Bab 14

186 15 1
                                    

Mereka yang berada di rumah sakit sedikit bingung karna mereka tidak dapat mendonorkan darah ke tian karna darah mereka tidaklah cocok.

Brak  " kek mana ini tian bisa gk selamat kalo gini mah"  ucap ferrel frustasi.

Mereka yang tersisa hanya ferrel aldo daniel Rasta lion dan ashel yang masih menunggu dan mencari pendonor untuk tian.

" maaf apa Pendonornya sudah ada " tanya suster yang bekerja menangani tian.

" maaf sus kita belum dapet pendonornya " jawab ferrel.

" saya mohon untuk di carikan cepat kalau tidak pasien tidak dapat di selamatkan karna darah yang keluar cukup banyak " ucapnya lalu pergi, namun sebelum ia pergi ia diberhentikan oleh ferrel.

" waktunya sampai kapan sus " Tanyanya.

" kemukiman besok pagi ia sudah mulai kehabisan energi dan kemungkinan besok juga dia akan kehilangan nyawanya, tapi tenang saja kami para suster berusaha membantu untuk mengulur waktu terjadinya kontraksi pada tubuh pasien " jawabnya lalu kembali berjalan meninggalkan mereka.

" gmna tian " tanya Aran yang baru saja datang dengan khawatir.

Namun mereka tidak ada yang menjawabnya.
" kenapa malah pada diem " lanjutnya

" bang tian, tian mengalami cedera di kepalanya yang sangat gatal karna pukulan dan benturan kayu yang di terimanya membuat tian kehilangan darah yang banyak, jadi sekarang kita lagi cari pendonornya " jawab ashel dengan matanya yang sedikit memerah.

" terus juga kata suster tadi kita harus cepet dapet pendonornya kalau tidak besok pagi ia akan kehilangan energi bahkan bisa kehilangan nyawanya " tambah ferrel.

Hufff  " cuma zean sepertinya yang memiliki darah sama seperti tian yaitu golongan darah AB negatif " ucapnya membayangkan zean.

" coba aja bang zean ada di sini pasti dia adalah orang pertama yang akan berkorban demi tian " lanjut ashel, mereka yang mendengar itu pun tersentuh hatinya.

" kita harus nyari malem ini ok " ucap Aran pada mereka, dan mereka pun setuju.

" gw sama rasya jagain tian " ucap Liao dan mereka setuju.

" terus gw "  ashel

" lo pulang aja sono " jawab aldo.

" iss, gw kan mau ikut " ucap ashel yang seperti orang merajuk.

" udah lah ashel kamu pulang aja, chika nungguin kamu di rumah masa tamu gk dilayani dengan baik " ucap Aran lalu ashel pun menurutinya.

Setelah ashel pulang dan Aran serta ferrel aldo dan daniel yang mencari pendonor dan darah untuk tian sebelum fajar, dan tentu susah bagi mereka menemukan pendonor tersebut karna waktu malam adalah waktu di mana orang-orang beristirahat.

Dan mereka mempunyai ide kalau saja pasti gracio memiliki darah yang sama dengan tian dan zean jadi mereka memutuskan untuk kerumah gracio.

" lo yakin kalo om cio bakalan donorin darahnya ke tian " tanya ferrel.

" kita harus coba bujuk supaya om cio mau, soalnya cuma om cio lah yang memiliki darah itu " jawab Aran yang juga tak yakin bahwa cio mau mendonorkan darahnya kepada tian.

" assalamu'alaikum om " ucap Aran du depan pintu rumah gracio.

" ya, ada apa kalian kesini, kalo mau nyari tian dia gk ad di rumah palingan udh mati tu anak " jawab cio yang masih setengah kesadarannya.

" om bukan itu, tapi " ucap Aran guyub.

" tapi tian butuh donor darah om, om bisa ka rumah sakit kasih darah om untuk tian " lanjutnya sedikit takut dengan jawaban cio.

Kamu Dan Masalalu Ku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang