5.

1.2K 164 30
                                    

dan seperti malam-malam biasanya, kini mereka telah berada di club malam salah satu bar yang ada di seoul.

dan tentu mereka sudah meminta izin dengan pasanganya masing-masing. lisa, seulgi dan rose tentu tidak bisa melarang sifat keras kepala para pasanganya. mereka hanya berpesan untuk tetap di jalur yang benar walaupun liar. dan mereka menyetujui itu.

dan untuk lisa, walaupun ia mengizinkan jennie. tetap ia masih memantau jennie dari jarak jauh. karena ia tidak ingin terjadi apapun pada jennie.

.
.
.

"aahh.. memang tidak ada yang bisa menandingi cairan tequila ini.." ucap irene dengan menyesap minuman keras di tanganya.

"dan jika kau harus memilih, cairan mana yang kau suka..? cairan seulgi atau tequila..?"

pukk..

seketika irene melempar jisoo dengan sedotannya akan candaan jisoo. dan jisoo di buat terkikik akan ekspresi irene.

"kenapa kau membandingkanya..? jelas itu dua hal yang berbeda..!"

kesal irene yang membuat jennie menggelengkan kepala melihat tingkah kedua sahabatnya. ia bahkan tidak ikut dalam candaan jisoo, karena mode dingin jennie akan aktiv jika berada di dunia luar.

berbeda jika dia bersama lisa, yang langsung menjelma menjadi gadis manis yang manja. dan itulah sifat asli jennie yang sebenarnya.

hingga tiba-tiba ia mengingat hal yang membuatnya hampir mati karena ulah jisoo.

"ekhemm jisoo eonni.. bisakah kau jelaskan kenapa kau meninggalkan senjata itu di apartemenku..?!" tanya jennie dengan wajah datarnya.

"senjata..??"

"nee.. parang panjang yang kau bawa pulang saat selesai tawuran. kenapa kau menyimpanya di apartemenku huh..??!! kau tidak tahu tadi lisa yang menemukanya..!! kau sengaja agar aku mati di tangan lisa..?!!"

"matilah kau jisoo.. padahal aku sudah menasehatinya jennie, untuk membuang parang itu. tapi dia terlalu keras kepala." sela irene yang ikut memojokan jisoo.

dan jisoo hanya bisa menampakan deretan giginya dengan rasa bersalah.

"hehe.. mian jen. tadinya aku ingin membawa pulang untuk ku simpan. karena parang itu terlihat lucu. tapi aku justru lupa membawanya.. hehe.. tapi kau buktinya kau masih hidup. itu artinya lisa tidak marah kan..?"

"tentu saja karena aku mencari alasan walaupun tidak masuk akal." kesal jennie. hingga tiba-tiba ada seseorang pria tua yang merangkul pundak jennie dan terlihat mabuk.

"hai nona-nona..." sapa pria itu. dan jennie seketika melirik ke arah tangan pria itu yang kini bertengger di bahunya.

"ahjussi. bisa kau singkirkan tangan kotormu itu..!"

srekk..

jennie seketika menepis tangan pria itu dengan kasar hingga terlepas.

"wwoooowww.. ini yang menarik. cantik, sexy dan liar.. aku suka yang kasar nona.." ucap pria itu tepat di depan jennie.

dan jennie masih menatap tajam ke arah pria tua itu.

"cari mati.." lirih irene yang hanya terdengar oleh jisoo yang berada di sampingnya.

"nee.. aku harap ia masih bisa berjalan keluar setelah ini." balas jisoo pada irene dengan bisikan kecilnya.

dan pria tua itu kembali ingin membelai pipi jennie dan..

pak..

jennie dengan cepat menangkis tangan pria tua itu sebelum menyentuh pipinya. jelas, karena pipi mandu jennie termasuk bagian favorite lisa. dan jennie harus menjaganya untuk lisa. hanya untuk lisa..!

ILLUSION (you are my reason)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang