bab 20. demam tinggi

355 36 20
                                    

"Gibran" panggil Salma dari bawah, karena hanya Gibran yang belum berada dimeja makan untuk sarapan

"Kok gak ada jawaban ya ma" tanya Naura

"Iya biasanya dia bakal ngejawab deh" ucap Irsyad

"Coba kamu cek deh sayang" ucap Fatir dengan nada khawatir

"Iya mas aku periksa dulu" ucap Salma

Salma membuka pintu kamar Gibran secara perlahan, Salma mendekat kearah ranjang Gibran karena disana Gibran tampak masih tidur

"Anak mama pasti capek" ucap Salma mengelus Gibran, Salma kaget ketika merasakan suhu tubuh Gibran yang sangat tinggi

"Astaghfirullah.. Gibran sayang bangun nak" ucap Salma khawatir

"Mas..." Panggil Salma

"Mas Fatir" teriak Salma

Karena teriakan itu semuanya menyusul Salma kekamar Gibran

"Astaghfirullah Salma ada apa" ucap Fatir

"Iya ma ada apa" tanya Naura khawatir

"Ini mas Gibran suhu tubuhnya tinggi banget" ucap Salma khawatir

"Astaghfirullah kalau gitu kita bawa dia kerumah sakit ya" Fatir menggendong Gibran menuju mobilnya

"Anak anak kalian berangkat sekolah ya jangan lupa buatkan surat izin Gibran" ucap Salma khawatir

"Ma kita ikut ke rumah sakit ya" ucap Irsyad cemas

"Gak usah kalian ke sekolah aja ya" ucap Salma.

Mereka melihat Salma dan Fatir berangkat menuju rumah sakit, rasa khawatir mereka kepada Gibran masih sangat tinggi

"Ya Allah semoga Gibran gak papa"

"Aamiin"

...............

Pagi itu disekolah tiba tiba afan tidak fokus, ia merasa dirinya sakit semua

"Ya Allah kenapa ini.. kenapa perasaan aku gak enak ya" ucap afan

"Gibran apa kabar ya" kini afan malah kepikiran mengenai Gibran. Ia bingung harus bagaimana sedangkan ia tidak memiliki nomor Gibran

"Duhh apa nanti aku ajak Gibran ketemuan aja ya... Aku khawatir dengan dia" ucap afan dengan nada khawatir

...............

Maxim selalu memantau Miko dari jauh, ia selalu tersenyum ketika melihat wajah Miko yang terlihat begitu putus asa

"Hhhh setidak nya Lo menderita Miko" ucapnya

"Yess tinggal gua cari satu anak lagi dan gua siksa kedua duanya secara brutal" ucapnya sendiri

Disisi lain Miko selalu mendapatkan kabar dan progres kerja anak buahnya mencari anak anaknya

"Papa janji nak akan menemukan kalian" ucap Miko

"Bahkan papa tidak bisa melihat pertumbuhan kalian" ucapnya

"Kenapa perasaan papa tidak enak ya... Kalian baik baik aja kan nak" ucap Miko sedih

.............

Al yang berjalan dikoridor merasa bahwa dirinya kini sedang linglung ia tak tau kenapa

"Gibran apa kabar ya" ucap Al entah kenapa kali ini ia bisa memikirkan Gibran

Saat masuk kekelas pemandangan yang Al lihat adalah wajah Rasya dan Naura yang terlihat khawatir

"Lo pada kenapa" ucap Al meletakkan tasnya di kursi. Lalu menghampiri Rasya dan Naura

"Kita khawatir Al" ucap Naura

"Kenapa"

"Gibran demam tinggi" ucap Rasya

"Lah kok bisa perasaan kemarin dia baik baik aja dah" itu mangkanya ini dadakan banget sumpah

"Nanti gua mau jenguk boleh kan" ucap Al

"Boleh" jawab Naura

"Oiya gua mau ngabarin afan tapi gua gak ada nomornya" ucap Rasya

"Biar nanti gua aja yang ngabarin afan" ucap Al

"Lah kenapa elo yang Abang nya gua" ucap Rasya

"Udah deh sya perkara ngasih tau doang.. udah biar Al aja" ucap Naura yang tau jika jiwa protektif Rasya kumat

............

"Afan" panggil Noah

"Iya bang kenapa"

"Nanti Lo temenin gua latihan basket" ucap Noah

Afan mengangguk paham, merasa tidak ada penolakan Noah pergi menuju kelas nya

Tak lama dari Noah pergi, afan kedatangan teman teman yang suka membuli nya

"Anak buangan" ucap Jenni lalu merangkul afan

"Ikut gua" ucap Jenni menarik paksa afan

Jenny mendorong afan ketika sudah tiba dibelakang sekolah, membuat afan terjatuh

"Heh gara gara Lo gua dapat nilai merah bangsat" ucap jenny penuh emosi

"Sabar Jen" ucap Clarissa menenangkan

"Gak bisa Cla.. dia harus gua hukum" ucap jenny

"Sini biar gua tolong Lo" ucap Kevin maju dan mengangkat keras baju milik afan

Lalu tak segan segan Kevin memukul perut afan, membuat afan begitu kesakitan

"Hahahaha gua suka muka Lo yang kesakitan" ucap nya lalu memukul afan tanpa hentinya

Saat puas Kevin melempar afan kesembarang arah

"Heh thanks vin" ucap jenny lalu pergi dan disusul oleh teman teman nya

"Arggh sakit banget" keluh afan yang berusaha berdiri

"Jujur aku capek"






Bersambung

TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang