bab 25. bertemu

184 32 8
                                    

Al kini sudah berada di caffe, ia memantau para pekerja yang melayani pelanggan dicaffe nya, terkhusus nya pandangan nya tak lepas dari afan

Setiap ia memperhatikan afan selalu tersirat senyuman dari bibir nya

"Fan" panggil Al

"Ada apa bang" tanya afan

"Rambut Lo berantakan gua rapiin ya" ucap al lalu menyisir rambut afan, afan yang mengira rambut nya memang sedang berantakan hanya diam saat Al menyisir rambutnya

"Nah kan rapi" ucap Al tersenyum

"Makasih bang Al" ucap afan

"Iyaa"

Afan melanjutkan pekerjaan nya, Al yang sudah merasa aman pun mengambil sedikit rontokan rambut afan tadi

"Sekarang gua tinggal ke rumah sakit dan melakukan tes" ucap Al



............

"Gibrannn" teriak Rasya

"Lah ada apa bang" tanya Gibran

"Lo nanti pulang naik bus aja ya atau taxi online" ucap Rasya

"Lah kenapa bang "

"Gini gua dan Naura ada kerja kelompok, tadi gua udah bilang ke Irsyad dan Adara mereka juga bilang ada kegiatan ekskul" jelas Rasya

"Hmm yaudah deh" ucap Gibran

"Gib tapi ingat langsung pulang" ucap Rasya penuh penekanan

"Iya bang"

..,....,..........

Seperti biasa kehidupan sekolah afan tidak pernah tenang ia selalu saja di bully oleh Kevin dan teman temannya

"Afan afan Lo kira Lo itu hebat banget hah" ucap Kevin memandang afan benci

"Maaf" kata yang afan tak tau letak salah nya dimana pun keluar

"Gua benci dengan Lo gua pengen liat Lo menderita" ucap Kevin, mengkode rehan dan jenny untuk membawa afan ketoilet terbengkalai yang ada disekolah mereka

Mereka langsung mendorong afan masuk dan mengunci afan

"Vin aku mohon buka" ucap afan yang terus menggedor gedor pintu toilet itu

"Hahahaha selamat bermalam di toilet afan" ucap Kevin dan teman temannya lalu pergi

"Pliss buka" ucap afan yang masih setia mengedor gedor pintu

Berjam jam afan berada di toilet afan hanya pasrah mau dia teriak pun tidak akan ada yang mendengar nya karena letak toilet ini sangat jauh dari kawasan sekolah

Seseorang membuka pintu toilet  membuat afan berdiri dan terkejut ketika melihat orang yang ada didepannya

"Lo gak papa"

"Gak papa Cla" ucap afan menunduk

"Sori ya gua gak bisa bantu Lo tadi" ucapan Clarissa membuat afan mengangkat kepalanya dan melihat Clarissa sedikit aneh

"Ngapa Lo eh jangan ke geeran ya Lo gua tolong berati Lo harus jadi pesuruh gua paham" ucap Clarissa pergi

Afan hanya diam melihat tingkah aneh Clarissa namun ia tak ambil pusing setidaknya kali ini dirinya berterima kasih pada Clarissa yang sudah membebaskan nya dari toilet itu


............

Al yang baru saja keluar dari rumah sakit setelah memberikan sampel rambut milik nya, Gibran dan afan.

"Gua harap hasilnya positif" ucapnya lalu menggas motornya untuk pulang kerumah

..........

Afan yang mendapatkan perintah dari Noah untuk membelikan cemilan pun mampir di minimarket terdekat, ia memilih cemilan yang biasa nya Noah sukai

Saat hendak mengambil ia dikagetkan dengan tangan yang juga hendak mengambil cemilan yang sama

"Eh maaf Tante... Tante aja yang ambil" Ucap afan

"Loh kamu anak yang di mall itukan" ucap Rara yang mengingat Gibran

"Maaf Tante aku belum pernah ke mall" ucap afan jujur

"Kamu lupa ya kemarin kan Tante yang milihin kamu gelang" ucap Rara

Afan pun berusaha mengingat tapi ia yakin tak pernah bertemu dengan wanita didepannya ini, tak lama berpikir afan ingat mungkin aja Gibran yang bertemu dengan Tante ini

"Mungkin Tante ketemu dengan kembaran saya" ucap afan

"Ooo kamu kembar ya, saya lupa"

"Wah senang banget ketemu kamu disini.... Nama kamu siapa" tanya Rara, yang entah kenapa sangat ingin mengenal anak didepan ini

"Saya afan Tante" ucap afan

"Kamu mau cemilan itu" ucap Rara

"Gak Tante, itu buat Abang saya"

Rara mengangguk" hmm yaudah Tante bayarin ya" tawar Rara semangat

"Gak usah Tante ngerepotin banget nanti" ucap afan tak enak

"Enggak kok, bentar ya" Rara membawa cemilan itu lalu membayarnya dan memberikan cemilan itu kepada afan

"Makasih Tante" ucap afan

"Sama sama" Rara mengelus surai ribut milik afan, ia tak bosan bosannya menatap afan dengan tatapan rindu

"Maaf Tante aku pulang ya" pamit afan

"Oh iya makasih ya" ucap Rara

Afan pun pergi sebenarnya afan merasa sangat nyaman dengan perlakuan Rara tadi

"Hangat afan suka"






Bersambung


TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang