Bab 19

120 7 0
                                    


HAPPY READING

***

Raisa melihat packing list yang ia catat sejak kemarin, ia melakukan ini agar dapat meminimalisir kelalaian pada dirinya. Ia lebih baik mencatat ketimbang mengingat-ngingat, karena jika diingat ia bisa lupa. Sebenarnya iia melakukan ini tergantung akan traveling ke mana, kalau hanya ke Bandung, ia hanya bawa seadanya saja.

Namun ketika ke luar negri ia memastikan perlengkapan secara detal. Ia membawa dua koper, satu untuknya dan satu untuk koper Angel, satu laggi travel bag mengingat kalau barang-barang Angel itu banyak yang harus di bawa.

Saat ini ia dibantu oleh mbak menyusun barang-barangnya ke bag organizer, ia memisahkan pakaian dalam, peralatan makeup, alat kebersihan, pakaian utama untuk sehari-hari. Pakaian Angel juga sama ia pisahkan, tidak lupa bantal leher untk perjalanannya di pesawat.

Raisa juga tidak lupa memasukan alat vakum untuk mengantongi pakaian, yang paling penting alat kesehatan, untuk menjaga kondisi tubuh, plaster luka, obat antiseptic, obat mabuk perjalanan, obat masuk angin, minyak kayu putih hingga pembalut. Raisa memastikan lagi kopernya, ia tidak ingin barang-barang pentingnya, memastikan tidak ada yang ketinggalan. Akhirnya semuanya beres,

"Udah selesai bu?" Tanya mbak.

"Iya, sudah kalau besok saya pergi. Mbak jaga rumah, ya."

"Iya bu, pasti. Berapa lama ibu ke luar negri."

"Palingan seminggu enggak lama."

"Ini jam berapa?" Tanya Raisa, ia bergegas beranjak berdiri karena jika jam tujuh Tobias pasti sudah datang ke sini.

"Hampir jam tujuh kurang lima menit bu."

"Kamu buatin sarapan ya, mbak."

"Seperti biasa bu?"

"Iya apa aja. Kalau bapak datang buatin teh, Jangan sekali-kali kasih kopi bapak tidak bisa minum kopi" ucap Raisa, ia bergegas melangkah menuju kamar mandi, tanpa menunggu jawaban mbak.

Sementara mbak keluar dari kamar Raisa, lalu ke dapur. Seperti biasa pagi ini ia membuat sandwich tuna dengan topik selada dan tomat. Ia membuat beberapa potong sandwich sebagai sarpan mereka. Mbak menatap Angel masih menonton TV sambil memakan sarapannya yang ia tinggal sebentar membantu Raia. Mbak mendengar suara bell, ia bergegas keluar dari rumah menghampiri orang yang datang itu.

Mbak melihat mobil pak Tobias sudah berhenti di depan rumah. Ia tersenyum kepada pria itu, dan membuka pintu pagar.

"Pagi mbak," sapa Tobias.

"Pagi juga pak."

"Ibu sama Angel ada."

"Angel nya lagi sarapan?"

"Iya, pak seperti biasa sarapan."

"Ibu?"

"Ibu Raisa lagi mandi pak," ucap mbak meneruskan langkahnya masuk ke dalam.

"Sudah packing?"

"Iya, pak sudah barusan."

Tobias masuk ke dalam ruang keluarga, ia melihat Angel di depan TV sambil makan. Putrinya itu menyadari kehadirannya dan tersenyum ceria menyambutnya.

"Morning papi," sapa Angel.

Tobias mendekati Angel, ia berikan kecupan pada puncak kepalanya, "Morning to, baby," ucap Robias.

"Mami kamu mana?"

"Ada di kamar, tadi mami packing-packing barang buat kita liburan."

"Seneng nggak kalau kita liburan ke tempat yang jauh."

Baby Billionaire 21+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang