Ost-Stay With Me-Jung Yong Hwa
[RUMAH SAKIT]
Alyssa mulai bangun dari tidurnya setelah beberapa hari di rumah sakit. Ia terlihat sangat lemah dan bingung, tapi sudah mulai lebih sadar daripada sebelumnya. Matanya berkedip-kedip lemah, wajahnya terlihat pucat pasi, dan napasnya masih terdengar sesak.
"Kau sudah sadar. Syukurlah," kata polisi, suaranya penuh lega.
Alyssa mengangguk lemah, masih bingung dan lemas. Ia mencoba untuk berbicara tapi hanya mengeluarkan suara yang tidak jelas.
"Tidak apa-apa. Kau habis terpengaruh obat oleh teman-temanmu. Mereka membuatmu meminum obat-obat itu secara paksa dan membuat kamu berhalusinasi," jelas polisi, suaranya lembut.
Alyssa mulai ingat semua yang terjadi padanya selama beberapa minggu terakhir. Ia tampak sangat terkejut dan takut ketika ia menyadari bahwa ia telah terpengaruh oleh obat-obatan itu. Matanya terbelalak lebar, wajahnya pucat pasi, dan tangannya gemetar.
"T-teman? Siapa mereka?" tanya Alyssa, suaranya bergetar.
"Mereka Marlina dan Varo," jawab polisi, suaranya penuh kepastian.
Alyssa terkejut ketika mendengar nama mereka. Ia mulai mengingat semua kenangannya bersama mereka sebelum ia terpengaruh oleh obat-obatan.
"Mereka... mereka melakukan ini semua padaku?" tanya Alyssa, suaranya penuh ketidakpercayaan.
"Ya. Karena mereka ingin membalas dendam padamu karena telah mengurung mereka di penjara," jelas polisi, suaranya serius.
Alyssa mulai menangis ketika ia mendengar alasannya. Ia tahu bahwa apa yang dilakukan Marlina dan Varo padanya adalah salah, tapi ia tidak bisa melawan atau membela diri sendiri. Air matanya mengalir deras, membasahi pipinya yang pucat.
"Mereka... mereka ingin membalas dendam padaku? Tapi kenapa? Aku tidak melakukan apa-apa pada mereka!" teriak Alyssa, suaranya penuh kekecewaan.
"Karena kau memasukkan mereka ke dalam penjara. Jadi, mereka ingin membalas dendam padamu," jawab polisi, suaranya penuh kesabaran.
Alyssa terus menangis saat ia mendengar alasannya. Ia mulai merasa bersalah dan menyesal karena telah melakukan kesalahan pada mereka.
"Aku tahu aku salah, tapi aku hanya ingin membantu mereka... Aku tidak ingin mereka masuk ke dalam masalah!" kata Alyssa, suaranya bergetar.
"Sudah. Itu bukan salahmu. Itu salah mereka sendiri. Mereka hanya terlalu naif," kata polisi, suaranya lembut.
Alyssa hanya terdiam saat mendengarnya. Ia tahu bahwa orang lain akan selalu menyalahkannya karena apa yang terjadi padanya, tapi ia tetap tidak bisa membantu untuk tidak merasa bersalah.
"Aku tahu, tapi aku masih merasa bersalah. Aku ingin mereka berhenti membenciku," jawab Alyssa, suaranya bergetar.
"Sudah, ya. Tidak perlu dipermasalahkan," kata polisi, suaranya penuh kepastian.
Alyssa hanya mengangguk lemah, menerima nasihatnya. Ia masih merasa sangat bersalah, tapi ia berusaha untuk tidak mempermasalahkannya lagi.
"Ya, aku akan berusaha tidak mempermasalahkannya lagi," jawab Alyssa, suaranya lemah.
"Okay. Istirahat saja ya. Aku akan beritahu dokter kau sudah sadar," kata polisi, suaranya penuh kasih sayang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Behind The Shadows (End)
Teen FictionAlyssa Kamila, seorang gadis yang berani menentang arus, menolak cinta dari Varo, siswa tampan yang dipuja-puja sebagai dewa idaman sekolah. Alih-alih memilih Varo, Alyssa justru tertarik pada Jaegar, siswa misterius yang dikenal dingin dan dicap se...