16.

1K 164 53
                                    

MENSION ALEX.

krriiiiiiiinnnnnnngggggg....!

tak..!

lisa menepuk mati alarm pagi ini. dengan memaksakan diri, perlahan lisa mendudukan dirinya dan mulai membuka matanya yang sedikit berat.

sebenarnya ia malas untuk bangun hari ini, namun tetap ia harus bangun karena tuntutan pekerjaan yang sudah menunggunya. apalagi kemari  ia meninggalkan pekerjaanya dengan mendadak yang membuatnya harus menuntaskanya di pagi ini.

"huuuufffttt.." lisa menghembuskan kasar nafasnya sebelum ia beranjak turun dari ranjang dan mulai membersihkan diri.

5 menit lisa sudah menyelesaikan mandinya dan sudah mengganti baju untuk siap berangkat bekerja.

tak.. tak.. tak..

lisa menuruni tangga dan mendapati alex yang sudah menunggunya di ruang makan.

"kau sudah bangun..? kemarilah kita sarapan bersama.  sudah cukup lama kita tidak pernah makan bersama, semenjak kau di kuasai putri nakalku itu bukan." alex mencoba gurauanya di pagi ini. dan lisa hanya menyunggingkan senyum tipisnya.

"nee.."

lisa mulai duduk di sebrang alex dan mulai mengambil beberapa makanan yang sudah banyak tersaji di meja makan.

"kau akan tetap bekerja dengan suasana hatimu yang seperti itu..?"

"hmm.. karena banyak hal yang harus aku urus akhir-akhir ini appa, kau jelas tahu sendiri masalah itu."

alex mengangguk mengerti akan masalah akhir-akhir ini yang beredar di masyarakat.

"baiklah... apapun itu, tetap jaga kondisimu dengan baik. dan appa minta maaf atas nama jennie, karena dia sering menyusahkanmu lisa."

"apa maksud appa. aku tidak pernah berfikir dia menyusahkanku. hatiku sendiri yang ingin melindunginya dan menjaganya."

"hmm.. dan aku benar-benar menyerahkan jennie padamu lisa. sungguh.." ucap alex dengan tatapan seriusnya. dan lisa hanya tersenyum tipis menanggapinya.

.
.
.

***
APARTEMEN JENNIE DAN LISA.

Berbeda dengan lisa yang sudah terbangun dan bahkan mungkin sudah berangkat ke kantornya. di dalam apartemen justru jennie masih meringkuk di atas ranjang. hingga..

kriuuukkk...

seperti biasa, suara lapar dari perutnya kembali membangunkan tidur jennie di pagi menjelang siang ini.

ia dengan berat membuka matanya. ia mulai perlahan bangkit dan mendudukan diri dengan badan yang benar-benar lemas. dan entah kenapa ia juga merasa tubuhnya benar-benar lemas akhir-akhir ini. namun ia tetap memaksa diri untuk bangun.

dan secara otomatis ia melihat meja nakasnya yang kosong dan hanya ada kaca kecil dan jam di atasnya. jennie tersenyum kecut melihat itu.

"apa yang kau cari jennie.. di saat semua sudah kacau.." lirih jennie dengan tersenyum kecut.

ia mengambil kaca di atas nakas untuk memeriksa kondisi wajahnya saat ini. dan itu benar-benar mengerikan. mata yang sembab, bibir pucat dan rambut yang sudah berantakan.

"astaga.. ini benar-benar mengerikan.."

jennie kembali teringat, jika semalaman ia menangis karena pertengkaranya dengan lisa. hingga membuat wajahnya harus terbangun dalam kondisi mengerikan seperti saat ini.

krrriukkk....

suara perutnya kembali menyadarkanya. hingga ia melihat ke arah perutnya dengan kesal.

ILLUSION (you are my reason)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang