Bab 28

202 15 2
                                    

" hem hem " dehem ashel dari balik pintu.

" eh gak kok enggk " panik tian terkejut ternyata ashel masih di balik pintu.

Brakk " awas aja ya lo pada " ucapnya sambil memukul pintu.

Ashel pergi dan mereka berempat bersantai santai di kamar dengan bermain game dan bercanda ria.

" eh bentar bentar gue mau nanya sesuatu ke lo " ucap aldo dan pembicaraannya kini bertanya ke tian.

" ya ngapa " ucapnya memperbolehkan.

" tadi malem pas kita ke markas kok rio ada di markas kita terus kok lo bolehin dia di markas kita sih " tanya aldo dan yang lain pun setuju dengan pertanyaannya, dan tian pun menceritakannya mereka pun mengerti dan sedikit tidak percaya ternyata tian masih memiliki sisi di mna ia adalah manusia pada umumnya.

setelah hari sudah akan gelap mereka balik ke dari rumah aran dan tersisa tian yang ingin beranjak dari kasurnya menuju taman belakang.

tian duduk berdiam memandangi bintang bintang yang berkilauan di langit yang malam namun cerah.

" udah kalo lo ingin perjuangin cinta lo ke chika lo kejar dia sampe dapet karna kesempatan gak datang dia kali " ucap aran lalu duduk di samping tian.

" tapi gue gak bisa bang " ucapnya menunduk.

" kenapa?

" karna di hati gue masih ada muthe , dan jujur gue sebenernya memang punya perasaannya ke chika tapi gue bingung bang " jawabnya.

" huff.. Susah kalo lo masih ada bayangan masa lalu di hidup lo tapi setidaknya lo tau muthe yang ninggalin lo waktu itu di mna lo hampir saja kehilangan nyawa lo " ucap aran yang mengetahui tentang muthe dan tian dulu dmna tian rela mengorbankan nyawanya untuk muthe yang hampir saja ketambrak truk dan tian menolongnya dan itu membuat tian koma selama satu bulan, namun muthe entah pergi kemna dan membuat tian down dan semakin berantakan hingga sekarang.

" lo harus berpikir dia kali untuk memiliki jalan dan gue bakal bantu lo sebisa mungkin dan inget masih banyak orang orang yang masih sayang sama lo " lanjut aran lalu pergi meninggalkan tian sendiri yang masih mencermati setiap perkataan aran.

Tian pun akhirnya pergi ke kamarnya lalu menidurkan tubuhnya sambil menyalakan musik untuk menghilangkan pikiran yang semakin hari semakin bertambah.

" huff... gmna ya, kalo gue sama chika terus dia tau kalo gue yang bunuh sodara kembarnya chiko gmna " ucap nya pelan.

" udah deh males banget mikirin ini semua bukannya makin ringan malah makin stress yang ada " lanjutnya lalu memiringkan tubuhnya lalu tertidur.

" gue bakal bantu lo selalu yan " ucap aran dalam hati yang membuka pintu kamar tian untuk memastikan saja lalu pergi ke kamarnya sendiri.

.
.
.
.
.

Pagi hari ini tian memutuskan untuk sekolah walaupun sudah di larang anin dan aran namun tian tetap saja untuk pergi kesekolah.

tian berangkat pagi seperti biasa karna ia memutuskan latihan basket di sekolah untuk persiapan lomba antar sekolah.

" wi anjay kapten basket kita masuk " ucap daniel menghampiri tian.

" menang pasti sekolah kita nanti kalo tian yang main " lanjut aldo.

" ya iya lah sapa dulu gitu " ucap tian pd lalu menaruh tasnya lalu mengajak rasya da daniel untuk latihan.

" gassken cuy " ucap daniel dan rasya lalu mengikuti tian ke lapangan.

tian memainkan bolanya dengan lihai dan berkali-kali memasukkan bolanya ke ringan basket dan yang lain pun bertepuk tangan tabjub juga para siswi yang melihat tian pun tambah terpesona akan tian karna biasanya tian jarang sekali latihan di sekolah namun biasanya ia berlatih di rumah aran.

* widih pesonanya nambah cuy
* makin jatuh cinta aku sama tian
* aw aw calon idaman gue tu
* mode basket memang makin the best deh

Seperti itulah bisikan bisikan dari para siswi yang memperhatikan tian latihan basket.

