Upaya 25

26 2 0
                                    

Setelah pertemuan yang menentukan itu, Meylin dan Damian kembali ke istana dengan semangat baru. Mereka tahu bahwa tantangan berikutnya adalah memastikan rakyat mereka tetap percaya pada kemampuan mereka sebagai pemimpin.

"Bagaimana kita bisa memberi tahu rakyat tentang perkembangan ini?" tanya Meylin saat mereka memasuki ruang kerja.

"Kita bisa mengadakan sebuah pertemuan terbuka di lapangan kerajaan," saran Damian. "Agar mereka tahu bahwa kita bekerja keras untuk kepentingan mereka."

"Bagus! Kita perlu membuat pengumuman resmi dan menyiapkan beberapa informasi tentang apa yang telah kita diskusikan dengan kerajaan sebelah," tambah Meylin.

"Mungkin kita juga bisa mengundang beberapa bangsawan dan pemimpin lokal agar mereka turut mendukung," Damian menambahkan, merencanakan strategi.

Hari yang ditunggu-tunggu pun tiba. Meylin dan Damian berdiri di atas panggung di lapangan kerajaan, di depan kerumunan rakyat yang bersemangat.

"Warga kerajaan yang terhormat," Damian memulai dengan suara tegas. "Hari ini kami ingin berbagi kabar baik mengenai usaha kami untuk memperkuat hubungan dengan kerajaan sebelah."

Meylin melanjutkan, "Kami berkomitmen untuk membangun aliansi yang saling menguntungkan. Dewan rakyat yang akan kami bentuk akan membantu kami mendengar suara Anda, agar kita bisa menghadapi masa depan bersama."

Kerumunan bertepuk tangan, dan Meylin merasakan kebanggaan membuncah di dadanya. "Kami akan memastikan bahwa suara Anda didengar dan setiap keputusan yang diambil akan menguntungkan semua."

"Apakah ada pertanyaan?" Damian menambahkan, melihat ke arah kerumunan.

Seorang wanita tua melangkah maju. "Bagaimana jika para bangsawan menolak untuk mendukung keputusan dewan?"

"Dewan ini akan memiliki kekuatan untuk menyampaikan pendapat dan kebutuhan rakyat, dan kami akan memastikan bahwa suara dewan didengar di dalam istana," Meylin menjawab dengan tegas.

Satu per satu, warga mulai mengajukan pertanyaan dan memberikan dukungan. Meylin merasa bahwa kehadiran mereka memberikan energi baru.

"Bagaimana dengan masalah pertanian? Kami butuh dukungan lebih untuk menghadapi musim kemarau," seorang petani meminta.

Damian mengangguk. "Kami akan bekerja sama dengan dewan untuk memastikan kebutuhan dasar seperti pertanian diperhatikan."

Meylin tersenyum, merasakan harapan yang mengalir di antara rakyat. "Kami berjanji untuk berjuang demi kesejahteraan semua. Anda tidak akan pernah sendirian dalam perjuangan ini."

Meskipun pertemuan itu berjalan sukses, mereka masih menghadapi tantangan di depan. Di malam hari, Meylin dan Damian duduk bersama, merencanakan langkah-langkah selanjutnya.

"Aku rasa beberapa bangsawan masih skeptis terhadap perubahan ini," Damian mengungkapkan keprihatinannya. "Mereka mungkin merasa terancam dengan ide dewan rakyat."

"Benar. Kita perlu memastikan bahwa mereka juga merasa terlibat dalam proses ini. Mungkin kita bisa mengundang mereka untuk berdiskusi lebih lanjut," Meylin menanggapi.

"Bagus, kita bisa mengadakan pertemuan informal di istana, di mana mereka bisa berbagi kekhawatiran mereka," Damian setuju.


Hari berikutnya, mereka mengundang para bangsawan ke istana. Ruangan besar diatur sedemikian rupa agar terlihat nyaman dan ramah.

Meylin memperhatikan wajah-wajah yang hadir. Beberapa tampak ragu, sementara yang lain menunjukkan ketertarikan.

"Terima kasih telah datang, Yang Mulia dan para bangsawan," Meylin membuka pertemuan. "Kami ingin mendengar pendapat Anda tentang pembentukan dewan rakyat ini."

Fate of the QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang