4

85 6 0
                                    


Rina kembali lagi ke ruang rawatnya lalu membawakan makanan untuk Ghina.

"Ini makan dulu... kamu belum makan kan dari pagi." ujar Rina.

"Iya bu makasih. Ada sambelnya gak?" ujar Ghina.

"Ya enggak lah mana ada sambel dirumah sakit." ujar Rina membuat Ghina manyun.

"Yaudah aku nyambel aja deh ya." ujar Ghina. Kevin menahan tawa.

"Jangan ngaco kamu... mana boleh pasien rumah sakit makan sambel... mau ibu jewer kamu heh?" tanya Rina berniat menjawirnya.

"Aaa ibuuuu..."

"Ih malu tuh sama calon suaminya... nak Kevin Ghina emang suka kayak gini. Maklum lah dulu mau jadi anak dimanja gak jadi. Keburu Rika berojol."

"Hehe iya tante... biar nanti saya manjain kalo jadi nikah.." ujar Kevin.

"Ih apa sih... siapa yang mau manjaan sama lo lagi.." ujar Ghina.

Kevin berbisik pada Ghina. "Gue juga ogah mending manja manjaan sama kambing..." ujar Kevin.

"Oh bener ya... yaudah gue beliin kambing nanti. Berapa ekor? Sepuluh ekor? Nikah massal entar jadinya..." ujar Ghina.

"Ih kok malah ngomongin kambing sih... eh nak Kevin ayo dong bantu suapi dek Ghina.... dia katanya tangannya pada lemes... mau makan kayaknya susah. Boleh minta bantu suapi gak ya hehe..." bujuk ibunya, Kevin dengan senang hati berkata.

"Oh iya boleh tan. Ghina yuk makan... mau pake sendok apa pake pacul makannya?" bisik Kevin setengah empet.. Ghina kesal mendengarnya seperti itu.

"Mah mas Kevin masa katanya mau nyuapin aku asal dibayar seratus juta..." ujar Ghina memfitnah.

Rina terkekeh.

"Masa sih... kamu ngawur mas Kevin itu baik... mana mungkin dia kayak gitu... jangan manas-manasin terus Na...udah nyuap aja apa susahnya." ujar Rina. Ghina pun menyuapnya sembari melirik judes. Kevin berbisik.

"Ada racun tikusnya..." bisiknya membuat Gina mewek.

"Aaa ada racun tikusnya katanya maaaa..." Ghina merajuk.

Kevin mengikik.

"Na kamu jangan aneh deh... Mana mungkin lah..."

Kevin membisik lagi. "Tangan gue abis megang pantat..."

"Aaaa mamaaaaa..."

"Apalagi sih Na?"

"Tangannya abis megang pantat katanya..."

"Nak Kevin?"

"Hehe becanda tan..."

"Oh iya, ibu tinggal dulu ya.. mau sarapan juga dibawah.. nak Kevin jaga anakku ya.."

"Iya tan.."

Kevin dan Ghina saling memandang kecut dan membuang pandangan itu mentah mentah.

"Makan nih sendiri. Punya tangan kan?" ujar Kevin. Ghina merongos. "Ish dasar nyebelin." ujar Ghina mengambil tempat makannya terpaksa.

"Ya intinya kita pura pura sayang sayangannya pas keliatan orang aja, diluar dari itu kita biasa lagi ke mode musuhan." ujar Kevin.

"Iyalah harus kayak gitu." ujar Ghina seraya memakan makanannya dengan kesal.

"Oh iya, lo apa enggak punya pacar gitu?" tanya Kevin.

"Enggak punya, lo punya?"

"Enggak..."

Dinikahi Mas Intel (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang