Chapter 15 revisi

25 2 2
                                    

Tanggal 1 Januari tahun 21xx pukul 00.00 menurut kalender masehi, Indonesia merayakan peringatan tahun baru pertama di dunia asing, kembang api dinyalakan, menciptakan pemandangan indah di langit. Di atas kapal layar milik kerajaan Demak, raja Fatah atau pangeran Jimbun sedang menyaksikan perayaan tahun baru tersebut.

Pagi hari, di IKN, Rahmat sedang berbicara kepada Ilham, Ilham berkata "sebenarnya apa yang kau pikirkan?"

"Di jakarta pasti ada kapal Induk US" ucap Rahmat

"Maksudnya USS. Nimitz?" Ucap Ilham

"Benar, kita rubah namanya jadi KRI. Majapahit 40" ucap Rahmat

"Apa bisa begitu?" Ucap Ilham keheranan

"Soalnya kita kekurangan armada, tidak cukup jika kita hanya mengandalkan kediri dan surakarta, kita butuh satuan tambahan soalnya kita akan berperang dengan dua front" ucap Rahmat.

"Iya juga, Majapahit memiliki pengaruh besar di samudra selatan, tanpa kita sadari kemungkinan kita bakal kecolongan, terutama di papua Nugini" ucap Ilham

Sedangkan itu di Moisuru, Bougenville, daerah otonomi khusus Papua Nugini. Pasukan TNI AD yang sebelumnya merupakan anggota angkatan bersenjata Papua Nugini melakukan patroli rutin. Bougenville merupakan salah satu daerah terluar sehingga harus diamankan.

Di wilayah pantai, pasukan kerajaan Amanatun melakukan pendaratan atas titah dari pangeram Wardana. raja Bonunaek memimpin pasukan berkata "apakah ini kerajaan Indonesia?" Sambil melihat komplekan resort pariwisata bergaya tradisional khas budaya suku Toboroi.

Pasukan berkuda Amanatun dipersiapkan untuk menjelajahi ruas jalan Bougenville. Semenjak kabar kedatangan pasukan kerajaan Amanatun, seluruh wilayah Moisuru sudah terlebih dahulu dikosongkan dari keberadaan warga sipil.

Disaat salah satu prajurit yang penasaran membuka pintu villa, seketika DUAARRR.. bangunan villa meledak keras, membuat beberapa kuda prajurit Amanatun mengamuk dan berlarian tidak tentu arah, beberapa kuda menginjak ranjau dan meledak.

Raja Banunaek kebingungan akibat ledakan ranjau yang terus mengenai prajuritnya. Seorang prajurit berkata "baginda, tempat ini tidak aman, lebih baik kita kembali ke kapal"

Mendengar itu, raja Banunaek berkata "MUNDURR!! kembali ke kapal!"

Disaat Raja Banunaek dan prajuritnya hendak kembali ke kapal, seketika kapal - kapal itu meledak dan melemparkan beberapa prajuritnya. Ternyata sebuah kapal selam penjelajah Nuklir kecil berada di lepas pantai menembakkan torpedonya ke kapal - kapal kerajaan Amanatun. Raja Banunaek keheranan menyaksikan KRI. Nanggala 402 berada dihadapannya.

Kota Merak, merupakan kota pelabuhan penting yang dimiliki oleh Pajajaran. Prabu Kian Santang atau bernama asli Raden Sanggara adalah raja yang mendapat julukan Sunan Suci dikarenakan sikap kebijaksanaannya, sekarang dia sedang melakukan blusukan ke kota Merak, kesempatan ini pun digunakan Purnomo untuk menjalin hubungan diplomasi.

Purnomo dan Samaratungga turun dari kapal, ini merupakan pertama kalinya mereka berdua menginjakkan kaki di wilayah Pajajaran.

Purnomo berkata "apa kau yakin kita akan bertemu dengan Prabu Kian Santang?"

:aku sangat yakin, walaupun aku tidak pernah kesini, tapi Sriwijaya memiliki jaringan mata - mata yang sudah lama mengintai pergerakan di benua Majapahit" ucap Samaratungga kemudian melihat Prabu Kian Santang sambil berkata "itu dia, Raden Sanggara"

Waktu matahari terbenam, KRI. REM 331 sedang berlayar sendirian ke wilayah kekaisaran Majapahit, perjalanan menuju ke wilayah kekaisaran Majapahit sejatinya memerlukan waktu yang lumayan lama yaitu sekitar satu setengah bulan. KRI. REM tidak mengikuti komando dikarenakan kasihan kepada Angga yang kepengen menyelamatkan pujaan hatinya.

Kapten Haris yang memperhatikan Angga yang sedang melamun berkata "masih memikirkan cewekmu Letnan Angga?"

"Aku tidak yakin apakah aku bisa menyelamatkan Rai atau tidak?" Ucap Angga

"Selalu ingat, kita sekarang berada di dunia yang asing, kemungkinan hal akan terjadi karena hukum di dunia ini berbeda dengan dunia asal kita, jadi kau itu harus siap" ucap Kapten Haris

Tidak lama kemudian KRI. REM 331 memasuki sebuah kabut yang teramat tebal, semua sensor diaktifkan, radar KRI. REM mendeteksi sebuah sinyal aneh.

Kabut mulai mereda, seluruh awak KRI. REM seketika terdiam menyaksikan sebuah kapal raksasa tiba - tiba muncul dari dalam kabut, sebuah kapal yang berasal dari era perang dunia kedua.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: a day ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

In Nusantara World : Bagaimana Negara +62 Bekerja Di Dunia LainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang