14.

1.1K 183 36
                                    

pagi yang buruk bukan hanya di alami oleh seulgi dan lisa. tapi juga oleh rose.

di apartemen jisoo dan rose bahkan sudah lebih dulu bersitegang. rose yang masih mendiami jisoo dan jisoo yang masih dengan bodohnya tidak mengerti letak kesalahanya.

dan mereka kini masih betah saling diam di living room apartemen mereka. rose yang sedang mendapat jatah shift dua. membuatnya harus betah berada satu apartemen dengan manusia cikin yang sedang berbohong itu.

dan jisoo yang sudah tidak kuat melihat sikap diam rose, seketika lebih dulu mendekati rose.

"babe..? kau masih marah..?" tanya jisoo yang tetap masih belum mendapat respon dari rose. dan justru rose sibuk sendiri dengan ponselnya.

"babe.. please.. apa kau marah karena pembahasan kita kemarin..?? apa kau tidak percaya padaku..?? aku benar-benar tidak pernah menyentuh obat-obatan apalagi berjenis narkoba babe." jisoo masih mencoba mengajak rose kembali bicara.

"apa kau tahu apa itu narkoba..? dan apa saja jenisnya..?" tanya rose yang membuat jisoo seketika terdiam.

"w- wae..? apa kau sedang menguji kecerdasanku..? sepertinya aku pernah mempelajarinya, namun aku lupa." lirih jisoo sembari berfikir. yang membuat rose seketika memejamkan matanya melihat kebodohan pasanganya itu.

"stupid..!" umpat rose yang langsung beranjak meninggalkan jisoo sendiri di living room.

jisoo masih terdiam dengan heran.

"apa yang dia ucapkan tadi..? stupid..?? dia mengataiku bodoh..???! yakk.. roseane park..!! aku bukan bodoh..!! hanya belum belajar..!" teriak jisoo memprotes umpatan rose. dimana si pengumpat sudah hilang entah kemana.

.
.
.

***
di kini di kantor polisi, tepatnya di ruangan lisa. ada seulgi dan lisa yang sama-sama duduk terdiam dengan pikiranya masing-masing.

seulgi tentu memikirkan siapa orang yang irene sembunyikan identitasnya itu. sementara lisa justru memikirkan mood jennie yang kacau pagi tadi, dan ia merasa bersalah untuk itu.

"lisa yaa.. bukankah kau mengutus seseorang untuk memantau jennie dan yang lain..? termasuk irene..?" tanya seulgi dengan tatapan yang masih kosong menerawang pikiranya.

"hmm.. so..?"

"aku hanya penasaran dengan identitas seseorang yang ia sembunyikan."

lisa menghadap ke arah seulgi dan heran.

"siapa..?" tanya polos lisa yang membuat seulgi memutar bola matanya dengan jengah.

"justru itu aku juga tidak tahu siapa orang itu..! kenapa kau juga ikut bertanya..?! tadi pagi aku sudah menanyakan perihal rokok itu pada irene."

"hmm.. lalu..?"

"dia mengakui jika dia mengganti merek rokoknya. tapi dia tidak bilang siapa yang memberi rokok itu."

"jadi benar, rokok yang mereka konsumsi dari seseorang.. dan sepertinya aku sudah tahu siapa orangnya. sudah pasti si berengsek itu.!!" batin lisa dengan emosi.

"lisa..?? hey..!! kau melamun..??"

seulgi menggoyahkan bahu lisa karena merasa tidak mendapat respon dari lisa. membuat lisa seketika sadar.

"a- ani.."

"lalu, apa kau sudah bicara dengan jennie..?"

pertanyaan seulgi seketika membuat lisa merosot lemas.

"nee.." lirih lisa.

"lalu..?"

"lalu semuanya kacau.."

ILLUSION (you are my reason)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang