lo keren fan" puji Al dari jauh

Hari menunjukkan pukul 7 malam merasa jam kerjanya berakhir afan pergi menemui Al untuk pamit

"Permisi bang Al.. kerjaan aku udah beres aku pamit ya" ucap afan

"Eh bentar fan.... Nih" Al memberikan uang pada afan

"Maaf bang ini untuk apa" tanya afan

"Lah tadi Lo minta buat gua kasih gaji perhari" ucap Al

Afan mengingat nya ia sungguh lupa kalau ia sangat butuh uang perhari itu

"Oh iya maaf bang aku lupa" ucap afan menerima uang dari Al

"Iyaa.. gua senang kalau Lo senang fan" ucap Al mengusap surai rambut afan

"Lo jangan capek capek ya, ingat kesehatan itu penting" ucap Al mengingat kan afan

Jujur afan merasa sedikit nyaman mendapatkan perhatian dari Al. Afan pergi untuk segera tempat kerjanya di restoran

..........

"Bang gua gugup" ucap Gibran

"Lo jangan takut ya gib gua yakin semuanya bakal aman kok" ucap Rasya menenangkan adiknya itu

"Iya Lo tenang aja pasti semuanya bakal berjalan sesuai rencana kita" ucap Naura

"Kalau dia gak Nerima gua gimana" ucap Gibran semakin takut

"Is Lo jangan negatif thinking deh... Pasti dia senang kok" ucap Adara

"Tau eh denger ya gib.. kalau Lo udah berburuk sangka gini gimana rencana kita mau lancar coba" ucap Irsyad

"Yang dibilang mereka bener Gibran... Kalau Lo yang buruk sangka gini gimana kita" ucap Rasya

"Yes Lo harus percaya diri dong... Masa Gibran yang percaya diri sekarang gak sih kemana pergi nya sifat pede Lo" ucap Naura berusaha mencairkan suasana

"Tauu... Semangat dong" ucap Irsyad merangkul Gibran

"Makasih ya guys kalian udah bantuin gua" ucap Gibran

"Iya gib ini kan tugas kita sebagai saudara" ucap Adara

"Aaa jadi terharu deh peluk yuk" ajak Naura

Mereka semua berpelukan dengan sangat erat

"Semua pasti baik baik aja"

.,.......

Hari semakin larut afan sudah menyelesaikan pekerjaan nya diresto. Ia memilih untuk segera pulang karena ia takut akan dimarahi jika pulang lebih larut

Di tengah jalan yang sepi afan merasa ada seseorang yang mengikuti nya. Afan berusaha positif thinking dan memilih untuk mempercepat langkahnya

Tiba tiba ada sebuah mobil yang berhenti dihadapan afan, hal itu membuat afan semakin takut. Afan memilih untuk segera pergi namun belum sempat ia melanjutkan langkah nya. Ia sudah dipukul dibagian belakangnya membuatnya tak sadar kan diri

..............

Afan tersadar dari pingsan nya ia Melihat sekeliling nya seperti gudang, rasa takut menyelimuti dirinya sekarang

Afan berdiri mendekat kearah pintu, namun pintu tersebut sudah terkunci. Afan berusaha untuk membuka nya namun tak berhasil

"Tolong" teriak afan

"Siapapun yang diluar tolong bukain" afan semakin menguatkan teriakannya

"Tolong" teriaknya lagi

"BERISIK.." ucap seseorang yang ternyata juga berada di dalam gudang itu

Afan melihat orang memakai topi dan masker membuatnya tidak bisa jelas melihat wajah orang itu. Afan sangat takut

Orang itu mendekat kearah afan, afan hanya pasrah karena kini ia juga terkurung tak bisa kemana mana

"Si..siapa kamu" tanya afan gugup

Orang itu berhenti, ia melihat wajah afan yang semakin ketakutan

"Lo mau tau siapa gua"

Orang itu membuka topinya dan juga masker yang ia kenakan, afan terkejut melihat wajah orang misterius itu

"Ba..bagaimana.. bisa" ucapnya tak percaya









Bersambung

TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang