16. Luna dan Anna

322 52 12
                                    




Sorry baru up

Semoga sukaa...

...

Julian terduduk lemah didepan ruangan Anna. Sementara Ibunya merawat bayinya diruang lain.

Julian kembali mengingat pembicaraannya tiga hari yang lalu dengan Ibu Panti, dimana Julian mengetahui hal yang tidak pernah diketahui Luna dan Anna. 

"Tinggallah terpisah dengan Anna. Ibu takut masa lalu terulang kembali"

Kala mendengar itu Julian bingung dan bertanya masa lalu siapa yang dimaksud

Masa lalu Luna dan Anna. Saya adalah kakak sulung dari adik saya Jeffian. Saat sudah memasuki usia kerja Jeffian merantau ke kota meningalkan saya selama empat tahun kemudian dia pulang bersama seorang gadis namanya Aluna. Singkatnya Jeffian menikahi Aluna. Tiga bulan setelah menikah Jeffian tiba-tiba dari kantornya ia dipindahkan tugas ke kota lain dan Aluna tidak bisa ikut karena ia seorang guru dan mengajar di kota kami.  Aluna juga bersikeras untuk tidak ikut karena ingin menemani saya yang akan sebatang kara jika mereka tinggalkan. 

Pada akhirnya Jeffian setuju dan pindah sendirian. Seminggu setelah kami ditinggal pindah oleh Jeffian saya sakit keras. Aluna merawat saya dan bahkan dia memanggil seorang dokter datang ke rumah untuk melihat kondisi saya. Saat itu saya memang tidak mau dirawat dirumah sakit karena biaya inap yang mahal. 

Saya terkejut saat ada dokter yang mau datang ke rumah dan merawat jalan saya. Karena biasanya tidak ada dokter yang mau  karena dibayar murah. Singkatnya kami berkenalan dengan dokter itu, namanya Alana. Kemudian saya, Aluna dan Alana berteman baik ditambah lagi tempat tinggal Alana tidak jauh dari rumah kami. Alana dokter muda yang barpindah tugas ke kota kami.

Lima bulan kemudian Jeffian pulang. Untuk merayakan kepulangan Jeffian kami mengundang Alana untuk ikut makan malam kecil-kecilan. Dari sana Jeffian mengenal Alana, saya tidak tahu setelahnya apa yang terjadi karena Alana pindah tugas lagi bukan dikota kami setelah saya dinyatakan sembuh.  

Hari-hari kami berjalan seperti biasanya. Jeffian kembali ke tempat kerjanya meninggalkan saya dan Aluna. Tiba-tiba Jeffian waktu itu pulang kerumah setelah hampir enam bulan tidak pulang meninggalkan Aluna yang tengah mengandung enam bulan. Jeffian bahkan tidak tahu bahwa Aluna tengah mengandung karena sulit untuk dihubungi.

Kepulangan Jeffian mengejutkan kami saat ia membawa Alana bersamanya. Awalnya kami biasa-biasa saja dan menyambut Alana dengan bahagia. Hingga Jeffian mengatakan kebenaran bahwa Alana tengah mengandung anaknya. Semenjak itu kehidupan dirumah itu begitu dingin, saya bahkan kembali jatuh sakit. Karena Alana juga tinggal dirumah dialah yang merawat saya walaupun saya sangat membencinya karena menjadi duri untuk Aluna.

Setiap malam saya melihat Alana yang menangis dipelukan Jeffian karena kebencian yang saya berikan. Setiap malam pula saya melihat Aluna yang menangis melihat Jeffian menampung air mata Alana dalam pelukannya.

Semuanya semakin memburuk saat memasuki bulan lahiran Aluna dan Alana. Aluna mengalami depresi parah hingga sering menyakiti dirinya, berkali-kali kita membawa Aluna untuk berobat tapi hasilnya nol. Lalu disisi lain Alana yang mengalami kecelakaan hingga ia koma, beruntung bayinya masih bisa diselamatkan. Tiga hari kemudian Aluna melahirkan tapi gangguan mentalnya semakin parah.

Hingga tiba hari yang paling memilukan. Alana dinyatakan meninggal setelah koma seminggu dan Aluna dinyatakan meninggal karena overdosis obat. 

Sisa Jeffian bersama kedua putrinya. Anak Aluna ku beri nama Luna dan Alana anaknya ku beri nama Anna. Setiap menyebut nama keduanya Aluna dan Alana terasa dekat.

LUNA&ANNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang