Upaya 12

73 5 0
                                    

Setelah kunjungan orang tua Meylin, suasana di istana kembali normal. Namun, di dalam pikiran Meylin, ada semangat baru yang muncul. 

Ia merasa lebih siap untuk menghadapi tantangan yang ada, terutama dalam hal diplomasi dan kerjasama dengan kerajaan sebelah.

Sementara itu, Damian memanggil Meylin untuk membahas rencana besar. 

"Meylin, kita perlu mempertimbangkan kerjasama dengan Kerajaan Eldoria. Ini bisa menjadi langkah strategis untuk memperkuat aliansi dan meningkatkan reputasi kita."

Meylin mengangguk. 

"Aku setuju. Tapi bagaimana cara kita mendekati mereka? Kita tahu bahwa hubungan kita sebelumnya tidak terlalu baik."

Damian tersenyum, mengingat momen-momen yang telah mereka lalui. 

"Aku pikir kita bisa memulai dengan mengundang utusan dari Eldoria ke sini. Kita perlu menunjukkan bahwa kita ingin memperbaiki hubungan dan membangun masa depan bersama."

Meylin menghela napas. 

"Itu ide yang bagus. Kita harus membuat mereka merasa dihargai dan aman. Mungkin kita bisa mengadakan perjamuan untuk menyambut mereka?"

"Perjamuan yang megah dan sederhana, dengan hidangan khas dari kedua kerajaan. Ini akan menjadi kesempatan baik untuk menunjukkan komitmen kita," kata Damian.

Keduanya mulai merancang rencana untuk perjamuan tersebut. Meylin mengusulkan untuk menampilkan pertunjukan seni dan budaya dari masing-masing kerajaan, agar para tamu merasa lebih dekat dengan rakyat mereka.

"Dan kita perlu memilih beberapa juru bicara yang tepat," lanjut Meylin. "Orang-orang yang mampu meyakinkan mereka bahwa kita memiliki niat baik."

Damian mengangguk setuju.

 "Aku akan berbicara dengan para penasihat untuk memilih delegasi yang sesuai. Kita juga harus memastikan bahwa semua pelayan dan pengawal bersiap untuk menyambut tamu kita dengan ramah."

Hari-hari berlalu, dan persiapan untuk perjamuan semakin intensif. Meylin terlibat dalam setiap rincian, mulai dari menu hidangan hingga dekorasi. Ia ingin membuat kesan yang mendalam kepada utusan Eldoria.

Saat malam perjamuan tiba, istana bersinar dengan lampu-lampu yang menghiasi setiap sudut. Meja makan yang panjang dipenuhi dengan hidangan lezat—dari daging panggang, sayuran segar, hingga hidangan penutup yang menggugah selera.

Ketika utusan dari Eldoria tiba, Meylin merasakan ketegangan di udara. Ia berdiri di samping Damian, siap menyambut mereka dengan senyuman lebar. Seorang pria bertubuh tinggi dan berwibawa, yang Meylin kenali sebagai Darius, pemimpin delegasi, melangkah maju.

"Selamat datang di istana kami, Darius," kata Damian dengan suara tegas. "Kami sangat senang dapat menyambut kalian di sini."

Darius mengangguk, tetapi Meylin bisa melihat ada sedikit kecurigaan di matanya. 

"Terima kasih, Raja Damian. Kami datang dengan harapan akan masa depan yang lebih baik."

Meylin melangkah maju, berusaha memberikan kesan positif. 

"Kami percaya bahwa kerjasama antara kerajaan kita bisa membawa manfaat bagi kedua belah pihak. Kami ingin mulai dari sini."

Darius mengamati Meylin dengan seksama. 

"Kami mendengar banyak hal tentang perubahan di kerajaan ini. Tapi kata-kata dan tindakan harus selaras."

Meylin tersenyum, berusaha untuk menunjukkan kepercayaan diri. "Kami siap membuktikannya. Mari kita nikmati perjamuan ini dan berbicara lebih lanjut tentang rencana kita."

Fate of the QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang