3

673 51 5
                                    


"Luna aku tidak ingin melakukan ini. Bagaimana jika mas Julian tahu, dia akan sangat marah" 

Anna ku mohon. Lakukan ini untukku dan untuk persahabatan kita. Aku sangat mencintai mas Julian Anna dan juga ayah ibu. Aku tidak ingin kehilangan keluarga yang sangat mencintaiku. Aku tidak ingin mengecewakan mereka.

Anna termenung. Sesungguhnya Anna sangat takut mengambil keputusan yang dibuat oleh Luna. "Luna tidak adakah cara lain selain aku haru tidur dengan mas Julian. Aku tidak ingin menyakiti mu Luna"

"Tidak Anna, lakukanlah. Aku akan baik-baik saja"

"Kau berbohong Luna. Kau tidak baik-baik saja"

"Anna ku mohon jangan membuatku ragu. Aku sudah mengatur semua rencananya, jam sembilan malam datanglah ke hotel Melati. Sekarang sudah jam depalan, ayo aku bantu kau untuk bersiap"

Luna mulai memilihkan baju untuk Anna kenakan nanti. Anna masih melamun memikirkan nasibnya.

"Anna ini sudah siap. Kau sangat cantik, besok pagi sesuai rencananya kau harus bangun lebih lambat dari mas Julian. Biarkan dia mengetahui bahwa yang tidur dengannya malam ini adalah dirimu".

Anna memukul dadanya yang berdebar karena takut. Hal itu diperhatikan oleh Luna. Luna menghampiri Anna mengelus kepala Anna lembut.

"Anna ku mohon lakukan untukku. Ini juga tidak mudah untukku, istri mana yang akan rela jika suaminya tidur dengan wanita lain selain dirinya. Tapi aku bisa melakukan ini semua Anna demi keluargaku"

Anna menangis dalam pelukan Luna. Begitupun Luna yang turut menangis dengan keras.

'Bantu aku Anna. Anna ayo bersiaplah  kita harus menuju hotelnya sebelum mas Julian datang lebih dulu"

Anna melangkahkan kakinya dengan berat meninggalkan rumahnya. Luna menghentikan sebuah taksi dan menarik tangan Anna untuk masuk. Keduanya sama-sama hening hingga sampai di hotel Melati itu.

Luna turun dan membayar biaya taksi itu. Anna mengikuti langkah Luna didepannya. Mata Anna mengamati bangunan megah didepannya itu dengan nanar. Matanya berkaca-kaca memikirkan nasibnya setelah malam ini.

"Anna ayo. Mas Julian sebentar lagi akan sampai"

Luna menarik tangan Anna dan menekan tombol lift menuju lantai sepuluh. Luna membuka salah satu kamar dan terpampanglah suasana kamar yang sudah dipersiapkan oleh Luna. Kamar itu dihias dengan sangat indah layaknya untuk pengantin baru.

"Anna malam ini adalah ulang tahun pernikahan ku dan mas Julian. Malam ini atas nama ku aku menyerahkan mas Julian padamu Anna''

Luna meraih tasnya kemuduian menyemprotkan parfum yang biasa ia gunakan pada tubuh Anna. Masuklah Anna.

"Tidak Luna, aku tidak bisa"

"Aku mohon Anna" setelah mengatakan itu Luna mendorong Anna masuk ke dalam kamar dan menguncinya dari luar. Anna berteriak memanggil Luna tapi Luna sudah berlari meninggalkan kamar itu dengan air mata yang mengalir deras. 

Luna menghentikan langkahnya dan bersembunyi dibalik guci besar saat melihat Julian berjalan menuju kamar dengan buket bunga besar. Luna semakin menangis dan berusaha menutup mulutnya agar isakannya tidak terdengar.

"Maafkan aku mas"

Luna berlari lagi meninggalkan gedung itu untuk pulang ke rumah takut jika Ibunya mencarinya.

.

.

.

Didalam kamar Anna masih menangis tidak bisa melakukan apapun. Hingga Anna mendengar seseorang membuka pintu yang Anna yaikini adalah Julian. Anna dengan cepat mematikan lampu kamar itu dan memasukkan tubuhnya dalam selimut.

LUNA&ANNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang