bab 42 takut

150 26 9
                                    

Al dan afan sudah tiba dirumah sakit, mereka sangat bahagia ketika mendengar berita Gibran sudah sadar

Untungnya hari ini adalah hari Minggu yang membuat mereka tidak terbebani untuk takut terlambat kesekolah

Saat masuk afan langsung memeluk Gibran dengan sangat eratnya. Gibran pun kembali membalas pelukan afan
Keduanya seperti menyalurkan rasa rindu padahal tidak cukup satu malam mereka berpisah

"Kamu bikin aku cemas tau gak" ucap afan

"Maaf lagian lo sih gak bilang kalau ada gudang yang gelap" ucap Gibran

"Lah emang ada gudang yang gak gelap" tanya afan bingung

"Ada gudang yang dikasih lampu" ucap Gibran. Afan senang melihat kondisi saudara kembarnya ini kembali normal

"Kapan lo boleh pulang" tanya Al

"Sore ini bang" jawab Gibran

"Udah udah Gibran harus makan dulu" ucap Salma kemudian duduk disamping brankarnya Gibran

"Biar aku aja ma" afan menawarkan diri untuk menyuapkan Gibran

"Enak aja Lo kira gua anak kecil harus disuapin Lo" ucap Gibran tak terima

"Lah kan emang masih kecil"

"Enak aja. Ni ya gua itu Abang Lo dan gua harusnya yang nyiapin elo bukan nya malah elo yang nyuapin gua" ucap Gibran tak terima

"Tau dari mana kamu kalau kamu lebih tua dari aku" tanya afan

"Tau eh Lo tau dari mana" tanya Al yang udah tau kebenaran nya

"Yaelah udah keliatan kali, gua ini Abang dia pasti gua lahir lebih dahulu" ucap Gibran dengan pedenya

Al sedikit terkekeh mendengar tuturan kata Gibran

"Enak aja aku yang lebih tua" ucap afan tak terima

"Enak aja gua ya"

"Aku"

"Gua"

"Aku"

"Gu.." ucapan Gibran terpotong karena Salma memasukkan makanan kedalam mulut Gibran. Dengan santai nya Gibran mengunyah makanan yang diberikan Salma

"Udah ributnya. Mama nyuruh makan bukan ribut" ucap Salma

"Hehehe maaf ma" ucap keduanya serentak

"Yaudah fan biar mama aja yang nyuapin Gibran ya" ucap Salma

"Iya ma"

"Oiya Tante yang lain mana" tanya Al

"Mereka ada urusan" jawab Salma seadanya. Al mengangguk paham

"Maaf Al bukan maksud Tante berbohong"

"Tidak mungkin Tante bongkar sisi buruk keluarga Tante ke kamu" batin Salma

*************

"Bagaimana bang apa yang akan kita lakukan"

"Abang mau kalian berdua pindah sekolah ke Nusa bangsa"

"Apa aman bang"

"Tadi Abang udah tanya ke ayah dan dia setuju"

Orang orang yang berada disatu ruangan tersebut tersenyum

"Kata ayah ingatan nya sudah pulih. Maka saat nya kita beraksi"

"Dan surat pindah kalian berdua sudah Abang urus"

"Haha gak sabar gua ngeliat reaksi dia, saat ngeliat kita berdua"



***************

Kini Gibran sudah berada di kamarnya karena ia sudah boleh pulang sore tadi

TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang