PROLOG

117 27 2
                                    

HALO, DEAR... UNTUK SIAPAPUN YANG MENEMUKAN CERITA INI. SEMOGA KAMU MENYUKAINYA.

📌Jangan lupa tinggalin jejak, ya! Agar Author tahu kalau kamu menikmati tulisan ini😊

Happy Reading...

Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


PROLOG ;

Two bodies, one soul, bound in passion's embrace, an intimacy shared yet unchained

───⋆⋅☆⋅⋆ ───

Ruangan itu sunyi, hanya di isi suara rintihan dan desahan pelan. Sprei yang kusut dan acak-acakan, menjadi bukti momen-momen penuh gairah dan keintiman yang terjadi di sana.

Suara napas saling berkejaran, memenuhi udara, diselingi oleh bisikan sesekali atau menggumamkan kata-kata kasih sayang yang mendongkrak naik libido pasangan itu.

Tubuh mereka basah oleh peluh, panas dari kulit membuat mereka saling menempel. Setiap gerakan, setiap sentuhan meninggalkan jejak kelembapan di kulit mereka, berkilau dalam cahaya redup.

Udara kental dengan aroma tubuh mereka yang bercampur. Kombinasi keringat, seks, dan hasrat, campuran memabukkan yang menyengat memenuhi indra penciuman keduanya.

"Ah."

"Ssh."

"Argh."

Desahan demi desahan, erangan-erangan yang bersahutan, teriakan kenikmatan menggema di ruangan itu. Waktu demi waktu telah berlalu, entah sudah berapa lama mereka bergumul di ranjang yang acak-acakan itu untuk mengejar kenikmatan duniawi.

Suara bibir mereka yang bertemu merupakan simfoni napas basah dan panas, diselingi oleh desahan atau erangan sesekali. Setiap ciuman dipenuhi dengan rasa lapar yang mendekati kegilaan, seolah-olah mereka tidak pernah merasa puas satu sama lain.

Lidah terjalin, berputar dan menjelajah, saling mencicipi dan menggoda. Suara napas mereka bercampur dengan gerakan mulut mereka yang basah oleh liur yang terlah bercampur.

Suara pertemuan tubuh mereka tiada henti. Suara tubuh mereka yang bertabrakan terdengar keras dan nakal. Setiap gesekan kulit mereka satu sama lain disertai dengan suara tamparan halus, yang semakin membuat hasrat mereka bergejolak.

Gerakan mereka sangat intens tanpa kelembutan dan cenderung kasar. Setiap sentuhan dan belaian didorong oleh kebutuhan primitif yang mendesak. Mereka mendorong dan menarik satu sama lain dengan kekuatan yang menggembirakan sekaligus sedikit Luar Biasa. Tubuh mereka tampaknya bergerak secara autopilot, semata-mata didorong oleh hasrat dasar yang mengalir dalam diri mereka-termakan oleh gairah yang tak mampu mereka bendung.

Wounded to Whole |21+|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang