Bab 13

137 8 0
                                    


BAB 13

HAPPY READING

***

Ada rasa haru melihat Angel dan Tobias saling berpelukkan. Andai ia mempertemukan Angel dan Tobias sejak dulu mungkin Tobias akan menjadi ayah yang hebat untuk putrinya. Lihat saja ketika pria itu sedang berbicara, tatapannya bersinar. Membuatnya terlihat sangat menyayangi putrinya dengan tulus. Beberapa detik Tobias menatapnya, dia berdiri di sampingnya. Seketika pikirannya nge-blank.

"Terima kasih kamu sudah menjelaskan kepada Angel bahwa saya adalah ayahnya."

Raisa tersenyum dan mengangguk, "Sudah seharusnya seperti itu kan?"

"Iya, kamu benar."

Mereka sama-sama terdiam dan saling menatap, suasana mendadak hening dan jantungnya berdegup kencang.

Raisa mengalihkan tatapannya ke Angel, "Angel ini sudah malam, waktunya Angel tidur. Besok sekolah," ucap Raisa.

"Iya, mami."

"Mbak," ucap Raisa.

"Iya, bu."

"Biar saya saja, yang temani Angel tidur."

"Baik bu."

Raisa melihat Tobias membungkuk dan menggendong tubuh Angel. Pria itu menggendong putrinya. Lalu mereka melangkahkan kakinya menuju kamar Angel. Sementara mbak memilih menghindar menuju ke belakang. Tobias mengikuti langkah Raisa masuk ke salah satu kamar.

Tobias meletakan Angel ke tempat tidur, ia mengobservasi kamar Angel. Kamar Angel di dekorasi nuansa film Frozen. Cat kamarnya berwarna dan putih biru muda. Dengan sentuhan pernak-pernik salju dan gambar Elsa, Anna dengan latar salju menghiasi dinding. Sprei dan bedcover juga dengan warna frozen. Ia baru percaya kalau sang anak memang segila itu dengan frozen.

Tobias memandang Raisa, wanita itu menyalakan lampu tidur dan lalu mematikan lampu utama. Ruangan kamar Angel menjadi remang. Tobias melirik jam melingkar di tangannya menunjukkan pukul 20.30 malam. Ia tahu kalau Raisa menetapkan jam tidur Angel dengan konsisten, dia termasuk ibu yang disiplin kepada anaknya setelah mendengar bagaimana menghadapi Angel tantrum dan jam tidurnya saat ini. Karena jika tidur cepat, maka baik untuk pertumbuhan dan kesehatan Angel.

Raisa duduk di sisi tempat tidur, dia mengusap rambut dan punggung Angel secara perlahan. Suasana kamar nampak hening, ia hanya menatap atas apa yang dilakukan Angel terharap putrinya.

Beberapa menit kemudian ia sudah melihat Angel memejamkan mata, tanpa adanya drama mendongeng, berbicara dan rengekan meminta ini itu. Ah ya, ia baru ingat kalau anak cengeng meminta dimanja dan minta terlalu banyak minta perhatian dari anak, katanya itu pola asuh yang salah.

"Sudah tidur?" Tanya Tobias.

Raisa mengangguk, "Iya, sudah," melihat putrinya sudah tertidur.

"Cepet juga ya?"

Raisa tersenyum, "Ini sudah setengah sembilan, seharusnya udah tidur, dan ini memang jam nya. Biasa kadang jam delapan udah tidur."

"Enggak pernah merengek?"

"Pernah, walau sakit atau nggak enak badan. Kalau normal kayak gini, Angel nggak banyak drama sih, soalnya dia sudah tahu jam tidurnya itu jam delapan malam, dan bangun jam enam pagi. Kalau nggak puas tidur, dia akan rewel."

Tobias melihat Raisa menarik rambutnya ke atas, itu membuat dada nya terlihat berbentuk jelas karena dress nya sedikit tipis, dia mengenakan bra hitam terlihat jelas cleavage. Sepertinya Raisa tidak menyadari apa yang telah dia lakukan.

Baby Billionaire 21+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang