Bab 24

173 12 1
                                    

Kini tian berangkat kesekolah dengan motor dan berkendara dengan kecepatan tinggi lantaran dirinya sudah hampir telat bagaimana tidak tian tadi malam bermain game online bersama teman-temannya sampai subuh dan itu membuat tian bangun terlambat.

Gerbang sekolah pun akan di tutup oleh satpam karna jam bel masuk dan tian pun terlambat dan memutuskan untuk membolos dan pergi ke markas alvagas.

tian memasuki markas dan memanggil salah satu anggotanya sakaligus teman kepercayaan yang bisa ia percaya untuk mengatur semua yang ada di markas tersebut.

" yan lo gak sekolah? " tanyanya, dan tian pun tak menjawab lalu berbisik pada marvel.

" orang tadi malem lo taro di mna " bisiknya.

" oh, aman aja ada di gudang markas " jawabnya lalu mengajaknya pergi ke gudang markas tempat rio di sekal di markas itu.

Langkah kaki mendekat ke arah rio dan bertepuk tangan dengan tertawa lepas di hadapannya dan siapa lagi kalau bukan tian dan di ikuti oleh marvel.

" good job " ucap tian selari mendongakkan kepada rio yang lemas dan tangannya di ikat oleh rantai.

" oh iya kemarin kan lo ngancem gue ya? Tapi ya udah lah tenang aja gue baik kok " lanjutnya tersenyum senang.

" sebenarnya gue bisa aja matiin lo dari dulu dan gue sebenarnya gak takut sama ancaman lo cuma karna gue males aja berdebat sama lo jadi ya udah lah biarini aja dulu banjingan ini bersenang-senang dulu, kan? " ucapnya lalu tertawa kecil dan mengambil pisau kecil di dalam jaketnya lalu menancapkanya pada kedua paha rio.

Jlep jlep, darah segar mengalir deras dari pahanya membuatnya meringis kesakitan.

Awss " stop stop cukup udah stop " ucapnya menahan  tian agar tidak menusuknya lagi.

" kita dulu sahabat yang lo tega bunuh gue " lanjutnya memasang muka melas.

" kita dulu memang sahabat, tapi mana ada seorang sahabat yang menjadi penghianat kayak lo " jawab tian marah dan meninju kepala rio akibat amarahnya.

" dulu lo pernah janji sama gue lo gak akan jadi penghianat tapi apa lo dulu mau bunuh gue lo sengaja dorong gue ke jurang tapi untung aja waktu itu ada bang aran yang sigap nyelamatin gue sampe tulang rusuk dia patah " lanjutnya mengingat kejadian di mana dirinya hampir mati tangan rio, sahabat yang selalu menolongnya saat ia di buli di rendahkan namun persahabatan mereka berhenti lantaran rio yang malah membantu orang yang ingin mencelakainya hingga hampir mebuat dirinya kehilangan nyawanya,dan itu sebab tian sangat benci pada seorang penghianat apa lagi rio.

" lo dah berubah ya yan gue mengakui waktu itu gue salah itu karna ___

" karna apa? Hah " ucapnya menekan karna rio yang tidak melanjutkan pembicaraan nya.

" karna gue iri sama lo yang selalu dapet peringkat pertama dan gue juga gak Terima lo selalu mendapatkan perhatian dari guru " ucapnya sambil menundukkan kepalanya.

" lo gak inget, dulu lo tu selalu saja buat masalah dan lo juga gk pernah belajar setiap gue ingin ngajarin lo nya gak mau kan " ucapnya mulai mendalami percakapan.

" iya gue tau gue menyesal, tapi bukan itu saja gue di suruh sama mereka waktu itu untuk dorong lo dan sebenernya gue udah nolak tapi karna mereka ngancem gue kalau gak ngelakuin itu adek gue bisa jadi sasarannya " jawabnya tersendu.

" dan setelah kejadian itu lo pindah dan gue nyesel banget gue kehilangan orang yang paling bisa buat gue bahagia walaupun sebentar, lo tau kan gue terlahir di keluarga broken home dan gue harus jagain adek gue " lanjutnya.

" waktu itu gue memutuskan untuk pindah tempat kakek nenek gue karna bokap gue yang nyuruh, adek gue ikut nyokap gue waktu itu dan gue sama adek gue terpisah dan du situlah gue tau cuma lo yang bisa ngertiin gue " lanjutnya mulai mengeluarkan air matanya.

Kamu Dan Masalalu Ku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang