Bab 16

124 6 0
                                    


HAPPY READING

***

Tobias menghentikan mobilnya di depan gedung sekolahan. Ia keluar begitu juga dengan Raisa. Tobias membuka pintu belakang mobil lalu menggendong putri kecilnya. Ia melihat wajah cantik itu, ia kecup puncak kepalanya, oh Jesus! Betapa sayangnya ia dengan Angel. Ini pertama untuknya mengantar Angel ke sekolah, betapa excited dirinya.

"Sekarang anak papi waktunya sekolah," ucap Tobias, ia meletakan tubuh Angel di bawah.

"Nanti papi jemput Angel nggak?" Tanya Angel.

"Angel mau dijemput sama papi?"

Angel mengangguk, "Mau."

"Okay, nanti papi jemput Angel."

"Asyik-asyik," Angel tertawa kegirangan.

Raisa membungkukkan badannya menyelaraskan tatapannya kepada Angel, "Belajar yang rajin ya sayang."

"Iya, mi."

"Peluk mami dulu."

Angel lalu memeluk tubuh Raisa, Raisa membalasnya dengan lembut sambil mengelus punggungnya secara perlahan. Beberapa detik kemudian ia lepaskan pelukan itu.

"Papi juga dong di peluk," ucap Tobias.

Angel tertawa, ia lalu memeluk tubuh Tobias. Tobias membalas pelukkan Angel dengan kasih sayang.

"Dah, mami, papi," ucap Angel melambaikan tangan ke arah Raisa dan Tobias, Angel berlari masuk ke dalam, karena di sana miss sudah menunggunya.

Tobias dan Raisa menatap Angel sudah menghilang dari balik pintu. Mereka lalu kembali ke dalam mobil. Tobias menyalakan mesin mobilnya, ia lalu menghidupkan audio agar suasana tidak terlalu sepi. Suara music terdengar, mengisi perjalanan mereka. Tobias menatap Raisa yang sedang menatap ke arah jendela.

"Anyway, saya cuma mau bilang, saya senang bisa bersama di tengah-tengah keluarga kecil kita."

"Keluarga?" Tanya Raisa, pria itu bahkan sudah menyematan mereka keluarga kecil.

"Iya, keluarga. Kita namanya keluarga kan? Saya, kamu, dan Angel."

Raisa hanya mengangguk, sambil memberikan senyum kepada Tobias. Pria itu tampak sangat bersemangat bergabung di keluarga ini. Ia tidak tahu apakah ingin tertawa atau menangis ketika Tobias ingin kembali kepadanya. Ia akan bersiap kalau Tobias akan mendikte hidupnya, padahal ia berjanji tidak akan bersamanya lagi. Namun melihat dia bersama Angel tampak bersemangat, meladeni celotehan Angel. Ia merasa bahwa ia adalah manusia terparah di muka bumi ini karena sudah memisahkan mereka berdua.

Raisa mencoba melepaskan beban yang ada di kepalanya, "Bagaimana dengan Pevita? Kamu sudah bicara prihal Angel?"

"Belum. Tapi nanti setelah dari Florida saya akan cerita sama dia."

"Kenapa tidak sekarang?"

"Pevita lagi di luar kota, dia sedang syuting untuk iklannya. Saya tidak mau mengacaukan kerjaanya prihal ini."

"Kamu tenang saja, ini pasti akan terjadi. Kamu harus siap mental menghadapi ini semua."

"Apa kamu seyakin itu?"

"Iya, saya yakin."

"Kalau saya tidak yakin."

"Tetap kamu harus menerima kenyataan."

"Pantas kamu bisa keluar ke sana kemari menemui saya dan Angel. Saya terlihat seperti selingkuhan kamu saja."

Tobias tertawa, ia melirik Raisa, "Kenapa kamu beranggapan seperti itu."

Baby Billionaire 21+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang