16. COMPLICATED

51 15 5
                                    

[UPDATE!!!]

HALO, DEAR... UNTUK SIAPAPUN YANG MENEMUKAN CERITA INI. SEMOGA KAMU MENYUKAINYA.

📌Jangan lupa tinggalin jejak, ya! Agar Author tahu kalau kamu menikmati tulisan ini😊

Happy Reading...

Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

CHAPTER 16 ;

Triangle love ; two people struggling, one heart aching

─── ⋆⋅☆⋅⋆ ──

Tatjana mendorong pintu hingga terbuka lebar, mengisyaratkan Felix dan Trisha masuk. Saat Felix melewati ambang pintu bersama Trisha di gendongannya, mereka di sambut oleh ruangan yang gelap gulita, satu-satunya cahaya adalah seberkas sinar dari bulan malam yang menembus jendela.

"Tatjana, lampunya," Felix mengingatkannya.

Dengan tergesa-gesa, Tatjana meraba-raba dinding di sekitar pintu masuk untuk mencari sakelar lampu, menyalakannya untuk menerangi ruangan itu.

"Ah, di sini."

Seketika ruangan itu dibanjiri cahaya saat Tatjana menemukan sakelar-nya. Mereka disambut dengan pemandangan tempat tidur Trisha yang acak-acakan, ditutupi tumpukan pakaian—bra, pakaian dalam, kemeja, dan celana berserakan dimana-mana.

"Goodness, what is this..." Tatjana bergumam pelan, kata-katanya terhenti saat dia mencoba memahami pemandangan yang tampak serampangan itu.

Felix menyipitkan matanya sedikit saat dia mengamati pemandangan yang berantakan itu, ekspresinya tetap netral, seolah kekacauan itu tidak perlu diperhatikan. Sebaliknya, Tatjana dengan panik mengumpulkan setumpuk pakaian yang berserakan, wajahnya memerah karena malu.

Setelah mengosongkan tempat, Tatjana menunjuk ke arah tempat tidur. "Silakan, baringkan dia," katanya dan melangkah mundur untuk memberi ruang pada Felix. Felix kemudian dengan hati-hati meletakkan Trisha yang masih terpejam ke atas kasur.

"Maaf soal ini, Felix…" Tatjana memulai dengan canggung, sambil menunjuk ke seprei yang masih acak-acakan. "Trisha hanya... tidak pandai menjaga segala sesuatunya tetap rapi," jelasnya.

Felix hanya menatap Trisha yang tertidur, ekspresinya tak berubah. "It's not a big deal."

Tatjana mengangguk pelan, ingin mengalihkan fokus. "Kalau begitu, aku akan membawa ini ke bawah dulu," katanya sambil mendekap tumpukan pakaian itu ke dadanya. Dia kemudian berbalik untuk pergi.

Ruangan menjadi sunyi, hanya suara langkah kaki Tatjana yang semakin memudar seiring dengan kepergiannya. Felix sendirian bersama Trisha, sosok itu terbaring di tempat tidur. Mata Felix tetap tertuju pada wajahnya seakan mengawasi gadis itu, tangannya dimasukkan ke dalam saku. Ekspresinya tetap datar, tidak menunjukkan apa pun.

Wounded to Whole |21+|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang