19. Berubah

715 66 13
                                    


Sorry upnya malam-malam gini, lagiii sibukkk soalnya. Semoga sukaaa...

.

.

.


Dikamarnya Luna menangis saat mendapati suhu tubuh Jayandra yang tinggi. 

"Ya ampun Bi, kayaknya harus ke rumah sakit" ucap Luna panik

Luna meraih ponselnya dan menghubungi Julian. Tapi berkali-kali tidak diangkat. 

"Julian kemana sih. Apa dia sibuk" gumam Luna

Terpaksa Luna menghubungi Abram. Beruntung langsung diangkat.

"Bi jaga rumah ya. Aku pergi ke rumah sakit dulu sama Jayandra" ucap Luna sambil meraih tubuh Jayandra

Sekitar lima menit, Abram tiba dengan mobilnya didepan Luna.

"Ayo Bram cepetan, gue panik banget" ucap Luna sambil mengelus-elus tubuh Jayandra.

'Sumpah suami lo kemana sih Lun. Lo kayak nggak punya suami tau nggak, disaat-saat gini kan lo butuh suami lo" ucap Abram

"Gue nggak tau Bram. Sekarang Julian benar-benar berubah, udah nggak kayak dulu lagi" ucap Luna

"Ya udah jangan dipikirin. Fokus ke anak lo aja dulu" ucap Abram menenangkan Luna yang masih sangat terlihat panik.

.

.

.

Dikantornya Julian baru aja menyelesaikan pertemuan. Julian melihat notifikasi lima panggilan dari Luna. Julian terduduk di kursinya sambil menyibak rambutnya. Pikirannya melayang pada kejadian bulan lalu dimana Anna yang mulai berubah dan sangat enggan untuk terlibat banyak hal dengannya. 

Julian tidak marah. Hanya saja ia tidak suka pada suasana hubungan dirinya dan Anna yang terasa kembali asing. 

Julain kemudian memberekan tasnya dan meraih jasnya pergi meninggalkan kantor menuju rumah Anna. Sebelum sampai, Julian menyempatkan dirinya membeli mainan lagi dan lagi untuk Arjuna. Padahal Arjuna masih sangat kecil.

Setibanya dirumah, Julian disambut oleh Bi Uli dan Arjuna yang digendongnya.

"Masuk Pak, kalau lapar tinggal makan aja. Ibu banyak masak sebelum pergi tadi" ucap Bi Uli

"Pergi?'' tanya Julian

"Iya Pak, Ibu katanya mau pergi sebentar tadi" ucap Bi Uli

"Sekarang udah berapa lama Bi" 

"Mungkin satu jam kali Pak"

"Itu termasuk lama Bi dan sekarang belum pulang juga" ucap Julian sambil melihat jam tangannya yang menunjukkan jam tujuh malam.


.

.

Beberapa waktu lalu, sebelum Julian tiba, Anna menerima telpon dari Luna saat dirinya baru saja selesai memasak.

Anna panik saat mendengar Luna yang menangis karena kondisi Jayandra  yang sakit. Sehingga tanpa pikir panjang Anna langsung pergi menemui Luna.

Sekarang Anna tengah menunggu taksi untuk pulang setelah menolak diantarkan oleh Luna dan Abram. Anna takut kalau ternyata dirumahnya ada Julian, Anna tidak tau harus menjelaskan seperti pada Luna nantinya jika tahu bahwa selama ini Julian selelau dirumahnya. Anna mengetuk-ngetuk ponselnya yang sudah mati, pikirannya kalut saat melihat jam sudah menunjukkan pukul sembilan malam dari jam dinding sebuah kafe.

LUNA&ANNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang