Ost Love scenario-Ikon
[RUMAH SAKIT]
"Aku senang kau sudah baik-baik saja," kata Dipta, suaranya penuh kasih sayang.
Alyssa tersenyum tipis saat kamu mengatakan itu. Dia terlihat lebih baik daripada sebelumnya, meskipun luka dan memarnya masih terlihat jelas.
"Aku juga senang sudah baik-baik saja. Tapi... Aku penasaran, apa yang membuatmu sampai menjengukku seperti ini?" tanya Alyssa, suaranya penuh keingintahuan.
"Ah, itu tugasku. Karena kau pingsan waktu itu dan terpengaruh oleh obat-obatan dan mulai berhalusinasi bahwa Jaegar, pacarmu, masih hidup padahal dia sudah lama meninggal," jelas Dipta, suaranya penuh kesabaran.
Alyssa terdiam saat kamu mengatakan hal itu. Ekspresinya menunjukkan keheranan dan rasa penasaran. Matanya terbelalak lebar, wajahnya pucat pasi, dan tangannya gemetar.
"Hah? Aku pingsan karena obat? Dan aku... berhalusinasi soal Jaegar?" tanya Alyssa, suaranya bergetar.
"Ya," jawab Dipta, suaranya penuh kepastian.
Alyssa terdiam lagi, jelas terkejut dengan informasi yang kamu berikan. Dia terlihat bingung dan penasaran.
"Aku... berhalusinasi soal Jaegar? Tapi kenapa? Bagaimana bisa?" tanya Alyssa, suaranya penuh ketidakpercayaan.
"Karena kau mencintai Jaegar. Setau aku, itu teman-temanmu yang memaksa kamu meminum obat. Mereka menghipnotis kamu, mengikat kamu, dan memaksa kamu minum obat agar kamu berhalusinasi," jelas Dipta, suaranya penuh kesabaran.
Wajah Alyssa terlihat lebih terkejut saat kamu menjelaskan semua itu. Dia jelas sangat terkejut dan tidak percaya dengan apa yang kamu katakan.
"Mereka... mereka melakukan semua itu padaku? Aku benar-benar ingin memukul mereka saat ini," ucap Alyssa
"Sudah. Mereka sudah di penjara. Kamu tidak perlu khawatir," kata Dipta, suaranya penuh kepastian.
Alyssa menghela napas lega saat kamu mengatakan itu. Ekspresinya tampak lebih tenang sekarang. Air matanya yang mengalir perlahan berhenti, dan wajahnya terlihat sedikit lebih cerah.
"Aku sangat lega mendengarnya. Aku sangat bersyukur mereka sudah tertangkap. Aku hanya berharap mereka tidak akan melakukan hal-hal seperti itu lagi," kata Alyssa, suaranya masih sedikit bergetar.
"Ya, semoga saja mereka tidak akan melakukan hal-hal seperti itu lagi. Aku sudah muak dengan semua ini," jawab Alyssa, suaranya penuh keputusasaan.
"Kau merindukan Jaegar?" tanya Dipta, suaranya lembut.
Alyssa terdiam sejenak sebelum akhirnya menjawab dengan nada yang lebih lembut.
"Aku... aku merindukan Jaegar. Tapi aku tahu dia sudah tidak ada lagi. Aku sudah mencoba untuk melupakannya tapi rasanya sulit," jawab Alyssa, suaranya bergetar.
"Aku tahu itu. Dia pasti juga merindukanmu," kata Dipta, suaranya penuh kasih sayang.
Alyssa terdiam lagi saat kamu mengatakan itu. Ekspresinya terlihat lebih sedih saat kamu mengatakan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Behind The Shadows (End)
Teen FictionAlyssa Kamila, seorang gadis yang berani menentang arus, menolak cinta dari Varo, siswa tampan yang dipuja-puja sebagai dewa idaman sekolah. Alih-alih memilih Varo, Alyssa justru tertarik pada Jaegar, siswa misterius yang dikenal dingin dan dicap se...