Dan tian pun selesai latihan lalu pergi ke taman belakang untuk istirahat sebentar kebetulan sekarang ini jam kosong jadi tidak ada pelajaran dan para murid bisa mengisi waktu luang itu untuk aktivitas yang mereka inginkan.

" hmm. . .  keknya lagi banyak pikiran " tanya rio lalu duduk di samping tian.

" udahlah dari pada mikirin yang gak ada gunanya mending kita ke kantin " lanjutnya.

" tau aja gue lagi perut gue masih kosong " jawab tian dan mereka berdua pun pergi ke kantin.

Tian dan rio melihat ada teman teman tian dan menghampirinya.

" lo pada gak ngajak ngajak awas ya " ucap tian lalu duduk dan memesan makan.

" ye lo nya kali yang ngilang tadi " ucap daniel dan membuat tian hanya garuk garuk kepala merasa bersalah.

" yan gue duluan ya " ucap rio pada tian.

" eh tunggu " ucap tian dan rio pun memberhentikan langkah nya.

" udah sini aja " lanjutnya.

" udah santai aja sama kita mah ya kan " ucap daniel dan yang lain pun setuju.

Setelah selesai mereka kembali ke kelasnya masing masing dan rio, rio adalah anak Kelas 12 IPS A yang kelasnya lumayan jauh dari kelas chika dan tian.

Skip

.
.
.
.

Sepulang sekolah saat tian ingin ke parkiran ia di tarik oleh flora ke belakang kelas.

" kenapa? " tanya tian pada flora yang sudah melepaskan tarikannya.

Plakkk

" DASAR COWOK BRENGSEK " ucap flora marah dengan menampar tian sekuat tenaga dan tian yang merasakan tamparan itupun terkejut.

" gue tau kenapa lo waktu itu ninggalin gue begitu aja kemaren " lanjutnya.

" maksudnya! " tian semakin bingung.

" LO UDAH BUAT GUA YAKIN AKAN CINTA Lo TAPI, tapi ____

" TAPI TERNYATA LO CUMA JADIIN GUE SEBAGAI PELARIAN LO DARI CHIKA " ucap flora dengan menangis bercampur marah.

" maaf  " ucap tian pelan setelah menyadarinya.

" kalo lo memang gak cinta sama gue gak usah di paksain " ucap flora mulai tenang.

" lo cuma beri gue harapan yang gak pasti dan lo seakan punya perasaan yang sama ke gue ternyata enggk di hati lo udah ada chika " lanjutnya dan membuat tian terdiam mencermati semua perkataan flora.

" maaf gue gak ber___

" gue bakal berhenti sampe sini aja, thanks atas semua dan rasa sakit yang lo kasih " ucap flora memotong ucapan tian lalu pergi dengan tangisannya.

Tian yang mendengar itu pun seketika terdiam dan merasa dirinya lah luka bagi orang lain dan ia lah orang yang tak pantas mendapatkan cinta tulus dari seseorang yang tulus.

tian kembali ke parkiran dan menaiki motornya dan mengendarainya menuju ke markas.

tian sampai dan berjalan ke arah garasi markas geng itu melihat beberapa motor dan mobil yang lumayan hasil balap dan taruhan yang disimpan di markas.

" hmm.. Gue punya ide " ujarnya lalu memasuki markasnya dan memanggil Tio dan Marvel.

" ada apa lo manggil gue " ucap Marvel dan Tio setuju.

" gue mau mobil dan motor hasil taruhan dan balap kita jual aja " jawabnya.

"Kenapa? " binggung Marvel.

" kita jual yang enggk kepake aja jugaan itu udah lumayan banyak " ucap tian.

" terus uangnya kita simpen di bank buat simpenan kita nanti, gmna? Kalinya setuju " lanjutnya dan mereka pun mengerti.

" setuju kalo gue mah, soalnya di garasi udah numpuk banyak tu " ucap Marvel menyetujui ide yang tian sarankan.

Jangan lupa kalo habis baca pencet bintang nya ya.

Maaf 🙏 kalo masih kurang nyambung sama alurnya soalnya aku juga bingung.

Makasih banyak yang udah udah baca sampe sini.

Kamu Dan Masalalu Ku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang