bab 38. trauma

272 44 22
                                    

"Ada apa" tanya Al yang baru saja tiba di taman belakang sekolah. Rasya yang memanggil Al langsung menghampiri Al dan mendekat kearahnya dengan tatapan curiga

"Kenapa Lo ngeliatin gua kaya gitu" tanya Al

"Jujur" ucap Rasya

"Apa nya" tanya Al

"Gua minta Lo jujur soal adik Lo yang hilang" ucap Rasya ketus

Al yang melihat gerak gerik Rasya yang sebenarnya tidak nyaman untuk bertanya mengenai topik ini pada dirinya

"Kenapa" tanya Al dengan nada meremehkan

"Gua minta Lo jujur Al. Lo punya adik kembarkan dan mereka hilang"

"Iya gua punya"

"Lo udah nemuin mereka"

"Udah" jawab Al dengan tersenyum

"Kenapa sya, muka Lo berubah menjadi takut gitu" ucap Al mendekat dan menatap Rasya dengan tatapan intimidasi

"S-siapa" tanya rasya

"Adik Lo Gibran dan juga afan adalah adik kandung gua" ucap Al. Berhasil membuat Rasya bungkam dan terdiam. Rasya hanya takut ketakutan nya tadi malam akan terjadi dimana Gibran akan meninggalkan nya begitu pula dengan afan yang sudah ia anggap sebagai adik

"Yaelah kaku benar Lo. Sans aja bro gua juga gak bakal ngejauhin Lo dari mereka kok" ucap Al terkekeh dan menepuk pundak Rasya pelan berkali kali

"Kenapa Lo gak ngakuin mereka" tanya Rasya

"Karena gua mau nyari tau siapa yang udah memisahkan gua dan keluarga gua dari adik adik gua"

"Kenapa Lo bisa mikir jika ini direncanakan" tanya Rasya mulai penasaran

"Bagi gua semuanya sudah direncanakan sya"

"Gua gak tau, tapi gua ngerasa ada yang aneh seperti afan dan Gibran yang terpisah. Padahal papa bilang saat ia mengejar penculiknya, penculiknya hanya seorang diri" ucap Al

"Dan Lo bilang kalau Gibran itu ditemukan didepan mesjidkan". Rasya mengangguk setuju dengan ucapan Al ia pernah memberi tahu hal tentang anggota keluarga nya

"Dan kenapa. Kenapa bisa mereka terpisah kan" ucap Al mulai dengan nada frustasi

"Gua berterima kasih pada pak Fatir dia udah menjaga adik gua Gibran dengan sangat baik" ucap Al.

"Gua juga terimakasih ke Lo dan juga saudara Lo yang lainnya. Karena sudah memberikan peran keluarga pada Gibran" ucap Al. Rasya tersenyum dan mengingat kembali momen nya dengan Gibran

"Sedangkan afan" ucap Al terputus Karena tak sanggup meneruskan ucapannya

"Gua tau Al. Afan tak seberuntung Gibran" ucap Rasya yang ikut sedih

"Kenapa orang yang menemukan afan tidak bisa seperti papa Fatir kenapa dia malah menyiksa afan" ucap Al

Rasya sedikit terdiam, mencerna ucapan Al yang sedikit ganjal dihatinya

"Al. Lo bilang orang tua angkat afan itu suka nyiksa dia kan" tanya Rasya

"Iya kenapa sya" ucap Al

"Jangan jangan orang tua angkat afan yang udah menculik Gibran dan afan. Namun Gibran terpisah dan ditemukan papa Fatir" ucap Rasya. Al langsung membulat kan matanya, ia merasa bodoh kenapa ia tak sadar dengan ke anehan keluarga angkat afan

"Sya Lo benar" ucap Al

"Kita harus cari tau tentang ini Al" ucap Rasya

"Gua setuju, sekarang kita butuh bantuan Gibran" ucap Rasya

TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang