bab 18. terungkap

221 25 9
                                    





Afan masih terkejut melihat orang yang ada didepannya, rasa takut nya berubah menjadi rasa penasaran

"Wajah mu" tunjuk afan pada wajah pemuda itu

"Perkenalkan gua Gibran.. saudara kembar Lo"

Afan menutup mulut nya dengan kedua tangannya

"Sa..saudara kembar" ucapnya tak percaya

"Gak kamu bercanda aku tidak  punya saudara kembar" ucap afan

Gibran menunjukkan hasil tes DNA kemarin pada afan. Afan semakin bingung bagaimana bisa ia memiliki saudara kembar

"Tapi bagaimana bisa.."

"Singkat nya gua juga gak tau" ucap Gibran jujur

"Tapi dari hasil tes ini gua yakin Lo saudara gua" ucap Gibran

"Gak itu hasilnya bohong. Aku aja tidak pernah melakukan tes DNA" ucap afan jujur

"Lo melakukan nya afan.. hanya saja Lo tidak menyadarinya"

Gibran mendekat kearah afan, ia meletakkan tangan nya dikedua sisi bahu milik afan

"Fan.. gua ini saudara Lo"

"Yang dia bilang benar afan" ucap Rasya yang tiba tiba muncul dihadapan mereka

"Loh Abang kan yang nolong aku di gudang kemarin" ucap afan

"Gua senang Lo ingat" ucap Rasya menunjuk senyumannya

"Tapi bagaimana bisa.. lalu kenapa kita bisa terpisah" tanya afan masih bingung dengan situasi

"Soal itu kita semua tidak tau" ucap Naura yang juga muncul disusul oleh Adara dan juga Irsyad

"Loh bang Irsyad" ucap afan yang masih mengingat Irsyad

"Iya... Apa kabar fan" tanya Irsyad

"Baik" jawabnya singkat

"Omo Omo seriusan ini kembaran Lo gib... Aaaa gemes banget" ucap Adara heboh, mendekat kearah afan

"Kenalin gua Adara saudara Gibran"

"Eh cil gua dulu harusnya yang kenalan... Hei gua Naura saudara Gibran" ucap Naura memperkenalkan diri

"Lo pasti bingung kan gimana ini bisa terjadi" tanya Gibran

"Kita pecahkan bareng bareng ya" ajak Gibran

"Pecahkan"

"Iya tentang diri kita dan keluarga kita" ucap Gibran

"Aku akan ikut menolong" ucap Al yang juga datang dari luar gudang

"Bang Al" afan juga kaget dengan keberadaan Al

"Bang Al saudara Gibran juga" tanya afan

Al melihat Gibran "jujur gua mau lo jawab iya gib karena gua udah anggap Lo adik" batin Al

"Gak.. gua teman mereka" jawab Al

Gibran memeluk afan, awalnya afan masih ragu namun akhirnya afan pun membalas pelukan dari Gibran

"Gua senang.. akhirnya gua bisa meluk Lo kaya gini" ucap Gibran semakin erat memeluk afan

"Aku juga senang" jawab afan

Semua yang melihat mereka berpelukan merasa terharu, karena pertemuan kedua saudara kembar setelah beberapa tahun terpisah akhirnya kembali bersatu

Gibran melepas pelukan nya, "Lo tinggal bareng gua ya" ajak Gibran

Afan yang mendengar ajakan Gibran merasa senang, namun dirinya kembali teringat dengan Maxim dan juga Noah

"Maaf gib bukan maksud aku nolak, tapi.. bagaimana dengan papa dan Abang aku" ucap afan ragu

"Fan mereka belum tentu orang tua kita" ucap Gibran

"Gimana kamu tau gib.. bisa jadi mereka adalah keluarga kita"

"Fan dengar ya bisa jadi Lo juga ditemui waktu kecil makanya Lo bisa besar bareng keluarga itu" ucap Gibran meyakinkan afan

"Gib aku akan keluar dari rumah itu jika semua bukti sudah kita temukan" ucap afan

"Fan"

"Gib udah jangan dipaksa afannya ya" ucap Rasya

"Iya kasian afan kalau kita paksa" ucap Naura

Gibran kembali melihat afan, ia mendekat lagi kepada afan

"Fan kalau Lo butuh sesuatu Lo cerita ke gua.. gua saudara Lo" ucap Gibran

"Yess bukan hanya Gibran tapi kita semua akan lindungi Lo" ucap Irsyad yang diangguki semua orang

"Makasih ya" ucap afan merasa terharu. Ia tidak pernah menyangka masih banyak orang yang sayang padanya, selama ini yang ia tau ia hanya hidup dengan orang orang yang membencinya

"Gua akan lindungi elo fan"








Bersambung

TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang