bab 13. Irsyad afan 2

183 25 11
                                    


"Turun Lo" Toni mendorong afan masuk ke markas nya hingga terjatuh ke lantai

"Eh sekarang tugas Lo bereskan markas gua sebersih mungkin ngerti" ucap Toni langsung pergi

Afan berdiri perlahan ia berjalan mendekati alat pembersih, ia membersihkan markas dengan sangat teliti tidak ada yang tertinggal setiap sudut markas ia bersihkan

"Bagus juga kerjaan Lo" ucap Toni. Afan masih sangat takut terlebih lagi ia tidak mengenal orang didepan nya ini

"Gua puji Lo jawab" ucap Toni kasar

"I..iya makasih" ucap afan takut

"Heh Lo adik Noah kan" tanya Toni

Afan mengangguk takut "gua balas dendam ke Lo aja kali ya" ucap Toni

Ucapan Toni tadi membuat afan semakin takut ia berjalan mundur ketika Toni mendekat ke arahnya

Bugh 

satu pukulan mengenai perut afan

Toni mengambil tongkat besi yang ada dimarkasnya lalu mendekat kembali ke afan

Afan kini berada disudut dinding, ia tak bisa kemana mana lagi.

Bughh

Bughh

Banyak pukulan yang afan terima membuatnya semakin tak berdaya

Ia sudah pasrah dengan semuanya, jika ia harus mati saat ini juga ia sudah ikhlas

"Hahahhahaha rasain Lo...makanya Lo bilang ke Abang Lo jangan macam macam dengan gua" ucap Tino semakin menggila

"C...u..ku..p" ucap afan tak sanggup lagi berbicara

Tino mengambil batu besar dan hendak melempar kan nya ke afan dengan sigap Irsyad menendang tangan Tino dengan kuatnya

Membuat batu terlempar ke arah yang lain

"AA siapa Lo bangsat" ucap Tino marah

"Jangan berani beraninya Lo nyentuh dia lagi" ucap Irsyad tak kalah emosi

"Sini Lo" ucap Tino mulai menyerang

Pertarungan sengit antara Irsyad dengan Tino berlangsung cukup lama. Keduanya nya sama sama kuat

Akhirnya Irsyad mengakhiri perkelahian itu dengan menendang Tino dan mengalahkan nya

"Pergi Lo BANGSAT !! " Ucap Irsyad penuh emosi

Tino pergi dari sana terburu buru, Irsyad berusaha menenangkan emosinya. Ia mendekat kearah afan yang tak berdaya

"Lo gak papa" tanya Irsyad khawatir

"Gak papa makasih ya" ucap afan sedikit terbata bata

"Bahkan keadaan Lo gini aja Lo bilang gak papa" batin Irsyad

Irsyad membawa afan ke taman membeli obat untuk luka memar

Irsyad mengobati afan dengan sangat hati hati "nah bentar lagi pasti sembuh" ucap Irsyad

"Makasih ya" ucap afan dengan sangat tulus

"Gua Irsyad" ucap Irsyad mengulurkan tangan nya kepada afan

"Aku afan" ucap afan dengan senyuman

"Lo mirip banget dengan Gibran tapi tingkah Lo beda" batin irsyad. "Gua sayang dengan kalian adik adik gua karena sifat kalian yang berbeda ini" batin Irsyad dengan senyuman

"Maaf bang Irsyad" ucap afan menyadarkan Irsyad. Irsyad yang sadar langsung melepas uluran tangan nya

"Eh sori gua cuman senang banget ketemu Lo" ucap Irsyad

"Sama aku juga" ucap afan

"Gua boleh minta nomor Lo gak" ucap Irsyad. Afan diam dia bingung harus jawab apa. Irsyad langsung mengambil hp milik afan dan manyalin nomor afan ke hpnya

"Sudah. Nanti gua chat Lo ya" ucap Irsyad

Afan terdiam. Irsyad mengantar afan untuk pulang kerumah afan

"Ini rumah Lo" tanya Irsyad

Afan mengangguk "yaudah kalo gitu aku masuk ya bang... Makasih" ucap afan

"Sama sama" ucap irsyad

......

Rasya sedang memikirkan mengenai afan

"Afan dan Gibran kembar" monolog Rasya

"Apa afan tinggal dengan keluarga kandungnya juga ya" tebak Rasya

"Kalau iya berarti itu keluarga kandung Gibran juga dong" ucap Rasya

"Kalau Gibran lebih milih tinggal bareng ortu kandung nya gimana ya" ucap Rasya sendiri

"Tapi bisa aja afan yang tinggal bareng kita" ucapnya lagi

"Aaaa pusing gua.." ucap Rasya

"Pokoknya gua bakal nyelidiki tentang afan dan Gibran" ucap Rasya

"Gua bakal jadi Abang yang berguna untuk mereka berdua"

......

"Kak nau" panggil Gibran

"Lah gib Lo belum tidur" ucap Naura

"Belum kak nunggu bang Irsyad pulang, mau dengar cerita dia ketemu afan" ucap Gibran

"Cieee yang gak sabar dengar kabar kembarannya" goda Naura

"Kak Naura bisa aja" ucap Gibran

"Udah pasti bentar lagi Irsyad pulang"

"Iya kak"

Suara motor Irsyad terdengar Naura dan Gibran segera berlari kedepan rumah

"Gimana bang" tanya Gibran

"Sebenarnya.."





Bersambung

TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang