Dyren, lelaki itu menginjakkan kaki masuk setelah tau bahwa skylar kecelakaan di perjalanan menuju bandara. Hati gelisah yang membuat dyren sangat tak nyaman, ruangan skylar yang tadinya hampir penuh dengan suara kini terdiam melihat kedatangan dyren.
"Renn" Skylar mengganti posisi menjadi duduk dan bersandar di tembok kasur.
"Ler ler, maaf ya" Dyren ikut duduk di samping kasur menatap manik mata skylar yang begitu sembab.
"Jangan minta maaf, salah gua ini karena buru buru, lagian lu ga minta jemput juga" Skylar menunduk pasrah menatap infus di tangannya.
"Jangan sok kuat gitu" Tanpa aba-aba apapun, dyren memeluk hangat badan skylar, sudah lama mereka tak berpelukan seperti ini.
Disaat itu juga, para genk aexol yang tadinya disuruh aeron untuk ikut menjenguk dan melihat kondisi naas skylar akhirnya malah menonton tingkah sepasang sahabat lama itu.
Skylar sedikit terpukau, ia membalas pelukan dyren tanpa memperdulikan para anggota genk aexol dan flechenko yang sedang memperhatikan aksi keduanya.
Disaat suasana hangat dan nyaman menimpa skylar dan juga dyren, di sebrang malah memberikan atmosfer dingin. Tatapan tajam aeron tak pernah lepas dari skylar yang nampak begitu nyaman berada di pelukan dyren.
Sutsujin yang duduk tepat di samping aeron, sontak mengelus pelan punggung belakang aeron dan mulai tertawa sumringah menghadap kairi.
"Pftt, sini nyender baee" Kairi berusaha memberikan bahunya agar sutsujin menghentikan kegiatannya.
"Labyu" Bisik sutsujin pelan kemudian menyender di bahu kekar milik kairi, kairi yang memperhatikan tingkah lucu sang pacar sontak mengelus halus surai hitamnya dan tak lupa mencubit pipi sang empu.
Dirasa cukup lama mereka berpelukan, skylar melepasnya dan pemandangan yang ia lihat paling pertama adalah sorot tajam mata aeron yang begitu mengintimidasi.
"E-emm" Gelagap skylar mengalih pandang sesudah menatap aeron.
Tak lama suara hentakan kaki yang begitu laju mulai memasuki ruangan skylar, membuat rasa panik dan curiga tergabung dalam satu ruangan.
"Ler, ini gimana soal genk klotz. Mereka udah kumpul di markasnya sendiri" Ujar kelra tersentak sentak dan membungkukkan badannya.
"Kalian pergi aja jagain irrad sama rinz, lagian disini masih ada dyren sama anak aexol yang lain" Ucap skylar yang kembali bersandar di kasur rumah sakit yang tak begitu empuk.
"Ga spesial banget lu ron, dyren di sebutin namanya giliran elu cuman 'anak aexol' doang hahaha" Bisikan nakal flap berusaha memanas manaskan aeron yang duduk di sofa tepat depan flap.
"Babe" Cubit marco kepada flap yang dianggap terlalu ke kanak kanakan, sontak flap mengelus tangan kanan bekas cubitan marco, dirinya tersenyum canggung menatap marco yang nampak begitu serius.
Aeron yang mendengarnya hanya mematung seribu kata, dirinya hanya berfokus pada skylar kemudian ia menampakkan ekspresi yang sulit di deskripsikan, aeron tersenyum miring ketika dirinya kembali mengingat wajah cantik skylar yang terus mendesah karenanya.
Apakah harus ia cemburu dengan skylar yang memeluk balik dyren? Bahkan tadi wajah skylar lebih indah ketika bersama aeron dibanding bersama dyren sekarang.
Dirty mind, sontak aeron menggeleng pelan menghapus pikiran kotornya, mungkin hal yang tepat untuk saat ini adalah menjadi orang yang sangat dibutuhkan skylar, tapi bagaimana?
"Siap ketua, gua ama yang lain ke arena duluan ya. Ntar gua kabarin" Ujar nael menarik pelan pergelangan rinz untuk mengeluari ruang pasien, rinz yang mendapat perlakuan tersebut hanya menerima keadaan kemudian disusul oleh para genk flechenko.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rival ! (Aeron x Skylar)
FanfictionKetika dua berandalan yang mulai jatuh hati satu sama lain, from enemy to lovers. Itulah yang mereka rasakan, sudah berkali kali genk mereka bertengkar, bertaruhan bahkan mengancam satu sama lain. Namun, di sela sela pertengkaran mereka, ada salah s...