Kalvin meringis saat merasakan tubuhnya jatuh begitu saja tanpa perasaan apa pun, setelah di jual oleh kedua orang tuanya, di kasari dan sekarang di perjual belikan kembali seperti barang murahan yang berjajar di pinggir jalan, sekarang ia mengerti kenapa selama ini dunia begitu membencinya ternyata akan seperti ini jalan hidupnya nanti, tak akan ada yang mau hidup seperti ini tapi bagaimana orang sepertinya menghindar selain mengikuti apa yang sudah terjadi, prinsip di dunia ini dia yang kaya maka dia yang berkuasa sedangkan orang miskin sepertinya seperti tak ada hak untuk hidup di dunia ini.
"Tata! Tata fine?" ujar Gyan yang langsung berlari ke arah kakak baik itu saat melihatnya meringis, ia berhasil menyelamatkan kakak baik dengan menggunakan mata kucing miliknya!
Pemuda itu terlihat menganguk walaupun masih terduduk di lantai, membiarkan balita itu mengelus pipinya, ini pertama kalinya ada balita yang begitu baik padanya sebab selama ini anak kecil selalu menghindari dirinya entah karena hal apa.
"Bibil na tata tena apa itu? Toc dalah? Glenpa putul tata na?" tanya Gyan saat melihat bibir kakak baik itu berdarah, pasti ini semua di sebabkan oleh kakeknya itu, pantas saja daddynya selalu melarang dirinya dekat dengan kakeknya itu ternyata memang benar jika dia itu jahat!
Kalvin tersenyum, sedikit banyaknya ia mengerti bahasa yang balita ini gunakan untuk bicara dengannya, entah kenapa hatinya begitu tersentuh, ini pertama kalinya ada orang yang terlihat peduli dengannya karena sebelum ini mereka semua selalu memperlakukan dirinya berbeda karena tumbuh menjadi anak yang tak di inginkan kedua orang tuanya.
"Nggak papa kok, mungkin beberapa hari lagi lukanya bakalan sembuh. Kamu tenang aja ya? Aku baik-baik aja sekarang, itu semua berkat bantuan kamu. Mungkin jika sekarang kamu nggak bantuin aku, pasti saat ini aku udah di jual." ujar Kalvin mengungkapkan apa yang ada di dalam pikirannya sejak tadi, untungnya masih ada orang baik di dunia ini sehingga ia bisa merasakan ini semua, walaupun kedepannya nanti ia tak akan tahu apa yang terjadi setidaknya saat ini dirinya aman di tempat ini.
Maverick terus menatap interaksi yang terjadi antara anaknya dan juga pemuda itu, ini kali pertama ia melihat anaknya itu peduli dengan orang lain bahkan dalam satu kali pertemuan. Entah karena balita itu merasa kasihan atau memang ada sesuatu, jika memang anaknya ingin maka ia bisa membuat pemuda itu tinggal di sini sebagai pengasuh Gyan agar balita itu menjadi lebih nurut lagi dengannya, itupun jika memang Gyannya mau.
"Saya menyelamatkan kamu bukan untuk membiarkan kamu pergi begitu saja dari tempat ini. Karena anak saya terlihat menyukai kamu maka saya ingin kamu menjadi pengasuhnya di sini dan saya akan menggaji kamu nantinya. Tapi itupun setelah hutang 7 M itu lunas, di dunia ini tak ada yang gratis sama sekali bahkan jika kamu ingin hidup tenang pun harus dengan uang jadi kamu tahu kan apa yang saya maksud?" ujar Maverick dengan berjalan mendekat ke arah pemuda yang tengah berbicara dengan Gyan itu sampai membuat balita serta pemuda itu menatap ke arahnya secara bersamaan.
"Tata na batalan jadi temen na Gian daddy? Benelan?" ujar Gyan dengan semangat saat mendengar itu semua, karena memang sejak tadi ia ingin daddynya itu membuat kakak baik tingal di sini sebagai temannya dan agar bisa selalu melihat jika kakak baik, baik-baik saja di sini.
Kalvin menatap ke arah pria yang barusan bicara itu, menatap kedua mata tajam yang terlihat kelam itu, kedua alis yang terlihat tebal, dan rahang tegas itu, pria ini nyaris sempurna tapi kenapa kepribadiannya berbeda? Apa ini yang sering orang katakan jika buah jatuh tak jauh dari pohonnya? Pria yang kasar dan lumayan berumur tadi merupakan orang tua dari pria ini dan sifat mereka nyaris sama saja.
"Apa aku punya pilihan lain? Nggak ada kan, jadi aku akan tinggal di sini sebagai pengasuhnya dia," ujar Kalvin, ia memang benar bukan? Tak ada pilihan lain selain menurut saja dan ia sangat yakin jika sekarang dirinya pulang ke rumah pun pasti kedua orang tuanya akan menjualnya kembali saat tahu ia berharga di pasaran.
"Kemarikan tanganmu itu." ujar Maverick dengan berjalan mendekat saat menyadari tangan pemuda itu di ikat oleh ayahnya sama seperti hewan, ia mungkin masih ada sedikit perasaan kasihan terhadap orang lain tapi ayahnya itu sungguh diluar kendali sama sekali.
Pelan Kalvin berusaha berdiri kembali sebelum mendekatkan tangannya ke arah pria itu sekarang, ia baru sadar saking tak fokusnya jika saat ini tangannya masih di ikat oleh ayah pria ini tadi, terlihat tangan pria itu dengan santainya membuka ikatan tali di tangannya barusan sebelum melepaskan ikatan itu.
"Ikut lah bersama dengan Gyan ke kamarnya, ini sudah sangat larut waktunya dia untuk tidur. Dan ingat jangan berbuat hal yang bisa merugikan dirimu sendiri atau bahkan menyakiti anak saya, jika sampai kamu melakukan itu semua sebagai pembalasan dengan apa yang ayah lakukan padamu tadi maka kamu akan menyesal detik itu juga karena sudah melakukan hal di luar kendali." ujar Maverick dengan mencengkam lengan Kalvin agar pemuda itu mau menatap ke arahnya, mereka baru bertemu dan ia sudah membuat pemuda itu untuk menjadi pengasuh anaknya maka ia harus memperingati agar pemuda itu memikirkan semuanya kembali sebelum mengambil keputusan.
"Kamu nggak perlu mengatakan itu semua, aku sudah tau apa yang harus aku lakukan nantinya. Walaupun aku mungkin nggak tau apa-apa tentang apa yang sudah terjadi sekarang tapi aku tau jika sekarang aku sudah di jual oleh orang tuaku sendiri, hakku untuk hidup dengan tenang udah nggak ada." ujar Kalvin dengan menarik tangannya yang di cengkam sangat kuat, ayah dan anak sama saja, kasar. Ia berharap semoga saja balita ini baik dan tak nakal seperti ayahnya ini, ia jadi penasaran bagaimana istri pria itu bisa tahan melihat suaminya seperti ini? Ia sendiri lelah melihatnya padahal baru sehari bertemu.
"Tata! Ayo itut Gian!" ujar Gyan yang sejak tadi mendengarkan apa yang kakak baik serta daddynya katakan walaupun ia sendiri bingung apa yang tengah mereka berdua ini katakan, yang terpenting saat ini dirinya sudah mempunyai teman baru yang akan selalu menamaninya.
Besok Gyan akan menunjukan ini semua pada kakaknya! Lihat saja pasti kakaknya itu akan merasa senang juga melihatnya sudah mempunyai teman saat ini.
Bersambung..
Votmen_
KAMU SEDANG MEMBACA
Paman Duda {BXB}
RomanceTumbuh menjadi anak yang tak di inginkan kedua orang tuanya membuat Kalvin Vendra harus menerima semua hal yang orang tua lakukan, termasuk menikah dengan seorang duda yang memiliki dua anak, pria yang memiliki sifat yang sangat dingin bahkan tanpa...