Setelah service yang telah skylar lakukan, kini waktu mereka untuk beristirahat.
"Lu mau sekolah ga besok?" Skylar bertanya dengan alat tidur yang ia siapkan di kedua tangannya.
"Liat kondisi aja, siapa tau besok mendingan" Skylar hanya mengangguk paham lalu mengeluari dan menutup pintu kamar dengan hawa dingin yang begitu mencekam.
Baru saja aeron ingin beristirahat dengan tenang, pintu itu kembali terbuka.
"Ett ketinggalan" Skylar kembali membuka pintu kamar dengan membawa selimut tebal bermotif garis.
Skylar yang peka sontak membaluti aeron dengan selimut yang ia bawa, dirinya berpikir bahwa aeron akan mati kedinginan jika tidak memakai selimut, terlebih lagi dirinya sedang tidak fit.
"Dah" Setelah memakaikan aeron selimut, skylar lagi lagi keluar dan menutup pintu kamar untuk tidur di sofa sembari menonton film netflix kesukaannya.
'Hadeh, dipikir pikir kalo gua siksa aeron sampe mati juga ga bakalan ada lagi pesaing gua. Ya walau ga sebanding sih haha' Batin nakal skylar mulai berbisik, namun entah mengapa skylar begitu tak tega dengan sang rival sendiri, apa mungkin dirinya memang tak tega?.
"Nevermind lah" Ujar skylar kembali berfokus pada tontonannya.
Namun di sisi lain bukannya memulih, keadaan aeron malah memburuk bahkan lebih buruk dari sebelumnya.
"Ler... ler please.." Hanya suara lirih dan samar samar yang dapat keluar dari mulut aeron. Namun ajaibnya skylar dapat mendengar lirihan letih itu bagai koneksi yang terhubung diantara mereka berdua.
Skylar dengan sigap memasuki kamar dan menemui aeron yang nampak memburuk setelah 5 menit ditinggalkan sendiri disana.
"Gua tau gua aneh, but... can you hug me right now?" Ujar aeron lirih sembari menggenggam tangan kecil skylar, Skylar begitu terkejut dengan tingkah aeron sekarang, namun dirinya berpikir ini adalah efek samping dari penyakitnya atau memang ini adalah sisi lain dari sang ketua genk aexol itu.
Tangan yang begitu dingin sedari tadi menggengam erat tangan mungil skylar, tak hanya itu, aeron mengukir wajah yang cukup... aneh bagi skylar, mata sayu aeron nampak memerhatikan skylar intens, sedangkan hidung dengan semburat merah alami itu bisa dilihat oleh skylar.
"I-iya, abis ini tidur ya." Tak tau bagaimana ini bisa terjadi, tiba-tiba skylar merasa gugup melihat wajah tampan aeron, tak salah jika skylar mulai menanam sedikit benih cinta pada aeron.
Aeron dengan sigap menarik tengkuk leher skylar mendekat dengan dirinya, ternyata bukan peluk yang ia inginkan.
"ACKKHH ROMNN"
Aeron menyesap kuat bibir skylar yang selama ini dia tahan untuk tak mencobanya, namun semua itu gagal ketika hari ini tiba.
Skylar tak berkutik apapun, dirinya bahkan tak memberikan perlawanan ketika aeron menggigit bibir bawahnya. Entah dirinya benar benar menikmati kegiatannya atau kah dirinya berpikir bahwa dirinya tak akan mampu melawan aeron yang seperti kesetanan.
Mengingat adegan yang sudah berlangsung cukup lama, aeron melepaskan tautannya dengan skylar. Nampak saliva skylar yang menjuntai dengan liarnya.
"Cantik cantik liar ya kalau balapan hahaha" Goda aeron sembari mengesat saliva skylar yang tersisa.
Merasa ingin lebih, aeron menarik skylar untuk menaiki kasurnya. Seperti penyakitnya yang sudah terangkat dan menyisakan energi penuh untuk menyetubuhi skylar.
"GOBLOK, SADAR ANJING" Skylar yang merasa mereka melalui batas akhirnya menutup wajah aeron dengan satu tangannya dan mengambil ancang-ancang untuk kabur dari dekapan aeron.
"Shh luka gua" Tak disadari skylar memegang erat luka di pipi aeron yang membuat sang ketua genk aexol itu kembali merasakan nyeri di sekitar lukanya.
"S-sorry" Skylar sontak melepas tangannya dan berniat untuk mengganti kapas yang sudah berlumur darah.
"Gua obatin lagi, tapi jan liar kayak tadi" Peringat skylar, skylar pun kembali mengambil P3K dan mengganti kapas yang sedang aeron gunakan.
Suasana sangat hening ketika skylar mulai mengganti kapas aeron, rasa canggung skylar menggebu gebu, berbeda dengan aeron yang hanya santai menikmati sentuhan kapas halus di pipinya.
"Ah gua beneran gabisa tidur sendiri cok, temenin gua please" Ucap aeron lemas ketika skylar sudah mengganti kapas yang ia kenakan sedari tadi.
'Kesian si, tapi kalau kayak tadi gimana cok?' Batin skylar mempertimbangkan segala sesuatu, takut aeron membutuhkan sesuatu kepada skylar saat skylar tertidur pulas di sofa, sedangkan di sisi lain skylar takut aeron akan semakin menjadi jadi ketika ia tidur bersama dengan aeron. Terlebih lagi kamar itu hanya memiliki satu kasur di dalamnya.
"Gua temenin, tapi ga satu kasur ya." Tanpa memperdulikan jawaban yang akan keluar dari lisan aeron, skylar mengeluari kamar dengan cepat.
GRRRTTT GRRRTTTT GRRTTT....
Bunyi gesekan sofa yang begitu bising, ternyata skylar membawa sofa itu masuk ke dalam kamarnya agar dirinya dapat menemani aeron tidur meski tak satu kasur.
"Tidur lah, besok gua mau sekolah. Jan macem macem lu ama gua" Ucap skylar dari sofa yang tak memiliki jarak yang cukup jauh dari kasur aeron.
"Yaa" Aeron kembali memakai selimutnya dan memasuki alam mimpi.
Kini suasana malam begitu hening, hanya terdengar suara jam yang bergerak. Aeron yang sudah tertidur pulas namun skylar masih memainkan ponselnya kala ia tak bisa tidur dengan mudah.
"Aeron beneran tidur kah?" Skylar berbicara sendiri kemudian ia menaruh ponselnya untuk mendatangi kasur tidur aeron.
Wajah damai aeron yang hanya bisa dilihat skylar pada malam ini, setelah ia pikir pikir, aeron begitu manis dengan gingsulnya.
Saat sedang mengamati inci inci wajah aeron, Tetiba aeron membuka matanya pelan meratapi skylar yang ternyata sudah menatapnya terlebih dahulu dari jarak yang cukup dekat. Skylar terkejut bukan main, sudah pasti dirinya akan dituding oleh aeron.
"Anjing lu suka gua ya? deket banget liatnya" Ucap aeron spontan.
"Gua cuma khawatir goblok, lagian yang tadi nyosor juga elu" Skylar berbicara blak blakan dan kembali menuju sofa nya sembari menutup telinga agar yak terdengar ocehan bising aeron.
"Gua mau tidur yon, jan berisik ngapa" Skylar yang tadinya tak bisa tidur kini mulai memejamkan matanya, efek kelelahan dengan keadaan hari ini...
_________
________
_______
tipis dulu ya🤭
KAMU SEDANG MEMBACA
Rival ! (Aeron x Skylar)
FanfictionKetika dua berandalan yang mulai jatuh hati satu sama lain, from enemy to lovers. Itulah yang mereka rasakan, sudah berkali kali genk mereka bertengkar, bertaruhan bahkan mengancam satu sama lain. Namun, di sela sela pertengkaran mereka, ada salah s...